Konsep Kebijakan dan Program
untuk membiayai beberapa kegiatan lain yang tergolong dalam biaya personalia dan biaya investasi.
Dengan adanya program BOS dikaitkan dengan gerakan percepatan penuntasan Wajib Belajar 9 tahun, maka perlu setiap pelaksana program
pendidikan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1.
BOS harus menjadi sarana penting untuk mepercepat penuntasan Wajar Diknas 9 Tahun.
2. Melalui BOS, tidak boleh ada siswa miskin putus sekolah karena tidak
mampu membayar iuranpungutan yang dilakukan oleh sekolah. 3.
Anak lulusan SDMISDLB, harus dijamin kelangsungan pendidikannya ke tingkat SMPTMTsSMPLB. Tidak boleh ada siswa
miskin tidak dapat melanjutkan ke jenjang SMP dengan alasan mahalnya biaya
4. Kepala Sekolah diharapkan mencari dan mengajak siswa
SDMISDLB yang akan lulus dan berpotensi tidak melanjutkan sekolah untuk ditampung di SMPTMTsSMPLB. Demikian juga bila
teridentifikasi anak putus sekolah yang masih berminat melanjutkan agar diajak kemabali ke bangku sekolah.
5. Pemerinatah daerah harus mengalokasikan dana tambahan bersama-
sama BOS untuk menuntaskan Wajar Diknas 9 Tahun secepatnya.
2. Tujuan Program BOS
Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9
tahun yang bermutu. Secara khusus program BOS bertujuan untuk : a.
Menggratiskan seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dari beban biaya operasional sekolah, baik di sekolah negeri
maupun sekolah swasta. b.
Menggratiskan seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap biaya operasional sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf
internasional RSBI dan sekolah bertaraf internasional SBI. c.
Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa di sekolah swasta.
3. Sasaran Program BOS
Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD dan SMP, termasuk Sekolah Menengah Terbuka SMPT dan tempat Kegiatan Belajar Mandiri
TKBM yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia. Program kejar paket A dan Paket B tidak
termasuk sasaran dari program ini. 4.
Besar Dana BOS dan Komponen Program Bos Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah termasuk untuk BOS
Buku, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan :
a. SDSDLB di kota : Rp 400.000,-siswatahun
b. SDSDLB di kabupaten : Rp 397.000,-siswatahun
c. SMPSMPLBSMPT di kota : Rp 575.000,-siswatahun
d. SMPSMPLBSMPT dikabupaten : Rp 570.000,-siswatahun
5. Sekolah Penerima BOS
a. Semua sekolah SDSDLBSMPSMPLBSMPT negeri wajib
menerima dana BOS. Bila sekolah tersebut menolak BOS maka sekolah dilarang memungut biaya dari perseta didik, orang tua atau
wali peseta didik. b.
Semua sekolah swasta yang telah memiliki ijin operasional yang tidak dikembangkan menjadi bertaraf internasional atau berbasis
keunggulan lokal wajib menerima dana BOS. c.
Bagi sekolah ynag menolak BOS harus melalui persetujuan orang tua siswa melalui komite sekolah dan tetap menjamin kelangsungan
pendidikan siswa miskin di sekolah tersebut. d.
Seluruh sekolah yang menerima BOS harus mengikuti pedoman BOS yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
e. Sekolah negeri kategori RSBI dan SBI diperbolehkan memungut
dana dari orang tua siswa yang mampu dengan persetujuan Komite Sekolah. Pemda harus ikut mengendalikan dan mengawasi pungutan
yang dilakukan oleh sekolah tersebut agar tercipta prinsip pengelolaan dan secara transparan dan akuntabel.
f. Sekolah negeri yang sebagian kelasnya sudah menerapkan sistem
sekolah bertaraf RSBI atau SBI tetap diperbolehkan memungut dana
dari orang tua siswa yang mampu dengan persetujuan Komite Sekolah, serta menggratiskan siswa miskin.
6. Ketentuan Yang Harus Diikuti Sekolah
Sekolah mempunyai kewajiban sebagai berikut : a.
Membeli buku teks pelajaran yang hak ciptanya telah dibeli oleh PemerintahDepartemen Pendidikan Nasional dan yang
diprioritaskan untuk kegiatan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah
dan digunakan sesingkat-singkatnya selama 5 lima tahun. b.
Buku teks pelajaran yang dibeli harus buku baru bukan buku-buku bekas
c. Buku teks pelajaran digunakan sebagai acuan wajib oleh pendidikan
dan peserta didik dalam proses pembelajaran. d.
Buku teks pelajaran yang sudah dibeli merupakan koleksi perpustakaan dan menjadi barang inventaris sekolah, harus
dipinjamkan secara cuma-cuma kepada siswa dan boleh dibawa pulang.
e. Di akhir tahun pelajaransemester, siswa harus mengembalikan buku
teks pelajaran yang dipinjam agar dapat dipakai oleh adik kelasnya. f.
Dilarang memungut biaya kepada orang tua siswa dalam rangka pembelian dan perawatan buku teks pelajaran yang sudah dibiayai
oleh dana BOS.