30 Sel satelit mengelilingi badan sel pada sistem saraf pusat dan menyediakan
nutrisi. Sel-sel ini melindungi neuron dari logam berat dan racun dengan menyerap dan menurunkan kontak ke badan sel neuron Tate, 2012. Sel-sel
pendukung di sistem saraf pusat ada empat yaitu oligodendrocytes yang membentuk selubung myelin di sekeliling akson akson pada sistem saraf pusat,
microglia yang bergerak ke sistem saraf pusat dan memfagositosis benda asing, astrocytes yang mengatur lingkungan luar dari neuron-neuron di sistem saraf
pusat dan sel ependymal yang membatasi ventrikel otak dan kanalis central dari korda spinalis Fox, 2011. Sel ependymal dan pembuluh darah membentuk
pleksus koroid yang berada didaerah tertentu di dalam ventrikel. Pleksus ini menghasilkan cairan serebrospinalis yang bersirkulasi di ventrikel otak Tate,
2012
2.3 Organisasi sel jaringan saraf
Pada sistem saraf pusat, jaringan saraf berkumpul sehingga akson-akson membentuk berkas dan badan sel neuron beserta dendrit ikut berkumpul.
Substansi putih merupakan berkas akson paralel dengan kumpulan selubung myelinnya dan substansi abu-abu merupakan kumpulan badan sel, dendrit dan
akson yang tidak termyelinisasi. Substansi putih membentuk saluran yang memperbanyak potensial aksi dari area abu-abu pada sistem saraf pusat ke
lainnya. Substansi abu-abu pada sistems saraf pusat membentuk fungsi integratif. Bagian luar otak yang berisi substansi abu-abu disebut korteks dan pada bagian
dalam disebut nuclei. bagian luar korda spinalis merupakan substansi putih dan bagian tengahnya adalah substansi abu-abu. Di sistem saraf perifer, berkas akson
Universitas Sumatera Utara
31 membentuk saraf yang mengkonduksikan potensial aksi dari dan ke sistem saraf
pusat, banyak saraf terdiri dari akson termyelinisasi dan sebagian kecil merupakan akson yang tidak termyelinisasi. Kumpulan badan sel neuron di sistem saraf
perifer disebut ganglia Seeley, 2008.
2.4 Sistem saraf Perifer
Saraf perifer terdiri dari serabut saraf yang membawa informasi diantara sistem saraf pusat dan bagian-bagian tubuh. Komponen penting dalam saraf
perifer adalah 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal. Ada beberapa terminologi yang sering dipakai dalam sistem saraf perifer yaitu stimulus yang
berarti perubahan yang terdeteksi seperti panas, cahaya, tekanan dan perubahan kimia; reseptor sensori yang berarti ujung serbut saraf afferent yang peka terhadap
respon stimulus lingkungan dalam dan luar tubuh; dan transduksi sensori yang berarti konversi energi menjadi potensial reseptor; potensial reseptor yang berarti
besarnya energi yang diubah ke dalam bentuk sinyal listrik. Serabut saraf dalam sistem saraf perifer baik pada saraf kranial maupun
saraf spinal terdiri dari berkas akson berganda yang disebut fasikula. Fasikula dibungkus oleh selaput jaringan pengikat yang dinamakan perineurium. Jaringan
pengikat yang berada diantara akson dan fasikula disebut endoneurim dan bila berada diantara fasikula-fasikula disebut epineurim. Fasikula berisi akson
termyelinisasi dan tidak termyelinisasi, endoneurium dan dan pembuluh- pembuluh darah Rohkamm, 2004.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa saraf merupakan berkas akson atau serabut saraf. Saraf yang hanya memiliki neuron sensori disebut saraf
Universitas Sumatera Utara
32 sensorik, saraf yang hanya memiliki neuron motor disebut saraf motorik dan
umumnya saraf terdiri dri keduanya yang disebut saraf campuran. Saraf yang muncul dari otak disebut saraf kranial dan saraf yang keluar dari korda spinalis
disebut saraf spinal. Berdasarkan struktur saraf perifer yang terdiri dari saraf kranial dan spinal,
serabut saraf dapat dibagi menjadi empat yaitu : Serabut saraf efferent somatik umum general somatic efferent fibers, Serabut efferent visceral umum general
visceral efferent fibers, serabut afferent somatik umum general somatic afferent fibers dan serabut afferent visceral umum general visceral afferent fibers.
