Latar Belakang Masalah REPRESENTASI SEJARAH ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPEN DRAMA ITU BERKISAH TERLALU JAUH KARYA PUTHUT EA.

Baru. Banyak pabrik industri yang tutup ataupun disita oleh kreditor akibat tidak mampu membayar pinjaman asing. Hal ini juga menghasilkan ribuan pengangguran baru dengan sederet persoalan sosial, ekonomi, dan politik baru. Permasalahan lain pada masa pemerintahan Orde Baru adalah masalah penyalagunaan kekuasaan, seperti kekuasaan keluarga, kelompok, dan golongan sendiri yang menganggap korupsi, kolisi, nepotisme KKN dan monopoli bisa dianggap ‘halal’ dan bahkan tidak boleh dipersoalkan Haris, 1999: 2-3. Puthut EA menceritakan kisah-kisah seputar peristiwa kekerasan di Indonesia pada jaman pemberontakan dan pembubaran PKI. Tokoh Aku pada kumpulan cerpennya digambarkan sebagai korban ketidakadilan tersebut. Ia juga menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri peristiwa penangkapan sebuah keluarga yang dituduh sebagai PKI, baik laki-laki, perempuan ataupun anak- anak. Dari sekian banyak korban yang berjatuhan, sebagian besar belum sempat dibuktikan keterlibatannya dalam gerakan tersebut dan bahkan belum sempat diproses secara hukum. Masalah dalam penetian ini akan dikaji dengan sosiologi sastra, terutama sosiologi karya sastra. Sosiologi karya sastra memahami karya sastra dalam hubungannya dengan masalah sosial yaitu dengan mengaitkan faktor-faktor dalam karya sastra dengan realitas kehidupan yang terjadi dalam masyarakat Wiyatmi, 2006: 99. Pada kumpulan cerpen Drama itu Berkisah Terlalu Jauh dipahami hubungan antara masyarakat dengan realitas sosial pada masa Orde Baru. Pada masa Orde Baru yang awalnya mengalami keberhasilan yang cukup pesat seperti mengurangi jumlah pengangguran, sukses meningkatkan mutu pendidikan wajib belajar, memerangi buta huruf, swadaya pangan dan sukses menimbulkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri serta masih banyak keberhasialan lainya. Keberhasilan tersebut hanya bertahan beberapa tahun saja. Pada tahun 1997 krisis moneter mulai melanda Indonesia akibat banyaknya kasus KKN. Awal tahun 1998 gerakan mahasiswa mulai melakukan demonstrasi yang menuntut pemerintah Orde Baru untuk diruntuhkan. Mahasiswa menuntut menurunkan harga-harga barang yang melonjak tinggi yang mengakibatkan angka kemisikinan meningkat, naiknya jumlah pengagguran dan menurunya minat murid untuk bersekolah. Demonstrasi ini juga mengakibatkan bentrokya aparat keamanan dengan mahasiswa hingga memakan korban. Dalam kumpulan cerpen ini, Puthut EA lebih menonjolkan kekurangan dari pada kelebihan di masa Orde Baru. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk kritik pengarang terhadap sistem pemerintahan Indonesia yang terlihat sangat kacau juga merupakan bentuk keluhan masyarakat terhadap sistem kekuasaan yang mutlak pada masa Orde Baru, sehingga masyarakat tidak memiliki hak berpendapat sebagai warga negara Indonesia.

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana kesejajaran antara kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh karya Puthut EA dengan realitas sejarah Orde Baru ? 2. Cerpen apa sajakah yang membahas tentang representasi sejarah Orde Baru dalam kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh karya Puthut EA ? 3. Apa sajakah bentuk-bentuk representasi sejarah Orde Baru yang diangkat Puthut EA dalam kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh ? 4. Mengapa pengarang mengangkat masalah yang berkaitan dengan representasi sejarah Orde Baru dalam kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh karya Puthut EA ? 5. Apa sajakah dampak sosial politik pada masyarakat Indonesia akibat peristiwa tersebut dalam kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh karya Puthut EA ? 6. Apa sajakah elemen fiksi yang digunakan untuk merepresentasikan sejarah Orde Baru dalam kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh karya Puthut EA ? 7. Apakah fungsi representasi sejarah Orde Baru dalam kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauhkarya Puthut EA ?

