Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Handayani 2010 dan Rizaldi 2013 yang menyatakan bahwa Likuiditas tidak
berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen.
c. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen
Koefisien regresi variabel Profitabilitas yang diproksikan oleh Return on Asset ROA sebesar
0,604 dengan signifikansi 0,121. Nilai
signifikansi Profitabilitas yang lebih besar dari signifikansi yang diharapkan 0,05 menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014, sehingga
hipotesis ketiga yang diajukan ditolak. Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Puspita 2009, Marlina dan Danica 2009, Handayani 2010, Pribadi dan Sampurno 2012 yang menyatakan bahwa Profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Hal
ini dapat dijelaskan dari nilai data sampel perusahaan manufaktur tahun 2012-2014. Diketahui bahwa 14 dari 19 perusahaan nilai
Profitabilitas perusahaan dari tahun ke tahun yang mengalami penurunan tidak menyebabkan nilai Dividend Payout Ratio turun, atau
sebaliknya nilai Profitabilitas perusahaan dari tahun ke tahun yang mengalami peningkatan justru nilai Dividend Payout Ratio semakin
rendah dari tahun
tahun ke tahun. Dari data
Profitabilitas menunjukkan bahwa perusahaan dengan Profitabilitas kecil dapat
membayarkan dividen yang lebih besar dibandingkan perusahaan dengan Profitabilitas besar. Sehingga besarnya Profitabilitas tidak
menjamin bahwa perusahaan akan membagikan dividen dalam jumlah yang lebih besar. Dari hasil tersebut dapat menjelaskan bahwa besar
kecilnya Profitabilitas tidak mempengaruhi atas pembagian dividen
.
d. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen
Koefisien regresi variabel Pertumbuhan Perusahaan Growth sebesar -0,577 dengan signifikansi sebesar 0,022. Nilai signifikansi
Pertumbuhan Perusahaan yang lebih kecil dari signifikansi yang diharapkan 0,05 menunjukkan bahwa variabel
Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kebijakan
Dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014, sehingga hipotesis keempat yang
diajukan diterima. Perusahaan yang mengharapkan tingkat pertumbuhan penjualan
yang tinggi akan mempertahankan rasio pembayaran dividen yang rendah untuk memperkuat pembiayaan internal. Semakin tinggi
tingkat pertumbuhan perusahaan, akan semakin besar tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi. Semakin besar kebutuhan
dana di masa yang akan datang, akan semakin memungkinkan perusahaan menahan keuntungan dan tidak membayarkannya sebagai
dividen. Oleh karenanya potensi pertumbuhan perusahaan menjadi faktor yang penting yang menentukan kebijakan dividen. Riyanto