Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, maksudnya adalah pendidikan kesehatan dimasukkan kedalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka
menanamkan perilaku hidup sehat peserta didik. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksanakan
pendidikan kesehatan antara lain pendekatan individual dan kelompok. Pendekatan kelompok terbagi lagi menjadi pendekatan kelompok kelas, bebas,
dan lingkungan keluarga. Sedangkan metode yang dapat digunakan oleh guru dan pembina, dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan adalah belajar kelompok,
kerja kelompok penugasan, diskusi, belajar perorangan, pemeriksaan langsung, karya wisata, bermain peran, ceramah, demonstrasi, tanya jawab, simulasi,
dramatisasi, dan bimbingan konseling.
3.2 Pelayanan Kesehatan.
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah upaya peningkatan promotif, pencegahan preventif, pengobatan
kuratif, dan pemulihan rehabilitatif yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik yang pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya
dibawah koordinasi pembina UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat Nursalam, 2004.
Pelayanan kesehatan disekolah atau madrasah pada dasarnya dilaksanakan dengan kegiatan yang komprehensif, yaitu kegiatan peningkatan kesehatan
promotif berupa penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan memberikan pelayanan kesehatan, kemudian kegiatan pencegahan preventif berupa
Universitas Sumatera Utara
kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan kegiatan penghentian proses penyakit ssedini mungkin,
serta selanjutnya adalah kegiatan penyembuhan dan pemulihan kuratif dan rehabilitatif berupa kegiatan mencegah cedera atau cacat agar dapat berfungsi
optimal. Namun demikian, upaya pelayanan kesehatan di sekolah, pemeriksaan berkala seluruh siswa, penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
3.2.1 Tujuan pelayanan kesehatan
Tujuan umum pelayanan kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dan seluruh warga masyarakat sekolah secara optimal.
Dan tujuan khususnya adalah: a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
b. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan, dan cacat. c. Menghentikan proses
penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit atau kelainan, pengembalian fungsi, dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera
atau cacat agar dapat berfungsi optimal. d. Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial, maupun lingkungan.
3.2.2 Tempat melaksanakan pelayanan kesehatan.
Tempat dilaksanankanya pelayanan kesehatan yaitu di sekolah atau madrasah dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler, di puskesmas dan tempat
pelayanan kesehatan misalnya dokter praktik yang ada disekitar sekolah atau madrasah sesuai kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
3.2.3 Pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Dilakukan melalui serangkaian kegiatan peningkatan status kesehatan kuratif dan rehabiltatif. Pelaksanaan pelayanan kesehatan dilakukan secara
terpadu, melalui kegiatan pokok dari puskesmas maupun bersama dengan peran serta para tenaga pendidik, peserta didik, dan orang tua mereka.
3.2.4 Kegiatan utama pelayanan kesehatan di sekolah dasar.
Pelayanan kesehatan di sekolah dasar diutamakan pada upaya peningkatan kesehatan promotif, pencegahan penyakit, preventif, serta
penyembuhan dan pemulihan kuratif dan rehbilitatif yang dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut. 1. Peningkatan kesehatan promotif dilaksanakan
melalui kegiatan intrakurikuler dan penyuluhan kesehatan serta latihan keterampilan oleh tenaga kesehatan di sekolah. Misalnya kegiatan penyuluhan
gizi, kesehatan pribadi, penyakit menular, cara menggosok gigi yang benar, cara mengukur tinggi dan berat badan, serta cara memeriksa ketajaman pengelihatan.
2. Tindakan pencegahan preventif dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, mata rantai pemutusan rantai penularan penyakit, dan
penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit. Misalnya, imunisasi yang dilakukan oleh petugas puskesmas, pemberantasan sarang
nyamuk, pengobatan sederhana oleh dokter kecil, kegiatan penjaringan skrining kesehatan bagi siswa sd kelas satu dan pemeriksaan berkala setiap
enam bulan bagi seluruh siswa. 3.. Penyembuhan dan pemulihan kuratif dan rehabilitatif dilakukan melalui kegiatan pencegahan komplikasi dan kecacatan
akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang
Universitas Sumatera Utara
cedera atau cacat agar dapat berfungsi dengan normal lagi. Kegiatan dapat berupa pengobatan ringan dan pertolongan pertama di sekolah serta rujukan
medis ke puskesmas untuk mengurangi derita sakit, kecelakaan, keracunan atau kondisi lain yang membahayakan nyawa, dan kasus penyakit khusus.
3.3 Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat