47 keabstrakannya.  Untuk  mempermudah  penyampaiannya,  penyajian  butir-
butir  matematika  harus  disesuaikan  dengan  perkiraan  perkembangan intelektual  siswa,  misalnya  dengan  menurunkan  tingkat  keabstrakannya,
atau dalam batas-batas tertentu menggunakan pola pikir induktif, khususnya untuk  siswa  di  sekolah  tingkat  rendah,  mengingat  mereka  belum  dapat
berpikir secara abstrak dan menggunakan pola pikir deduktif. Matematika  memiliki  peran  yang  penting  dalam  pembelajaran  di
sekolah dasar, hal ini sesuai dengan apa  yang disampaikan Cockroft dalam Mulyono Abdurrahman 2003:253, matematika diperlukan di sekolah dasar
karena  a  selalu  digunakan  dalam  kehidupan,  b  semua  bidang  studi memerlukan  matematika  yang  sesuai,  c  merupakan  sarana  komunikasi
yang  kuat,  jelas  dan  singkat,  d  dapat  digunakan  untuk  menyajikan informasi dalam berbagai cara, e meningkatkan kemampuan berfikir logis,
ketelitian  dan  kesadaran,  keruangan  dan  fungsi  memberikan  kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah berhitung.
2. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Mata  pelajaran  matematika  dalam  Panduan  Kurikulum  Tingkat Satuan Pendidikan  2006:  148  bertujuan  agar  peserta  didik  memiliki
kemampuan sebagai berikut : 1 Memahami  konsep  matematika,  menjelaskan  keterkaitan  antar
konsep  dan  mengaplikasikan  konsep  atau  algoritma,  secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2 Menggunakan  penalaran  pada  pola  dan  sifat  ,  melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
48 3 Memecahkan  masalah  yang  meliputi  kemampuan  memahami
masalah,  merancang  model  matematika,  menyelesaikan  model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4 Mengomunikasikan  gagasan  dengan  simbol,  tabel,  diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5 Memiliki  sikap  menghargai  kegunaan  matematika  dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Menurut  Heruman  2007:2,  matematika  di  sekolah  dasar mempunyai peran untuk mengembangkan kreativitas dan kompetensi siswa.
Konsep-konsep  pada  kurikulum  matematika  sekolah  dasar  dapat  dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
1. Penanaman konsep dasar Penanaman konsep, yaitu pembelajaran suatu  konsep  baru  matematika,  ketika  siswa  belum  pernah
mempelajari  konsep  tersebut.  Kita  dapat  mengetahui  konsep  ini dari  isi  kurikulum,  yang  dicirikan  dengan  kata  “mengenal”.
Pembelajaran  penanaman  konsep  dasar  merupakan  jembatan  yang harus  dapat  menghubungkan  kemampuan  kognitif  siswa  yang
kongkret  dengan  dengan  konsep  baru  matematika  yang abstrak. Dalam  kegiatan  pembelajaran  konsep  dasar  ini,  media  atau  alat
peraga  diharapkan  dapat  digunakan  untuk  membantu  kemampuan pola pikir siswa.
2. Pemahaman  konsep,  yaitu  pembelajaran  lanjutan  dari  penanaman konsep,  yang  bertujuan  agar  siswa  lebih  memahami  suatu  konsep
matematika.
49 3. Pembinaan  keterampilan,  yaitu  pembelajaran  lanjutan  dari
penanaman  konsep  dan  pemahaman  konsep.  Pembelajaran pembinaan keterampilan bertujuan agar siswa lebih terampil dalam
menggunakan berbagai konsep matematika. Berdasarkan  ketiga  konsep  pembelajaran  matematika  yang  telah
dijelaskan  diatas  mempunyai  satu  tujuan  akhir  dalam  pembelajaran matematika di sekolah dasar yaitu agar siswa terampil dalam menggunakan
berbagai  konsep  matematika  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Akan  tetapi, untuk  menuju  tahap  keterampilan  tersebut  harus  melalui  langkah-langkah
benar yang sesuai dengan kemampuan kognitif dan lingkungan siswa.
F. Materi Luas Bangun Datar 1. Pengertian Bangun Datar