Tentang Harmonisasi Hukum Tinjauan pustaka 1. Tentang kebebasan berekspresi

24 demikian, hukum media memiliki cakupan yang sangat luas, sehingga kajiannya harus memperhatikan unsur-unsur pokok yang penting dalam melihat kebebasan berekspresi freedom of the expression yang menjadi nilai yang universal.

3. Tentang Harmonisasi Hukum

Berkaitan dengan harmonisasi pengaturan hukum tentang isi media, perlu dijelaskan definisi mengenai harmonisasi tersebut. Harmonisasi berasal dari kata harmonia Yunani yang artinya terikat secara serasi dan sesuai. Yang di dalam arti filsafat, diartikan sebagai “kerja sama antara berbagai faktor yang sedemikian rupa sehingga faktor-faktor tersebut menghasilkan kesatuan yang luhur”, 14 dimana istilah harmoni ini juga menunjuk pada artinya sebagai keselarasan, kecocokan, keserasian, keseimbangan yang menyenangkan. 15 Sementara itu di dalam Black Law Dictionary, memberikan ‘harmony’ diartikan sebagai ‘agreement or accord; conformity the decision in Jones is in harmony with earlier Supreme Court precedent”. 16 Harmonisasi oleh Kusnu Goesniadhie memiliki makna yaitu baik dalam artinya sebagai upaya maupun atau proses yang hendak mengatasi 14 Hassan Shaddily, dkk. Ensiklopedi Indonesia. Ichtiar Baru-Van Hoeve; Jakarta, 1996. Hal. 1262. 15 M. Dahlan Barry. Kamus Modern Bahasa Indonesia, Arkola; Yogyakarta, 1995. 16 Bryan A Garner. Black’s Law Dictionary. Seventh Edition. West Group; St. Paul, Minn. 1999. Hal. 722. 25 batasan-batasan perbedaan, hal-hal yang bertentangan dan kejanggalan. Olehnya pula, upaya atau proses untuk merealisasi keselarasan, kesesuaian, keserasian, kecocokan, dan keseimbangan, antara berbagai faktor yang sedemikian rupa sehingga faktor-faktor tersebut menghasilkan kesatuan atau membentuk satu keseluruhan yang luhur sebagai bagian dari suatu sistem. 17 Dengan pengertian di atas, maka dapat ditelaah mengenai unsur-unsur harmonisasi, diantaranya 18 : a Adanya hal-hal ketegangan yang berlebihan; b Menyelaraskan kedua rencana dengan menggunakan bagian masing-masing agar membentuk suatu sistem; c Suatu proses atau upaya untuk merealisasi keselarasan, kesesuaian, keserasian, kecocokan, dan keseimbangan; d Kerja sama antara berbagai faktor yang sedemikian rupa, hingga faktor-faktor tersebut menghasilkan kesatuan yang luhur. Dalam kerangka harmonisasi hukum, maka di dalam hukum media di Indonesia, harus terdapat keselarasan, kesesuaian, keserasian, kecocokan, dan keseimbangan antara peraturan undang- undang yang satu dengan peraturan perundang- undangan yang lainnya. Konsep mengenai 17 Kusnu Goesniadhie. Harmonisasi Hukum dalam Perspektif Perundang- undangan Lex Specialis suatu Masalah. JP Books; Surabaya, 2006. Hal. 62. 18 Ibid. Hal. 61-62. 26 harmonisasi hukum dapat diketahui dalam kutipan berikut 19 : “When unescessary incongruities occur between different elements of legal system which pertain to the same subject, an effort for harmonization can be made. This is such adaption of those elements that the incongruities are removed, that a better result is obtained, while the respective identities of those elements are kept in tact…” Dalam usaha untuk melakukan harmonisasi sistem hukum yang berkenaan dengan terjadinya ketidakseimbangan antara perbedaan unsur-unsur sistem hukum, dapat dilakukan dengan cara menghilangkan ketidakseimbangan dan melakukan penyesuaian terhadap unsur-unsur sistem hukum yang berbeda itu. Secara konseptual, Kusnu Goesniadhie memberikan gambaran bahwa harmonisasi sistem hukum dapat dilakukan secara keseluruhan yang akan melibatkan matarantai hubungan tiga komponen sistem hukum, yaitu substansi hukum legal substance, struktur hukum beserta kelembagaannya legel structure, dan kultur hukum legal culture. 20 Berkaitan dengan hal tersebut, L.M. Gandhi juga menyatakan bahwa harmonisasi dalam hukum adalah mencakup penyesuaian peraturan perundang-undangan, keputusan pemerintah, keputusan hakim, sistem hukum dan asas-asas 19 B. Arief Sidharta, dkk. Butir-butir Gagasan Tentang Penyelenggaraan Hukum dan Pemerintahan Yang Layak. Citra Aditya Bakti; Bandung, 1996. Hal. 247. 20 Kusnu Goesniadhie. Op. cit. Hal. 69. 27 hukum dengan tujuan peningkatan kesatuan hukum, kepastian hukum, keadilan dan kesebandingan, kegunaan dan kejelasan hukum, tanpa mengaburkan dan mengorbankan pluralisme hukum. 21 Di dalam perspektif perundang- undangan, perlu ditata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terintegrasi. Hal ini penting dikarenakan dapat membantu penataan dan penyesuaian unsur-unsur tatanan hukum nasional, dengan meletakkan pola pikir yang dijiwai Pancasila dan bersumber pada UUD 1945. Dalam perspektif yang demikian, harmonisasi hukum dimaksud, koheren dengan sasaran program pembentukan peraturan perundang-undangan, yaitu “terciptanya harmonisasi peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat dan kebutuhan pembangunan”. 22 Dengan topik tesis yang hendak menganalisa tentang pengaturan tentang content isi media, terutama yang berkaitan dengan kebebasan berekspresi di Indonesia, maka keberagaman peraturan perundang-undangan tentang media, perlu ada harmonisasi dalam perspektif perundang- undangan. Hal ini dimaksudkan agar peraturan perundang-undangan tentang media dapat saling mengisi satu dengan yang lainnya. Dampak 21 LM Gandhie, dalam Kusnu Goesniadhie, op. cit. Hal. 71. 22 Lihat pada Penjelasan UU No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional PROPENAS Tahun 2000-2004. 28 yuridisnya adalah bahwa kebebasan berekspresi dapat ditemukan makna yang sesuai dan selaras antara peraturan perundang-undangan yang satu dengan peraturan perundang-undangan yang lainnya.

G. Metode penelitian