17. Kusta adalah infeksi kronis yang disebabkan Microbacterium leprae ditandai satu dari tiga tanda kardinal yaitu: ruam kulit yang
hipopigmentasikemerahan disertai kurangmati rasa yang jelas, gangguan fungsi saraf berupa paralisis, anastesia, kulit kering dan pecah-pecah
disertai pemeriksaan BTA +. 18. Akne vulgaris adalah suatu gangguan unit pilosebasea yang ditandai
dengan komedo, papul, pustul dan nodul pada daerah populasi kelenjar sebasea yang paling padat yaitu wajah, dada bagian atas dan punggung.
19. Akrodermatitis enteropatika adalah gangguan kulit akibat defisiensi zinc yang ditandai dengan erupsi kulit akral dan periorifial, alopesia, diare dan
retardasi mental. 20. Hiperhidrosis merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami
keringat berlebihan pada suhu tubuh dan aktivitas yang normal sehingga keadaan tersebut sudah mengganggu aktivitas sehari-harinya.
3.10 Pengolahan dan analisis data
1.
Data-data yang terkumpul kemudian diolah dan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan diagram batang.
2.
Semua hasil dianalisis statistik dan dianggap bermakna secara statistik jika nilai p 0,05.
3.
Untuk menilai hubungan antara dua variabel yang numerik kadar zinc plasma dan gradasi UD digunakan uji korelasi non parametrik
Spearman.
Universitas Sumatera Utara
3.11 Kerangka Operasional
Kadar Zinc Plasma
Gradasi Ulkus Diabetikum
Gradasi 0 Gradasi 1
Gradasi 2 Gradasi 3
Gradasi 4 Gradasi 5
Gambar 3.1 Kerangka Operasional Data ditabulasi dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
dan diagram batang serta dianalisis dengan menggunakan uji korelasi non parametrik Spearman
Pasien DM tipe-2 dengan UD di Rindu A1 dan Rindu A2 RSUP H. Adam Malik yang memenuhi kriteria
inklusi dan ekslusi
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini telah dilakukan pemeriksaan kadar zinc plasma terhadap 50 orang subyek penderita DM dengan komplikasi berupa ulkus
diabetikum yang dimulai dari bulan April 2013 hingga Maret 2014. Semua subyek penelitian telah menjalani anamnesis, pemeriksaan fisik, penentuan
gradasi ulkus diabetikum dan selanjutnya telah diambil sampel darah dari 50 orang subyek penelitian.
4.1 Karakteristik subyek penelitian
Dari seluruh data penderita DM tipe-2 dengan ulkus diabetikum yang tercatat dalam rekam medik RSUP H. Adam Malik Medan sejak Februari 2013-
Maret 2014 diperoleh 50 kasus yang termasuk kriteria inklusi dalam penelitian ini. Karakteristik subyek pada penelitian ini ditampilkan berdasarkan distribusi
frekuensi kelompok usia, jenis kelamin, suku, tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan dan gradasi ulkus diabetikum yang dapat dilihat pada tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Data karakteristik sampel penelitian
KARAKTERISTIK KETERANGAN
N USIA
40 tahun 1
2,0 40 tahun
49 98,0
Total 50
100,0 JENIS KELAMIN
Laki-laki 27
54,0 Perempuan
23 46,0
Total 50
100,0
TINGKAT PENDIDIKAN SDSederajat
11 22,0
SLTP Sederajat 7
14,0 SLTASederajat
23 46,0
D3 2
4,0 PT
7 14,0
Total 50
100,0
SUKU Alas
1 2,0
Banten 1
2,0 Batak
32 64,0
Jawa 11
22,0 Melayu
5 10,0
Total 50
100,0
JENIS PEKERJAAN IRT
10 20,0
PNS 18
36,0 Polri
1 2,0
Swasta 3
6,0 Wiraswasta
18 36,0
Total 50
100,0 STATUS PERNIKAHAN
Menikah 50
100,0 Belum menikah
0,0
Total 50
100,0 AGAMA
Islam 28
56,0 Protestan
22 44,0
Total 50
100,0 GRADASI ULKUS
DIABETIKUM 7
14,0 1
9 18,0
2 11
22,0 3
6 12,0
4 17
34,0
Total 50
100,0
Universitas Sumatera Utara
Distribusi berdasarkan umur penderita, diketahui penderita termuda adalah yang berusia 39 tahun sedangkan penderita tertua berusia 59 tahun. Kelompok
usia terbanyak adalah kelompok usia 40 tahun sebanyak 49 orang 98. Penderita DM tipe-2 dengan ulkus diabetikum yang terbanyak adalah laki-laki
sebanyak 27 orang 54 sedangkan perempuan sebanyak 23 orang 46. Latar belakang pendidikan dari penderita UD yang terbanyak adalah SLTA sebanyak 23
orang 46. Karakteristik subjek penelitian berdasarkan suku dijumpai yang terbesar pada penderita UD adalah suku batak sebanyak 32 orang 64.
Berdasarkan jenis pekerjaan maka didapatkan bahwa pada penderita UD yang terbesar adalah yang bekerja sebagai PNS dan wiraswasta masing-masing
sebanyak 18 orang 36. Distribusi berdasarkan status pernikahan dan yang beragama dijumpai seluruh penderita UD sebanyak 50 orang 100 telah
menikah dan agama Islam sebanyak 28 orang 56 sedangkan Protestan sebanyak 22 orang 44. Pada penelitian ini dijumpai penderita DM tipe-2
dalam klasifikasi UD, yang paling sering dijumpai adalah UD gradasi 4 sebanyak 17 orang 34 sedangakan yang jarang adalah UD gradasi 3 sebanyak 6 orang
12. Sibuea R. 2010 dalam karya tulis ilmiah tentang karakteristik penderita
DM sebanyak 137 orang yang dirawat inap di RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2009 mendapatkan distribusi proporsi penderita DM terbanyak yang dirawat inap
di RSUP H.Adam Malik Medan adalah umur ≥ 40 tahun sebanyak 129 orang 94,2, perempuan sebanyak 69 orang 50,4 sedangkan laki-laki sebanyak 68
orang 49,6, suku Batak sebanyak 114 orang 78,2, Islam sebanyak 82 orang 59,9, IRT 43 orang 31,4 selanjutnya PNSpensiunan 38 orang 27,7,
pendidikan SLTA sebanyak 56 orang 40,9.
5
Universitas Sumatera Utara
Tarigan L.A. 2011 dalam penelitiannya tentang distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di RSU Herna tahun 2009-
2010 mendapatkan penderita DM terbanyak adalah penderita dengan umur ≥ 40 tahun sebanyak 128 orang 95,5, perempuan sebanyak 80 orang 59,7, suku
Batak sebanyak 86 orang 64,1, agama Protestan sebanyak 61 orang 45,5 sedangkan Islam 54 orang 49,4, IRT 58 orang 43,3 kemudian
PNSpensiunan sebanyak 34 orang 25,4, penderita dengan komplikasi berupa ulkus ganggren sebanyak 35 orang 26,1.
35
4.2. Perbandingan kadar zinc plasma berdasarkan kelompok umur