a. Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang persyaratan
kinerja. b.
Mencatat dan mengakui hasil kerja seseorang karyawan, sehingga mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya
berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu. c.
Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap karir atau terhadap
pekerjaan yg diembanya sekarang. d.
Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan, sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan potensinya.
e. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan
kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat, dan kemudian menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu diubah.
2. Pengertian Peningkatan Kinerja
Peningkatan Kinerja adalah kemampuan seseorang untuk mepengaruhi orang lain, dalam hal ini para pegawai sedemikian rupa sehingga orang lain itu
mau melakukan peningkatan kinerja meskipun secara pribadi hal itu mungkintidak disenangi. Blancard dan Hersey dalam Tohardi, 2002 : 393.
Mengemukakan bahwa peningkatan kinerja adalah proses memengaruhi kegiatan individu dan kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
Upaya untuk mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan Dubrin, 2000 : 67. Proses memberi inspirasi kepada semua pegawai agar
Universitas Sumatera Utara
bekerja sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang diharapkan Sunarto, 2005:53.
Menurut Hasibuan 2006 :9 menjelaskan bahwa Peningkatan Kinerja adalah seseorang pegawai dengan wewenang mengarahkan untuk mengerjakan
sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan. Dari definisi tersebut di atas dapat diambil implikasi sebagai berikut:
a. Peningkatan Kinerja menyangkut orang lain dalam hal ini pegawai
atau pengikut, tanpa pegawai semua kualitas kepemimpinan menjadi tidak relevan.
b. Peningkatan Kinerja menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang
tidak seimbang antara pimpinan dan anggota kelompok. Dalam hal ini,pemimpin mempunyai wewenang dalam mengarahkan pekerjaan
untuk tercapainya tujuan. c.
Pimpinan harus mampu mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar perilaku mereka sesuai dengan perilaku mereka sesuai yang
diinginkan oleh pimpinan. Tujuan ini baru dapat direalisasikan bila terdapat kerja sama diantara
pegawai dengan relasinya. Kerja sama tersebut dibutuhkan karena terbatasnya kekuatan fisik, mental dan waktu. Seorang pegawai harus mempunyai keinginan
untuk memimpin dan menetapkan standar prestasi yang lebih besar bagi dirinya sendiri.
Peningkatan Kinerja yang baik menggerakkan orang pada satu arah yang benar-benar merupakan minat jangka panjang mereka, bukan menyuruh orang
Universitas Sumatera Utara
pergi ke jurang.Tidak menyia-nyiakan sumber daya mereka yang langka dan tidak membangun sisi gelap keberadaan mereka sebagai manusia.
Menurut Jackson, 2009 Menentukan dan mengukur kinerja haruslah ditunjukkan pada system yang menghubungkan bayaran dengan kinerja agar
efektif. Jika system pengukuran kinerja memusatkan diri pada satu komponen kinerja dan insentif diberikan bagi komponen yang berbeda, maka pegawai akan
bingung dan para atasan akan bertanya-tanya mengapa intensif tidak berhasil.
3. Fungsi-fungsi Peningkatan Kinerja