Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

masalah penting pada masyarakat khususnya di negara berkembang. Sekitar 28.000 populasi di negara berkembang mengalami kematian oleh karena OMSK dapat mengalami penyebaran infeksi ke tulang temporal atau di sebut dengan komplikasi intrakranial WHO, 2004. Otitis media supuratif kronik OMSK merupakan penyakit infeksi telinga yang memiliki prevalensi tinggi yang menjadi masalah kesehatan di masyarakat khusunya negara berkembang dan negara maju prevalensi OMSK berkisar antara 1-46, dengan prevalensi tertinggi terjadi di Eskimo 12-46, sedangkan prevalensi terendah terdapat di Amerika dan Inggris 1 . Menurut Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran, prevalensi OMSK di Indonesia, adalah 3,1 populasi dengan usia terbanyak 7-18 tahun Boesoirie, 2007. Data poliklinik THT FK USU RS.H.Adam Malik Medan, kunjungan penderita OMSK cukup tinggi yaitu pada bulan Januari sampai Desember 2008, sebanyak 208 penderita yang terdiri dari laki-laki 106 50,96 dan kelompok umur terbanyak 11-30 tahun 86 41,36 dan kelompok umur 1-10 tahun sebanyak 40 19,23 Aboet, 2007. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2010-2013.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana karakterisitik penderita Otitis Media Supuratif Kronis di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2011-2013?”.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui karakteristik penderita Otitis Media Supuratif Kronis di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2011-2013.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui jumlah penderita, kelompok usia yang terbanyak dan perbandingan jenis kelamin yang menderita OMSK di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2011-2013. 2. Mengetahui tipe OMSK yang paling sering di jumpai pada penderita OMSK di RSUP Haji Adam Malik. 3. Mengetahui keluhan utama yang terbanyak yang di jumpai pada penderita OMSK di RSUP Haji Adam Malik. 4. Mengetahui gejala klinis yang tersering pada penderita OMSK RSUP Haji Adam Malik. 5. Mengetahui jenis perforasi membran timpani yang di jumpai pada penderita OMSK di RSUP Haji Adam Malik. 6. Mengetahui komplikasi tersering pada OMSK. 7. Mengetahui terapi yang di berikan pada penderita OMSK.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Memberikan pengalaman dan menambah ilmu serta wawasan dalam melakukan penelitian bagi penulis. 2. Memberikan informasi tambahan kepada RSUP Haji Adam Malik Medan. 3. Memperoleh data terbaru untuk penelitian selanjutnya. 4. Menyediakan informasi tentang OMSK kepada masyarakat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi telinga

Telinga merupakan organ penginderaan dengan fungsi pendengaran dan keseimbangan. Telinga dibagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam Dhingra, 2007.

2.1.1. Telinga Luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga pinna dan liang telinga meatus auditorius eksternus. Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Liang telinga berbentuk huruf S dengan rangka tulang rawan pada 13 bagian luar, sedangkan 23 bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang, panjangnya kira-kira 2,5-3 cm. Satu pertiga bagian liang telinga terdapat banyak kelenjar serumen dan rambut, namun pada 23 bagian dalam hanya di jumpai sedikit kelenjar serumen Dhingra, 2007.

2.1.2. Telinga Tengah

Telinga tengah terdiri dari gendang telinga membrane tympanic, tulang pendengaran malleus, incus, stapes dan tuba eustachius. Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila di lihat dari arah liang telinga, mempunyai ukuran panjang vertical rata-rata 9-10 mm, diameter 8-9 mm dan tebalnya kira- kira 0,1 mm. Bagian atas di sebut pars flaksida, sedangkan bagian bawah di sebut pars tensa. Pars flaksida hanya berpalis dua, yaitu bagian luar merupakan lanjutan epitel kulit liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh sel kubus bersilia. Pars tensa mempunyai satu lapis lagi di tengah, yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastin yang berjalan secara radier di bagian luar dan sirkuler di bagian dalam Dhingra, 2007. Tulang pendengaran di dalam telinga tengah saling berhubungan dengan Prosesus longus malleus yang melekat pada membran timpani, malleus melekat