Definisi Epidemiologi Etiologi Otitis Media Supuratif Kronik

transmisikan sepanjang serat saraf nervus cranialis kedelapan auditorius pars vestibularis ke otak tengah, medulla oblongata, cerebelum dan medulla spinalis. Rangsangan ini memulai perubahan refleks pada otot-otot leher, mata, badan dan ekstremitas untuk mempertahankan keseimbangan, postur, serta mata dapat difiksasi pada objek yang bergerak Dhingra, 2007.

2.3. Otitis Media Supuratif Kronik

2.3.1. Definisi

Otitis media merupakan suatu keadaan inflamasi pada telinga tengah dan rongga mastoid tanpa melihat pada etiologi atau patogenesis. Ada tidaknya efusi telinga tengah dan lamanya efusi akan membantu dalam mendefinisikan prosesnya. Efusi bisa serous, mukoid, atau purulen, jangka waktunya di bagi atas akut 0-3 minggu, subakut 3-12 minggu, atau kronik 12 minggu. OMSK di cirikan dengan adanya sekret purulen yang persisten melalui membran timpani yang perforasi ataupun tympanostomy tuba yang tidak respon dengan terapi medikamen. Otitis media supuratif kronik adalah suatu radang kronis telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan riwayat keluarnya sekret dari telinga otorea lebih dari 2 bulan, baik terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah Kenna dan Latz, 2006.

2.3.2. Epidemiologi

Prevalensi OMSK pada beberapa negara antara lain di sebabkan kondisi sosial, ekonomi, suku, tempat tinggal yang padat, hygine dan nutrisi yang jelek. Otitis media kronis merupakan penyakit THT yang paling banyak di Negara sedang berkembang. Di negara maju seperti Inggris sekitar 0,9 dan di Israel hanya 0,0039. Di negara berkembang dan negara maju prevalensi OMSK berkisar antara 1-46, dengan prevalensi tertinggi terjadi pada populasi di Eskimo 12-46, sedangkan prevalensi terendah terdapat pada populasi di Amerika dan Inggeris kurang dari 1 Lasminingrum L, 2000.

2.3.3. Etiologi

Kejadian OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak, jarang dimulai setelah dewasa.Faktor infeksi biasanya berasal dari nasofaring adenoiditis, tonsilitis, rinitis, sinusitis mencapai telinga tengah melalui tuba Eustachius. Fungsi tuba Eustachius yang abnormal merupakan faktor predisposisi yang di jumpai pada anak dengan cleftpalate dan down’s syndrom. Faktor host yang berkaitan dengan insiden OMSK yang relatif tinggi adalah defisiensi immun sistemik. Penyebab OMSK antara lain: a Lingkungan Hubungan penderita OMSK dan faktor sosial ekonomi belum jelas, tetapi mempunyai hubungan erat antara penderita dengan OMSK dan sosioekonomi dimana kelompok sosioekonomi rendah memiliki insiden yang lebih tinggi, tetapi sudah hampir dipastikan hal ini berhubungan dengan kesehatan secara umum, diet dan tempat tinggal yang padat Kumar, 1996. b Genetik Faktor genetik masih diperdebatkan sampai saat ini, terutama apakah insiden OMSK berhubungan dengan luasnya sel mastoid yang dikaitkan sebagai faktor genetik. Sistem sel-sel udara mastoid lebih kecil pada penderita otitis media, tapi belum diketahui apakah hal ini primer atau sekunder Kumar, 1996. c Otitis media sebelumnya Secara umum dikatakan otitis media kronis merupakan kelanjutan dari otitis media akut dan atau otitis media dengan efusi, tetapi tidak diketahui faktor apa yang menyebabkan satu telinga dan bukan yang lainnya berkembang menjadi kronis Kumar, 1996. d Infeksi Bakteri yang di isolasi dari mukopus atau mukosa telinga tengah hampir tidak bervariasi pada otitis media kronik yang aktif menunjukkan bahwa metode kultur yang digunakan adalah tepat. Organisma yang terutama dijumpai adalah Gram- negatif dan beberapa organisma lainnya Kumar, 1996. e Infeksi saluran nafas atas Kuman penyebab OMSK antara lain kuman Staphylococcus aureus 26, Pseudomonas aeruginosa 19,3, Streptococcus epidermidimis 10,3, gram positif lain 18,1 dan kuman gram negatif lain 7,8. Biasanya pasien mendapat infeksi telinga ini setelah menderita saluran napas atas misalnya influenza atau sakit tenggorokan. Melalui saluran yang menghubungkan antara hidung dan telinga tuba Auditorius, infeksi di saluran napas atas yang tidak diobati dengan baik dapat menjalar sampai mengenai telinga Kumar, 1996. f Autoimun Penderita dengan penyakit autoimun akan memiliki insiden lebih besar terhadap otitis media kronis Kumar, 1996. g Alergi Penderita alergi mempunyai insiden otitis media kronis yang lebih tinggi dibanding yang bukan alergi Kumar, 1996. h Gangguan fungsi tuba eustachius. Pada otitis kronis aktif, dimana tuba eustachius sering tersumbat oleh edema tetapi apakah hal ini merupakan fenomen primer atau sekunder masih belum diketahui. Pada telinga yang inaktif berbagai metode telah digunakan untuk mengevaluasi fungsi tuba eustachius dan umumnya menyatakan bahwa tuba tidak mungkin mengembalikan tekanan negatif menjadi normal Kumar, 1996.

2.3.4. Klasifikasi