BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Juliani dalam skripsinya yang berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Depan Ba dan Bei dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program Studi Sastra Cina
memaparkan struktur kalimat yang menggunakan kata depan 把 b ǎ:
Subyek + Kata Depan
把 b ǎ
+ Obyek + Kata Kerja + Elemen
Subyek yang berada di depan kata depan 把 b ǎ adalah subyek pelaku, sedangkan
obyek yang berada di belakang kata depan 把 b ǎ adalah obyek penderita di mana obyek ini
terkena pengaruh dari hasil perbuatan subyek. Contoh :
人们 把
竹子 做成
笛子。 rénmen
bă zhúzi
zuòchéng dízi.
Manusia membuat seruling dari bambu.
Pada contoh di atas, 人们 rénmen manusia pada kalimat ini memiliki kedudukan sebagai
subyek dan 竹子 zhúzi seruling mempunyai kedudukan sebagai obyek.
Penelitian Juliani ini membantu peneliti dalam memahami struktur kalimat 把 b ǎ serta
konteks pemakaiannya. Dalam jurnal elektronik China, Lu Wen Hua 1994, menulis artikel berjudul Jenis
Makna Kalimat 把 b ǎ, Hua meneliti pembagian jenis kalimat 把 bǎ berdasarkan maknanya.
Adapun pembagian jenis makna tersebut oleh Hua dibagi dalam enam jenis, yaitu: 1.
Menyatakan suatu hal benda berpindah tempat berpindah hubungannya karena dikenai pekerjaan.
2. Menyatakan suatu bendahal karena aksi tertentu mengalami perubahan tertentu
dan muncul hasil tertentu.
Universitas Sumatera Utara
3. Menyatakan terjadinya hubungan antara pekerjaan dengan suatu bendahal tertentu;
atau bagaimana hubungan tersebut terjadi. 4.
Menyatakanmenganggap bendahal tertentu sebagai bendahal lain; atau melalui pekerjaan menjadikan bendahal tertentu mengalami perubahan menjadi bendahal
lain yang memiliki jenis, dan ciri khas yang sama
.
5. Menyatakan sesuatu terjadi diluar keinginan.
6. Menyatakan makna kausatif.
Penelitian Hua memberikan gambaran yang jelas tentang jenis makna kalimat 把 b ǎ
yang sangat membantu peneliti ketika menyusun bahan penelitian untuk diberikan kepada mahasiswa Program Studi Sastra Cina FIB USU.
Penelitian kalimat 把 b ǎ sebelumnya merupakan penelitian terhadap masalah yang
berkenaan dengan penggunaan, struktur dan makna kalimat 把 b ǎ. Penelitian tentang
kesalahan penerjemahan kalimat bahasa Mandarin yang mengandung kata depan 把 b ǎ ke
dalam Bahasa Indonesia belum pernah dilakukan sebelumnya. Pada penelitian Na 2005 yang berjudul Errors in The Translation of Topic Comment
Structures of Vietnamese into English, Na menyebutkan bahwa kesalahan terjemahan dapat berbentuk a penghilangan, b penambahan, c ketidakakuratan dalam terjemahan, d
terjemahan terlalu literal, e terjemahan terlalu bebas, f kesalahan pragmatik dan g kesalahan pemilihan leksis. Penelitian Na ini menjadi landasan teori dalam mengkategorikan bentuk
kesalahan yang muncul dalam terjemahan mahasiswa Program Studi Sastra Cina FIB USU.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Konsep