Serabut efferent somatik umum membawa rangsangan motor dari otak dan korda spinalis ke otot rangka dan merangsangnya untuk berkontraksi, serabut efferent
visceral umum membawa rangsangan motor dari otak atau korda spinalis menuju berbagai otot polos dan kelenjar yang berasosiasi dengna organ-organ bagian
dalam dan mengakibatkan otot berkontraksi dan kelenjar mengeluarkan sekresinya. Serabut afferent somatik umum membawa rangsangan sensori dari
reseptor pada kulit dan otot ke otak atau korda spinalis dan serabut afferent visceral umum membawa sensori dari pembuluh darah dan organ dalam tubuh ke
sistem saraf pusat Shier, 2010. Istilah umum general dalam setiap pengelompokan diatas maksudnya adalah
bahwa serabut-serabut bergabung dengan struktur umum seperti kulit, otot rangka, kelenjar dan organ bagian dalam tubuh. Tiga kelompok serabut hanya dijumpai
pada struktur khusus yaitu serabut khusus : serabut efferent somatik khusus yang membawa impuls motor dari otak ke otot yang digunakan untuk mengunyah,
Universitas Sumatera Utara
33 menelan, berbicara dan ekspresi wajah, serabut afferent visceral khusus yang
membawa impuls sensori dari reseptor olfaktori dan pengecap ke otak dan serabut somatik khusus yang membawa rangsangan dari reseptor penglihatan,
pendengaran dan keseimbangan ke otak Shier, 2010. Manusia memiliki 12 pasang saraf kranial, 2 paang berasal dari badan sel
neuron yang berada di otak bagian depan dan 10 pasang muncul dari otak bagian tengah dan otak bagian belakang. Penulisan saraf kranial yang umum adalah
dengan angka romawi dan nama. Angka romawi merujuk pada posisi saraf dari bagian depan otak ke belakang, sedangkan namanya menunjukkan bagian yang
dipersarafi oleh saraf-saraf karanial ini Fox, 2011. Urutan serta nama-nama keduabelas saraf kranial ini yaitu : saraf olfaktori olfactory nerve, saraf optikus
optic nerve, saraf okulomotor oculomotor nerve, saraf trokhlearis trochlear nerve, saraf trigeminal trigeminal nerve, saraf abdusen abducent nerve, saraf
fasialis facial nerve, saraf vestibulokokhlearis vestibulocochlear nerve, saraf glossofaringeal glossopharyngeal nerve, saraf vagus vagus nerve, saraf
assesorius acessory nerve, saraf hipoglossus hypoglossal nerve. Saraf olfaktori melewati lamina cribosa dan mempersarafi bagian atas dari membran mukosa
nasal, saraf optikus berkaitan dengan mata, saraf okulomotor, troklear dan saraf abduscent mempersarafi otot okuler eksternal, saraf trigeminnal mempersarafi
kulit wajah dan otot mastikasi dan saraf fasialis mempersarafi otot untuk mimik wajah, saraf vestibulukoklear berkaitan dengan otot stato-akustik, saraf vagus
merupakan saraf kranial terpanjang untuk bagian lateral leher, mencapai dada dan kavum kavitis dan merupakan bagian parasimpatis dari bagian sistem saraf
Universitas Sumatera Utara
34 otonom. Saraf glosofaringeal, asesorius, dan hypoglossus mempersarafi otot leher,
lidah dan faring Rohen,2011 Rangkuman jenis serabut saraf dan fungsi masing-masing saraf kranial dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 2.4 Fungsi Saraf Kranial; dikutip dari Hole’s Human Anatomy And Physiology, Hal: 417.
Saraf Jenis
Fungsi I Olfaktori
Sensorik Serabut saraf sensorik
menghantar rangsang yang terhubung dengan indera
II Optikus Sensori
Serabut saraf sensorik menghantar rangsang yang
terhubung dengan indra penglihatan
III Okulomotor Terutama
motor Serabut saraf motorik
menghantar rangsang untuk mengangkat kelopak mata,
pergerakan mata, mengatur jumlah cahaya yang masuk ke
mata dan fokus lensa. Beberapa serabut sensorik
menghantarkna rangsang yang terhubung dengan propioseptor
IV Trokhlearis Terutama
motor Serabut motorik menghantar
rangsang ke otot untuk perpindahan bola mata
Beberapa serabut sensori menghantar rangsang yang
terhubung denngan propioseptor
V Trigeminal Divisi Opthalmik
Divisi Maksillaris Divisi Mandibular
Campuran Serabut saraf sensorik
menghantar rangsang dari dari permukaan mata, kelenjar
airmata. kulit kepala, dahi dan bagian kelopak mata bagian
atas. Serabut saraf sensorik
menghantar rangsang dari gigi bagian atas, gusi bagian atas,
bibir bagian atas, lapisan
Universitas Sumatera Utara
35 langit-langit mulut, dan kulit
wajah Serabut saraf sensori
menghantar rangsang dari kulit kepala, kulit rahang, gigi
bagian bawah, gusi bagian bawah, dan bibir bawah.