C. Batasan Masalah

Tidak semua masalah yang teridentifikasi di atas akan dikaji dalam penelitian ini. Adapun batasan permasalahan yang akan dikaji adalah sebagai berikut. 1. Bentuk-bentuk representasi sejarah Orde Baru yang diangkat Puthut EA dalam kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh. 2. Elemen fiksi yang digunakan untuk merepresentasikan sejarah Orde Baru dalam kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh karya Puthut EA. 3. Fungsi representasi sejarah Orde Baru dalam kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh karya Puthut EA.

D. Rumusan Masalah

1. Bentuk-bentuk representasi sejarah Orde Baru apa sajakah yang diangkat Puthut EA dalam kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh ? 2. Elemen fiksi apa sajakah yang digunakan untuk merepresentasikan sejarah Orde Baru dalam kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh karya Puthut EA ? 3. Apakah fungsi representasi sejarah Orde Baru dalam kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh karya Puthut EA ?

E. Tujuan Penelituan

1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk representasi sejarah Orde Baru yang diangkat Puthut EA dalam kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh. 2. Mendeskripsikan elemen fiksi yang digunakan untuk merepresentasikan sejarah Orde Baru dalam kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh karya Puthut EA. 3. Mendeskripsikan fungsi representasi sejarah Orde Baru dalam kumpulan cerpen Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh karya Puthut EA.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini tentunya memberikan manfaat dalam dunia sastra Indonesia. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan manfaat, baik manfaat teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

Penilitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu sastra, khususnya dalam pendekatan sosiologi sastra yang mengkaji representasi sejarah Orde Baru dalam kumpulan cerpen Drama itu Berkisah Terlalu Jauh karya Puthut EA. Selain itu, menunjukan perkembangan karya sastra yang tidak terlepas dari faktor-faktor sejarah yang ada dalam masyarakat.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi pembaca dalam mengapresiasikan sebuah karya sastra sekaligus memberikan pengalaman baru pada berbagai hal yang ada di sekitar dan cara menanggapinya. Salain itu, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan penelitian berikutnya untuk meningkatkan kemampuan dalam mengapresiasikan sebuah karya satra.

G. Batasan Istilah

Cerpen : sebuah karya prosa fiksi yang bersifat compression atau pemadatan. Plotnya diarahkan pada peristiwa tunggal dan watak tokoh dalam cerpen jarang dikembangkan secara utuh. Sosiologi Sastra : ilmu yang memahami suatu karya sastra dan berhubungan dengan realitas sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Orde Baru : sistem pemerintahan baru di Indonesia yang berlangsung sejak tanggal 11 Maret 1966 hingga 20 Mei 1998. 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori 1. Sosiologi Karya Sastra

Menurut Damono 1979: 7, pendekatan sosiologi sastra merupakan perkembangan dari pendekatan mimetik yang memahami karya sastra dalam hubungannya dengan realitas dan aspek sosial kemasyarakat. Pendekatan tersebut dilatarbelakangi oleh fakta, bahwa keberadaan karya sastra tidak dapat terlepas dari realitas sosial yang terjadi dalam masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa sosiologi sastra adalah ilmu yang memahami suatu karya sastra dan berhubungan dengan realitas sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Menurut Eagleton via Fananie, 2002: 132, sastra adalah karya sastra yang merupakan ekspresi kehidupan manusia. Dengan demikian, antara karya sastra dengan sosiologi sebenarnya merupakan dua bidang yang berbeda, tetapi keduanya saling melengkapi. Menurut Laurenson via Fananie, 2002: 133, terdapat tiga perspektif berkaitan dengan sosiologi sastra. a. Perspektif yang memandang sastra sebagai dokumen sosial yang di dalamnya merupakan refleksi situasi pada masa satra tersebut diciptakan; b. Perspektif yang mencerminkan situasi sosial penulisnya, dan c. Model yang dipakai karya satra tersebut sebagai manifestasi dari kondisi soaial budaya atau peristiwa sejarah.