Perkara Nomor: 06KPPU-L2004 Terbukti melanggar Pasal 25 ayat 1 dan

12 dari kapasitas rancang bangunnya sebesar 3,8 juta Teus sebagaimana dinyatakan klausul 32.4 di dalam authorization agreement. Klausul 32.4 di dalam authorization agreement tersebut merupakan bentuk hambatan strategis yang nyata bagi para pelaku usaha baru yang akan memasuki pasar bersangkutan pelayanan bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok. Putusan Majelis Komisi KPPU menyatakan bahwa PT. JICT secara sah dan meyakinkan telah melanggar Pasal 25 ayat 1 huruf c Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1999. 11

b. Perkara Nomor: 06KPPU-L2004

Pelanggaran ini dilakukan oleh PT.Arta Boga Cemerlang, beralamat kantor di Jalan Palmerah Barat No. 82, Jakarta Barat 11480. Kasus ini berawal pada pertengahan bulan Februari 2004, PT Panasonic Gobel Indonesia selanjutnya disebut PT PGI telah melaksanakan program “Single Pack Display” dengan ketentuan setiap toko yang mendisplay baterai single pack baterai manganese tipe AA dengan menggunakan 11 Ibid., hal. 27 13 standing display akan diberikan 1 satu buah senter yang sudah diisi dengan 4 baterai dan toko yang selama 3 tiga bulan mendisplay produk tersebut akan mendapatkan tambahan 1 buah senter yang sama, sedangkan untuk material promosi standing display diberikan gratis oleh PT PGI. Selanjutnya pada bulan Maret 2004 diperoleh informasi bahwa PT.Arta Boga Cemerlang sedang melaksanakan Program Geser Kompetitor selanjutnya disebut PGK. Isi atau kegiatan dari program tersebut tertuang dalam suatu “Surat Perjanjian PGK Periode Maret- Juni 2004” yang berisi: 1 Program Pajang dengan mendapatkan potongan tambahan 2, dengan ketentuan Toko mempunyai spaceruang pajang baterai ABC dengan ukuran minimal 0,5 x 1 meter; Toko bersedia memajang baterai ABC, Toko bersedia memasang POS material promosi ABC. 2 Komitmen toko untuk tidak menjual baterai Panasonic dengan mendapatkan potongan tambahan 2, dengan ketentuan Toko yang sebelumnya menjual baterai Panasonic, maka 14 mulai bulan Maret sudah tidak menjualnya lagi, sehingga Toko hanya menjual baterai ABC. 3 Mengikuti Program Pajang dan Komitmen untuk tidak jual baterai Panasonic sehingga patut diduga PGK tersebut dilakukan oleh PT.Arta Boga Cemerlang; PT.Arta Boga Cemerlang diduga melaksanakan PGK dengan cara membuat perjanjian dengan toko untuk tidak menjual baterai Panasonic. Bahwa berdasarkan informasi yang diperoleh Pelapor dari toko-toko, PT.Arta Boga Cemerlang diduga melaksanakan PGK tersebut dengan tujuan untuk menghambat penjualan produk baterai merek Panasonic. Sejak PT PGI mengeluarkan produk single pack untuk jenis baterai AA dan melaksanakan program promosi Single pack Display telah menambah peningkatan penjualan baterai Panasonic. Dengan adanya PGK banyak diantara toko- toko yang berusaha untuk mendapatkan potongan tambahan sebagaimana yang dijanjikan oleh PT.Arta Boga Cemerlang. Bahkan terdapat toko-toko yang jelas-jelas mempunyai komitmen untuk tidak memajang 15 danatau menjual baterai Panasonic, padahal sebelumnya yang bersangkutan adalah peserta program single pack display dari PT PGI. Perilaku PT.Arta Boga Cemerlang sebagai pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan usahanya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan maupun etika bisnis yang ada, yaitu dengan membuat perjanjian mengenai harga atau potongan harga tertentu atas produk baterainya dengan memuat persyaratan bahwa pemilik toko yang menerima barang-barang dari PT.Arta Boga Cemerlang tidak akan membeli barang-barang yang sama atau sejenis dari pelaku usaha lain yang menjadi pesaing dari pelaku usaha pemasok. PT.Arta Boga Cemerlang telah menyalahgunakan posisi dominannya untuk menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi pesaingnya untuk memasuki pasar yang bersangkutan dan menetapkan syarat-syarat perdagangan yang menghambat atau menghalangi konsumen memperoleh barang danatau jasa yang bersaing. 16 Pada akhirnya Majelis Komisi berpendapat bahwa PT.Arta Boga Cemerlang menguasai 88,73 pangsa pasar baterai manganese AA secara nasional, sehingga unsur posisi dominan telah terpenuhi. Dengan posisi dominan tersebut PT.Arta Boga Cemerlang menyalahgunakannya yaitu dengan menetapkan syarat-syarat perdagangan dengan tujuan untuk mencegah danatau menghalangi konsumen memperoleh barang danatau jasa yang bersaing, baik dari segi harga maupun kualitas. Dimana PT.Arta Boga Cemerlang telah menetapkan syarat-syarat perdagangan yang terkandung di dalam surat perjanjian PGK dimana salah satu syarat pemberian potongan tambahan sebesar 2 adalah jika toko grosir dan semi grosir tidak menjual baterai Panasonic, dengan tujuan untuk mencegah atau menghalangi konsumen memperoleh baterai Panasonic yang bersaing dengan baterai ABC baik segi harga maupun kualitas di grosir atau semi grosir yang mengikuti PGK PT.Arta Boga Cemerlang. Putusan Majelis Komisi KPPU menyatakan bahwa PT.Arta Boga Cemerlang terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 25 ayat 1 huruf a 17 jo. ayat 2 huruf a Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999.

c. Perkara Nomor: 09KPPU-L2009

Dokumen yang terkait

KEBIJAKAN MODAL MINIMUM, KEBIJAKAN KEPEMILIKAN TUNGGAL DAN PENYALAHGUNAAN POSISI DOMINAN DALAM PERSAINGAN USAHA INDUSTRI PERBANKAN

0 3 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Eksistensi Sanksi dalam Hukum T2 322014001 BAB I

0 3 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Doktrin sebagai Sumber Hukum T2 322014015 BAB I

1 3 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Membangun Usaha Pasca Konflik T2 092010007 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konsep Penyalahgunaan Posisi Dominan dalam Hukum Persaingan Usaha

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konsep Penyalahgunaan Posisi Dominan dalam Hukum Persaingan Usaha T2 322010007 BAB II

0 0 77

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konsep Penyalahgunaan Posisi Dominan dalam Hukum Persaingan Usaha T2 322010007 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Praktek Diskriminasi Non Harga sebagai Tindakan Anti Persaingan dalam Hukum Persaingan Usaha

0 0 17

BAB II KRITERIA PENYALAHGUNAAN POSISI DOMINAN (ABUSE OF - HARMONISASI PENGATURAN POSISI DOMINAN DALAM ASEAN ECONOMIC COMMUNITY DTINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PERSAINGAN USAHA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 43

BAB III HARMONISASI PENGATURAN TENTANG PENYALAHGUNAAN POSISI DOMINAN (ABUSE OF DOMINANT POSITION) DALAM ASEAN - HARMONISASI PENGATURAN POSISI DOMINAN DALAM ASEAN ECONOMIC COMMUNITY DTINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PERSAINGAN USAHA Repository - UNAIR REPOSITO

0 0 39