Serabut saraf motorik menghantar rangsang dari otot
mastikasi dan otot di dasar mulut
VI Abdusen Terutama
motor Serabut motor menghantar
rangsang ke otot yang menggerakkan mata
Beberapa serabut saraf sensori menghantar rangsang yang
terhubung dengan propioseptor
VII Fasialis Campuran
Saraf sensori menghantar rangsang yang terhubung
dengan reseptor pengecapan pada bagian anterior lidah
Serabut saraf motorik menghantar rangsang dari otot
ekspresi wajah, kelenjar airmata dan kelenjar air liur
VIII Vestibulokokhlearis Cabang Vestibular
Cabang Kokhlearis Sensori
Serabut saraf sensori menghantar rangsang yang
terhubung dengan sensasi keseimbangan
Serabut saraf sensorik menghantar rangsang yang
terhubung dengan indera pendengaran
IX Glossofaringeal Campuran
Serabut saraf sensori menghantar rangsang dari
faring, tonsil, lidah bagian posterior dan arteri karotis
Serabut saraf motorik menghantar rangsang ke
kelenjar air liur dan otot faring yang digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
36 mengunyah
X Vagus Campuran
Serabut saraf motorik somatik menghantarkan rangsang ke
otot yang terhubung dengan berbicara dan menelan; motor
otonom menghantar rangsang ke organ bagian dalam dada
dan abdomen Serabut saraf sensorik
menghantar rangsang dari faring, laring, esofagus dan
organ tubuh bagian dalam dari dada dan abdomen
XI Assesorius Cabang Kranial
Cabang Spinal Terutama
motor Serabut motorik menghantar
rangsang ke otot palatum lunak, faring dan laring
Serabut motor menghantarkan rangsang dari otot leher dan
punggung, beberapa bagian masukan propioseptor
XII Hipoglossus Serabut motorik
menghantarkan rangsang ke otot yang berperan dalam
perpindahan lidah, dan beberapa masukan
propioseptor
Lesi pada setiap saraf kranial mengakibatkan gangguan pada bagian tubuh yang dipersarafinya sesuai dengan jenis serabut sarafnya masing-masing. Lesi
pada saraf I mengakibatkan ketidakmampuan untuk menghidu, pada saraf II mengakibatkan kebutaan afeksi sisi, pada saraf III mengakibatkan pelebaran
pupil, deviasi secara inferior dan lateral berkaitan dengan paralisis otot, penglihatan ganda, kekaburan penglihatan kelopak mata yang terasa berat, pada
saraf IV mengakibatkan deviasi mata secara superior dan medial, penglihatan ganda, pada saraf V mengakibatkan neuralgia trigeminal, nyeri berat sepanjang
Universitas Sumatera Utara
37 cabang saraf, kehilangan sensasi taktil di wajah, kelemahan dalam menggigit dan
mengatupkan rahang, pada saraf VI akan mengakibatkan deviasi mata secara medial, pada saraf VII akan mengakibatkan kelumpuhan wajah facial palsy,
kehilangan sensasi rasa pada 23 bagian lidah dan penurunan salivasi, pada saraf VIII terjadi penurunan atau kehilangan pendengaran saraf koklear; kehilangan
keseimbangan, mual, vertigo dan pusing saraf vestibular, pada saraf IX mengakibatkan kesulitan dalam menelan, kehilangan sensasi di 13 bagian
posterior lidah dan penurunan salivsi, pada saraf X mengakibatkan kesulitan menelan dan atau keparauan, penyimpangan uvula pada bagian yang tidak
berfungsi, pada saraf XI mengakibatkan kesulitan untuk mengelevasikan scapula atau merotasikan leher, dan pada saraf XII akan mengakibatkan penyimpangan
idah ke sisi saraf yang rusak ketika ditonjolkan keluar Tate, 2012 Saraf spinalis merupakan komponen dari sistem saraf perifer yang keluar
dari sistem saraf pusat yaitu korda spinalis. Saraf spinal ada 31 pasang dan ditulis dengan huruf serta angka. Huruf menunjukkan daerah pada kolumna vertebra
tempat munculnya saraf tersebut, C menunjukkan servikal, T menunjukkan thorakalis, L menunjukkan lumbalis dan S menunjukkan sakrum. Nomor pada
penamaan saraf spinalis meunjukkan lokasi di setiap daerah tempat munculnya saraf pada kolumna vertebralis dengan nomor terkecil menunjukkan bagian paling
superior. Saraf servikal terdiri dari C1-C8, saraf thorakalis menunjukkan T1-T12, saraf lumbalis terdiri dari L1-L5 dan saraf sakrum terdiri dari S1-S5.
Setiap saraf spinal kecuali C1 memiliki distribusi sensori kutaneus spesifik di seluruh tubuh.. Dermatomal merupakan sebuah istilah daerah pada kulit yang
Universitas Sumatera Utara
38 disuplai oleh inervasi sensorik oleh saraf- saraf spinal. Kehilangan sensasi pada
pola dermatomal memberikan informasi terhadap bagian saraf yang rusak Seeley, 2008. Reseptor kutaneus berespon terhadap sentuhan, nyeri dan suhu.
2.5 Neuropati Perifer Diabetik