Teknik Pengumpulan Data REPRESENTASI SEJARAH ORDE BARU DALAM KUMPULAN CERPEN DRAMA ITU BERKISAH TERLALU JAUH KARYA PUTHUT EA.
1. Bentuk-bentuk Representasi Sejarah Orde Baru dalam Kumpulan Cerpen Drama itu Berkisah Terlalu Jauh Karya Puthut EA
Dalam cerpennya Puthut EA mengangkat kondisi sosial, politik dan hukum. Kondisi sosial meliputi, pertama, kondisi mental masyarakat masa Orde
Baru yang terdapat tiga deskripsi yaitu, kebencian masyarakat terhadap pemerintah Orde Baru,
pola pikir masyarakat yang menganggap Orde Baru bersifat otoriter, korban penangkapan oleh aparat pemerintah Orde Baru. Kedua,
situasi keamanan masyarakat masa Orde Baru yang terdapat dua deskripsi yaitu, perselisian antarumat seagama dan anak-anak yang selalu menjadi korban
penindasan. Kondisi Politik meliputi, pertama, ketidakkonsistenan kebijakan yaitu
berupa kerugian yang dialami masyarakat miskin, jaminan kesejahteraan masyarakat masa Orde Baru. Kedua, transisi pemerintahan Orde Baru menuju
Reformasi, yaitu berupa demonstrasi penolakan Orde Baru, jatuhnya Presiden Soeharto, penculikan aktivis dan diskriminasi etnis Tionghoa. Ketiga, maraknya
aksi pembantaian dan pemenjaraan massal pasca G30S. Keempat, kontrol kekuasaan pemerintah Orde Baru, yaitu berupa perlawanan masyarakat terhadap
Orde Baru dan sifat sewenang-wenang pemerintah Orde Baru dan aparat- aparatnya. Kondisi Hukum, yaitu terdistorsinya fungsi dan kedudukan hukum
yang berupa penangkapan tanpa disertai surat penangkapan resmi, rendahnya kesadaran hukum masyarakat, dan tidak adanya proses peradilan terhadap
tahanan. Dari semua permasalahan di atas dapat dilihat pada data yang disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 1: Bentuk-bentuk Representasi Sejarah Orde Baru dalam Kumpulan Cerpen Drama itu Berkisah Terlalu Jauh Karya Puthut EA
No Kondisi
Varian Bentuk
Nomor Data 1
Sosial a. Kondisi
mental masyarakat
masa Orde Baru
Kebencian masyarakat
terhadap pemerintah Orde Baru
8, 10, 14 Pola pikir masyarakat yang
menganggap Orde
Baru bersifat otoriter
9 Korban penangkapan oleh
aparat pemerintah
Orde Baru
2, 13, 16, 21 b. Situasi
keamanan masyarakat
masa Orde Baru
Perselisihan antarumat
agama Islam 15, 17, 18, 19,
20, 22, 23 Anak-anak
yang terduga
sebagai anak PKI selalu menjadi korban penindasan
26, 27, 28, 29, 30, 31, 36, 38,
55, 56 2
Hukum Terdistorsinya fungsi
dan kedudukan
hukum Penangkapan
terhadap terduga PKI tanpa disertai
surat penangkapan resmi 12, 24, 33, 34,
42, 74, 76, 77 Rendahnya
kesadaran hukum masyarakat
35 Tidak
adanya proses
peradilan terhadap tahanan politik
37 3
Politik a. Ketidakkonsistenan
kebijakan Masyarakat
miskin tidak
memperoleh keadilan 58, 59, 57, 60,
61, 62, 63 Jaminan
Kesejahteraan masyarakat
masa Orde
Baru 54, 67, 68, 69,
70, 71 b. Transisi
pemerintahan Orde Baru
menuju Reformasi
Demonstrasi penolakan
Orde Baru oleh mahasiswa 1, 3, 4, 72, 73,
75 Jatuhnya Presiden Soeharto
5 Penculikan aktivis PRD
6 Diskriminasi
Etnis Tionghoa
11 c. Aksi
pembantaian massal pasca G30S
Pemenjaraan massal
terhadap terduga PKI 47
Penganiayaan terhadap
tahanan politik 48, 50, 52, 53
d. Kontrol kekuasaan pemerintah
Orde Baru
Perlawanan masyarakat
terhadap Orde Baru 7
Sifat sewenang-wenang
pemerintah Orde Baru dan aparat-aparatnya
terhadap masyarakat
25, 32, 39, 40, 41, 43, 44, 45,
46, 49, 51, 64, 65, 66