53 dan membagi diagonal yang lain sama panjang. Pada gambar layang-
layang disamping d1 merupakan diagonal ke-satu, dan d2 merupakan diagonal ke-dua.
G. Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Siswa kelas V pada umumnya berkisaran antara umur 10-11 tahun, pada umur seperti itu termasuk ke dalam tahap operasional kongkret menurut
Piaget. Sesuai pembagian Piaget dalam Munawir yusuf 2005: 13, tahap operasional kongkret, yaitu masa dimana aktifitas mental anak berfokus pada
objek-objek yang nyata atau kejadain yang dialaminya. Anak telah mengembangkan sistem pemikiran yang logis yang digunakan untuk
memecahkan permasalahan-permasalahan konkret yang telah dihadapi. Menurut Piaget dalam C. Asri Budiningsih 2008: 38-39, anak-anak
dalam tahapan operasional konkret memiliki ciri-ciri kognitif yang berbeda dengan tahapan lain. Ciri pokok dari perkembangan ini adalah anak sudah
mulai menggunakan aturan aturan yang jelas dan logis dan ditandai adanya reversible dan kekekalan. Anak telah memiliki kecakapan berfikir logis,
Keterangan: d1 adalah diagonal 1
d2 adalah diagonal 2 Rumus luas:
L = ½. d1 x d2
A
B
C D
d1 d2
54 akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat kongkret. Dari ciri-ciri
perkembangan kognitif yang dijabarkan oleh para ahli di atas, bahwa siswa kelas V dengan kisaran umur 10-11 tahun masuk ke dalam tahapan
operasional konkret. Untuk siswa kelas V sekolah dasar membutuhkan benda- benda kongkrit dalam proses pembelajaranya. Selain itu siswa sudah mampu
berfikir secara berurutan atau tahap demi tahap yang memudahkan siswa dalam mengerjakan suatu pekerjaan sekolah. Sejalan dengan pendapat
tersebut Jantur menyebutkan 2012, pada rentang usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar adalah sebagai berikut:
a. Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur
secara serentak. b. Mulai berpikir secara operasional.
c. Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda.
d. Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab
akibat. e. Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas,
dan berat.
55
H. Teori Belajar Yang Melandasi Pengembangan Alat Permainan Edukatif Ular tangga Matematika