23 dalam mengatur sikap dan posisi tubuh yang benar, misalnya sikap berdiri,
berjalan yang benar. b. Kekurangan Papan Titian
1 Papan titian yang terbuat dari kayu akan mudah rusak.
2 Latihan keseimbangan di atas papan titian harus didampingi orang dewasa
atau guru terutama bagi anak usia dini yang belum baik keseimbanganya.
5. Langkah Latihan Keseimbangan di atas Papan Titian
Dalam mengembangkan keseimbangan guru menggunakan media papan titian. Adapun langkah-langkah penerapan dalam mengembangkan keseimbangan
statis untuk anak TK yaitu: a. Guru mengajak anak melakukan pemanasan di atas lantai tentang gerakan yang
nantinya akan dilakukan di atas papan titian. b. Guru memberikan contoh kegiatan di atas papan titian dengan sikap permulaan
yang benar. c. Guru memberikan kesempatan setiap anak untuk mencoba melakukan kegiatan
seperti yang dicontohkan di atas papan titian. d. Guru meminta anak mulai melakukan gerakan berdiri dan berjalan di atas
papan titian seperti yang dicontohkan guru yaitu dengan sikap permulaan yang benar.
e. Guru memberikan bimbingan dan kesempatan mengulang kepada anak yang belum mampu yaitu masih jatuh, belum stabil atau seimbang.
f. Guru memberikan hadiah kepada anak yang telah mampu melakukan gerakan dengan stabil, seimbang tidak jatuh.
24 Dalam mengajarkan latihan keseimbangan di atas papan titian
kemungkinan ada beberapa anak yang tidak mau karena takut. Menurut Rosmala Dewi 2005: 170 hal yang dapat dilakukan guru dalam menghadapi anak yang
takut di antaranya dengan hadiah yang mana guru dapat memberi hadiah bagi anak yang sudah berani tampil di depan kelas, cara ini untuk terus tampil di depan
kelas. Guru sebagai model yaitu guru senantiasa menjadi model atau contoh menjadi seorang pemberani menghadapi aktivitas yang memenuhi tantangan. Cara
ini merupakan metode belajar yang paling cepat. Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan media baik berupa a gambar atau foto yang ditakuti anak dan guru
ada didekatnya, b gambar hidup, c situasi atau kejadian nyata menghadapi kejadian nyata yang menakutkan selama dianggap aman.
D. Hal Penting dalam Mempelajari Keterampilan Motorik
Ada 8 hal penting dalam mempelajari keterampilan motorik Hurlock, 1978 dalam Rosmala Dewi, 2005: 9 di antaranya:
a. Kesiapan Belajar Dalam kondisi siap untuk belajar, maka keterampilan motorik akan lebih cepat
dicapai. b. Kesempatan Belajar
Semakin banyak kesempatan anak untuk belajar, dimungkinkan anak akan lebih berhasil dibandingkan anak yang tidak diberi kesempatan.
c. Kesempatan Berpraktek Anak harus diberi waktu untuk praktek sebanyak yang diperlukan untuk
menguasai suatu keterampilan.