bayi yang akan mengalami penyakit tetanus neonaturum dan akan mengakibatkan kematian Ronald,2011 .
4. Tujuan Perawatan Tali Pusat
Tujuan perawatan tali pusat adalah mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir. Penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman
tetanus ke dalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat yang tidak steril, pemakaian obat-obatan, maupun bubuk atau daun- daunan yang ditaburi ke
tali pusat sehingga akan mengakibatkan infeksi Ronald,2011 .
5. Penatalaksanan
perawatan tali pusat yang benar
a. Peralatan yang dibutuhkan Putra sitiatava, 2012 : 1. Air bersih
2. Kain kasa steril. 3. Kapas lidi steril dengan tempatnya.
4. Sabun bayi. 5. Handuk bersih
6. Pakaian bayi dan perlengkapannya. b. Prosedur perawatan
1. Cuci tangan 2. Baringkan bayi di meja tindakan.
3. Dekatkan alat-alat pada meja tindakan 4. Buka pakaian bayi yang menutup area tali pusat.
5. Lepaskan balutan tali pusat. 6. Apabila sulit lengket, basuh kapas lidi dengan air bersih
7. Cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun mulai dari pangkal sampai ujung dan sekitar dengan diameter 2cm
Universitas Sumatera Utara
8. Lalu keringkan dengan handuk lembut. 9. Bungkus longgar tali pusat menggunakan kasa steril tanpa dibubuhi
apa pun. 10. Kenakan pakaian bayi, selanjutnya rapikan
11. Baringkan bayi dengan posisi sesuai dengan kebutuhan. 12. Rapikan alat-alat dan kembalikan ke tempat semula.
13. Cuci tangan. Penelitian menunjukkan bahwa lama pelepasan pelepasan tali pusat pada bayi
dengan kasa kering lebih cepat dibandingkan dengan kasa alcohol 70. Tali pusat akan terlepas dengan sendirinya, sehinggga sangat tidak dianjurkan untuk memegang
atau mmenarik- narik tali pusat Ronald,2010.
Penelitian yang dilakukan dore 1988 membuktikan adanya perbedaan perawatan antara perawatan taali pusat yang menggunakan alkohol pembersih dan
dibalut kain kasa steril. Ia menyimpulkan bahwa tali pusat yang dirawat dengan secara alami lebih cepat dalam waktu pengeringan dibandingkan perawatan tali pusat dengan
menggunakan alkohol
Riksani,2012.
6. Perawatan Tali Pusat Tidak Steril
Perawatan tali pusat tidak steril dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan pada bayi, di antaranya Tetanus neonatorum, omfalitis infeksi tali
pusat, dan perdarahan tali pusat Riksani,2012. a. Tetanus neonatorum
Tetanus neonatorum adalah suatu penyakit pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh spora yang disebut Clostridium tetani yang masuk melalui
tali pusat. Hal ini disebabkan akibat perawatan atau tindakan yang tidak memenuhi syarat kebersihan. Misalnya, pemotongan tali pusat dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan bambu atau gunting secara tidak steril atau setelah tali pusat digunting, dibubuhi dengan berbagai benda yang tidak seharusnya tidak
steril. Tetanus neonatorum tatanus pada bayi baru lahir ini terjadi berawal dari pemotongan atau perawatan tali pusat yang tidak memperhatikan
prinsip kesterilan alat yang digunakan saat merawat tali pusat. Gejaala yang jelas terlihat adalah adanya mulut mencucu seperti mulut ikan, mudah dan
sering kejang disertai sianosi pucat, suu meningkat, kaku kuduk hingga kejang Riksani,2012.
• Penanganan: 1. Mengatasi kejang dengan memberikan suntikan anti kejang
2. Menjaga jalan napas tetap bebas dengan memberikan jalan napas. Pemasangan spatel lidah yang dibungkus kain untuk mencegah lidah
tergigit. 3. Mencari tempat masuknya spora tetanus dengan anti tetanus,
umumnya di tali pusat atau di telinga. 4. Mengobati tetanus dengan anti tetanus serum ATS dan antibiotika.
5. Perawatan yang adekuat, kebutuhan oksigen, makanan, keseimbangan cairan dan elektrolit.
6. Penderita bayi ditempatkan dikamar yang tenang dengan sedikit sinar mengingat penderita sangat peka ankan suara dan cahaya yang
dapat merangsang kejang. b. Omfalitis Infeksi Tali Pusat
Penyebab infeksi tali pusat ini dalah bakteri stapilokokus, streptokokus, atau bakteri lainnya Riksani,2012. Tanda- tanda dari infeksi adalah
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
• Bernanah Kondisi ini bisa muncul jika anda kurang benar merawatnya, seperti
kurang bersih dan kurang kering. Hal ini juga bisa terjadi bila pemotongan tali pusat dilakukan dengan benda yang tidak steril
sehingga kuman tumbuh dan berkembang. • Bau Tak Sedap
Bau yang tak sedap muncul pada tali pusat menandakan bahwa tali pusat terinfeksi. Lalu tali pusat akan bernaanah dan berlendir. Selain
itu juga ditandai dengan kemerahan disekitar pusat. • Tidak Banyak Menangis
Bayi yang terinfeksi umumnya tidak banyak menagis. Ia justru lebih banyak tidur. Gejala ini juga ditandai bayi malas minum, demam, dan
kejang. • Suhu tubuh meningkat, tubuh terasa hangat atau panas. Untuk lebih
akurat, anda bisa menggunakan termometr untuk mengukur suhu tubuh bayi. Jika suhu tubuh melebihi 38
maka bayi sudah terkena demam.
• Penanganan : 1. Pertahankan tubuh bayi tetap hangat
2. ASI tetap diberikan atau diberi air gula 3. Diberi injeksi antibiotika berspekturum luas sesuai dosis.
4. Perawatan sumber infeksi, misalnya diberi salep yang mengandung neomisin dan bastitrasin pada tali pusat yang terinfeksi.
Universitas Sumatera Utara
c. Perdarahan Tali Pusat Peradarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat dari
trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan trombus normal. Selain itu perdarahan pada tali pusat juga
bisa sebagai petunjuk adanya penyakit pada bayi Yeyeh rukiah,2010. Penatalaksanaan :
1. Penanganan disesuaikan sengan penyebab dari perdarahan tali pusat yang terjadi.
2. Untuk penaganan awal, harus dilakukukan tindakan pencegahan infeksi pada tali pusat.
3. Segera lakukan inform consent inform choise pada keluarga pasien untuk dilakukan rujukan.
7. Pencegahan Infeksi Tali Pusat