Untuk mengurangi kebodohan di Indonesia dan keterlantaran anak- anak di jalan, pemerintah juga memberikan sekolah gratis ke anak-
anak yang kurang mampu untuk menempuh pendidikan.
1 Pendidikan Orang Dewasa
Pendidikan dewasa dirumuskan sebagai suatu proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara
berkelanjutan seumur hidup. Pendidikan
andragogy
berbeda dengan pendidikan
pedagogy
. Pendidikan anak-anak berlangsung dalam bentuk identifikasi dan peniruan, sedangkan pendidikan orang dewasa
berlangsung dalam bentuk pengarahan diri sendiri untuk memecahkan masalah. Menurut UNESCO Townsend Coles, 1977 dalam Lanundi,
1982 mendefinisikan pendidikan orang dewasa sebagai berikut : Keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, apapun
isinya, tingkatan, metode baik formal atau tidak, yang melanjutkan maupun menggantikan pendidikan semula di
sekolah, akademi dan universitas serta latihan kerja, yang membuat orang yang dianggap dewasa oleh masyarakat
mengembangkan kemampuannya, meningkatkan kualifikasi teknis ataupun profesionalnya, memperkaya pengetahuannya,
dan mengakibatkan perubahan pada sikap dan perilakunya dalam perspektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh
dan partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya yang seimbang dan bebas.
Menurut A.G. Lunandi 1993:29-41 metode pendidikan orang dewasa, yaitu :
a Ceramah dan Alat Peraga
Alat peraga seperti papan tulis, kertas koran,
flipchart
, papan
flannel
,
overhead projector
, dan slide. b
Diskusi Bentuk-bentuk diskusi, yaitu simposium, diskusi panel,
buzz groups
,
case study
,
incident study
c Pemeranan
Role Playing
d Structured Experiences
Dari metode-metode tersebut dapat membantu pembimbing belajar dalam mengajar namun harus dipersiapkan matang-matang agar
proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan tidak membosankan.
2. Pendidikan Non Formal
a. Definisi Pendidikan Non Formal
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan non formal adalah jalur pendidikan
di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar
pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan non formal dapat dihargai setara dengan
hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau
pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
b. Lembaga Pendidikan Non Formal
Terdapat beberapa jenis lembaga pendidikan yang menyediakan layanan pendidikan non formal di Indonesia, yaitu:
1 Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda BP-
PLSP Lembaga ini merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan
Departemen Pendidikan Nasional di bidang pendidikan luar sekolah. BP-PLSP mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan
pengembangan program 23 serta fasilitasi pengembangan sumberdaya pendidikan luar sekolah berdasarkan kebijakan
Departemen Pendidikan Nasional. 2
Balai Pengembangan Kegiatan Belajar BPKB Unit pelaksana teknis di lingkungan Dinas Pendidikan Propinsi di
bidang pendidikan luar sekolah. BPKB mempunyai tugas untuk mengembangkan model program pendidikan luar sekolah sesuai
dengan kebijakan Dinas Pendidikan Propinsi dan karakteristik propinsinya.
3 Sanggar Kegiatan Belajar SKB
Unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan KabupatenKota di bidang pendidikan luar sekolah non formal. SKB secara umum
mempunyai tugas membuat percontohan program pendidikan non- formal, mengembangkan bahan belajar muatan lokal sesuai dengan
kebijakan dinas pendidikan KabupatenKota dan potensi lokal setiap daerah.
4 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM
Lembaga milik masyarakat yang pengelolaannya menggunakan azas dari, oleh dan untuk masyarakat. PKBM ini merupakan
wahana pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat sehingga mereka semakin mampu untuk memenuhi kebutuhan belajarnya
sendiri. PKBM merupakan sumber informasi dan penyelenggaraan
berbagai kegiatan belajar pendidikan kecakapan hidup sebagai perwujudan pendidikan sepanjang hayat.
5 Lembaga PNF sejenis
Lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, yang memberikan pelayanan pendidikan non formal berorientasi
life skills
keterampilan dan tidak tergolong ke dalam kategori- katagori di atas, seperti: LPTM, Organisasi Perempuan, LSM dan
organisasi kemasyarakatan lainnya.
c. Sifat-sifat Pendidikan Non Formal
Menurut Prof. Drs. Soelaiman Joesoef 2004:84-85 pendidikan non formal mempunyai karakteristik yang berbeda dengan
pendidikan formal. Perbedaan tersebut adalah : 1
Pendidikan non formal lebih fleksibel Sifat fleksibel di atas dalam arti luas seperti tidak ada tuntutan
syarat
credential
yang keras bagi anak didiknya, waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan kesempatan yang ada artinya
dapat beberapa bulan, beberapa tahun atau beberapa hari saja. 2
Pendidikan non formal mungkin lebih efektif dan efisien untuk bidang-bidang pelajaran tertentu
Bersifat efektif oleh karena program pendidikan non formal bisa spesifik sesuai dengan kebutuhan dan tidak memerlukan syarat-
syarat guru, metode, fasilitas lain secara ketat.