Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Ciri-ciri Peningkatan Kinerja Yang Baik

b. Melalui laporan lisan c. Melalui tulisan d. Melalui penjagaan khusus

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Kinerja sangat ditentukan oleh dimensi-dimensi : 1. Motivasi kerja 2. Kemampuan kerja 3. Perlengkapan dan fasilitas 4. Lingkungan eksternal 5. Leadership 6. Misi strategi 7. Budaya perusahaan 8. Kinerja individu dan organisasi 9. Praktik manajemen 10. Struktur 11. Iklim kerja Motivasi kerja dan kemampuan kerja merupakan dimensi yang cukup penting dalam penentuan kinerja. Motivasi sebagai sebuah dorongan dalam diri pegawai akan menentukan kinerja yang dihasilkan. Begitu juga dengan kemampuan kerja pegawai, dimana mampu tidaknya karyawan dalam melaksanakan tugas akan berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan. Semakin tinggi kemampuan yang dimiliki karyawan semakin menentukan kinerja yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara Kinerja sangat ditentukan oleh 3 tiga faktor yakni : 1. Faktor individual yang terdiri dari : a. Kemampuan dan keahlian b. Latar belakang c. Demografi 2. Faktor psikologis yang terdiri dari : a. Persepsi b. Kepribadian c. Personality d. Pembelajaran e. Motivasi 3. Faktor organisasi, yakni : a. Sumber daya b. Kepemimpinan c. Penghargaan d. Struktur e. Desain pekerjaan Kemampuan dan keahlian sebagai faktor individual masing-masing karyawan. Semakin kompeten kemampuan dan keahlian yang dimiliki masing- masing karyawan, akan mempengaruhi pencapaian hasil kinerja. Begitu juga dengan motivasi adalah faktor psikologis yang akan mendorong karyawan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pekerjaan. Semakin kuat motivasi yang melekat pada diri karyawan, semakin bagus kinerja yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara Sedangkan faktor organisasi yang meliputi sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur dan desain pekerjaan sangat mempengaruhi terhadap kebijakan yang diambil organisasi dikarenakan masing-masing faktor tersebut memberikan arah kerja yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam upaya penguatan peningkatan kinerja.

5. Ciri-ciri Peningkatan Kinerja Yang Baik

Definisi Kinerja yang baik adalah kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Tugas utama peningkatan kerja adalah untuk melaksanakan pekerjaan dan melaksakan sumber–sumber material. Menurut Rivai,2003 untuk melaksanakan tugas itu dengan baik,ciri–cirri sebagai berikut: a. Memiliki kondisi yang sehat sesuai dengan tugasnya. b. Berwawasan luas. c. Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan melalui kepemimpinannya. d. Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan kompleksitas dari tujuan yang hendak dicapai. e. Memiliki stamina atau antusias kerja yang besar. f. Gemar dan cepat mengambil keputusan. g. Objektif. Dalam artian dapat menguasai emosi dan lebih banyak menggunakan rasio. Seorang pimpinan yang emosional akan kehilangan objektivitas karena sudah tidak menggunakan akal sehatnya lagi. h. Adil dalam memperlakukan bawahan. Universitas Sumatera Utara i. Menguasai prinsip–prinsip human relations. j. Menguasai teknik–teknik berkomunikasi. k. Dapat dan mampu bertindak sebagai penasehat, guru, dan kepala terhadap bawahannya. l. Mempunyai gambaran menyeluruh tentang semua aspek kegiatan organisasi. Ciri–ciri peningkatan kinerja yang dimiliki Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah: a. Memiliki Disiplin kerja yang baik dan tepat waktu dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan. b. Memiliki wibawa dan daya tarik agar mampu membimbing danmemimpin bawahannya. c. Memiliki kemampuan yang baik sehingga mampu berpikir lebih baik dan rasional dalam menanggulangi masalah yang timbul setiap saat. d. Memiliki tanggung jawab serta dapat dipercaya untuk memegang rahasia fakultas, serta mempunyai ide–ide yang cemerlang dalam rangka memajukan Fakultas yang dipimpinnya. e. Mampu bekerja sama dengan bawahannya, dimana pimpinan bertugas menentukan tugas para bawahannya serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan tersebut agar berjalan dengan lancar. f. Memiliki kesetiaan kepada Fakultas yang dipimpinnya dan juga setia dalam membimbing bawahannya serta mau berusaha untuk mengembangkan fakultas semaksimal mungkin. Pengukuran kinerja adalah proses dimana organisasi menetapkan para meter Universitas Sumatera Utara hasil untuk dicapai oleh program, investasi, dan akusisi yang dilakukan. Proses pengukuran kinerja seringkali membutuhkan penggunaan bukti statistic untuk menentukan tingkat kemajuan suatu organisasi dalam meraih tujuanya. Tujuan mendasar dibalik di balik dilakukannya pengukuran adalah untuk meningkatkan kinerja secara umum. Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk menilai keberhasilan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi pemerintah. Hasil dari pengukuran kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik yang didasarkan pada kelompok indicator kinerja yang berupa indicator-indikator, yaitu : 1. Maukan input 2. Keluaran output 3. Hasil outcome 4. Manfaat benefit Penilaian tersebut terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penialaian dalam proses penyusunan kebijakanprogramkegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan dalam melakukan pengukuran kinerja digunakan formulir Pengukuran Kegiatan Kinerja PKK dan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran PSS dengan cara perhitungan sebagai berikut. Apabila diasumsiakan semakin tinggi realisasi penganggaran pencapaian indicator kinerja yang semakin baik, maka untuk menghitung prosentasi Pencapaian Rencana Tinkat Capaian digunakan rumus sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Prosentase Pencapaian Rencana Tingkat Capaian = Realisasi x 100 Rencana namun, apabila diasumsikan bahwa semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendahnya pencapaian kinerja, maka digunakan rumus sebagai berikut : Prosentase Pencapaian Rencana Tingkat Capaian = Rencana-Realisasi-Rencana x 100 Rencana B.Penerapan Prosedur Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Menurut Sedarmayanti, 2001 : 134 mengemukakan bahwa Prosedur Kerja adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain sehingga menunjukkan adanya suatu urutan tahap demi tahap serta jalan yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu bidang tugas. Dalam pelaksaan prosuder kerja ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara lain:

1. Tata Kerja