Tarif Dasar Listrik Interprestasi Mode

Tugasnya adalah melaksanakan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia, administrasi umum, dan hubungan dengan masyarakat. Bidang Sumber Daya Manusia dan Administrasi ini terdiri dari: - Sub Bidang Perencanaan Organisasi SDM - Sub Bidang Administrasi SDM - Sub Bidang Komunikasi - Sub Bidang ADM Kesekretariatan Dalam bidang Adminisrasi SDM dibagi lagi dalam 2 kelompok yaitu: - Sub-Sub Bidang Sekretariat - Sub-Sub Bidang Pelayanan Kantor

4.3 Tarif Dasar Listrik

Teori dasar listrik dibedakan dalam berbagai macam klasifikasi atau kelas sesuai dengan penggunaan listrik. Hal ini dilakukan oleh PLN supaya dapat membedakan besarnya tarif listrik yang dikenakan antara rumah tangga, industri, sosial dan usaha. Tabel 4.1 ini akan menggambarkan besarnya tarif dasar listrik yang berupa biaya beban dan biaya pemakaian dalam berbagai daya masuk dalam golongan rumah tangga. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Tarif Dasar Listrik Golongan Batas Daya Abonemen Beban biaya Biaya Pemakaian R1 Rumah Tangga 1 450 VA Blok I : 30 Kwh Blok II : 30 60 Kwh Blok III : 60 Kwh 12.000 169 360 495 R1 Rumah Tangga 1 900 VA Blok I : 30 Kwh Blok II : 30 60 Kwh Blok II : 60 Kwh 23.000 275 445 495 R1 Rumah Tangga 1 1.300 VA Blok I : 30 Kwh Blok II : 30 60 Kwh Blok II : 60 Kwh 30.500 395 490 530 R1 Rumah Tangga 1 2.200 VA Blok I : 30 Kwh Blok II : 30 60 Kwh Blok II : 60 Kwh 30.500 795 490 530 Sunber: PLN Wilayah IISU Cabang Lubuk Pakam Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa tarif dasar listrik yang dikenakan tiap- tiap rumah tangga berbeda-beda tergantung pada besarnya daya yang digunakan dalam pemakaiannya. Sehingga semakin besar listrik KWh digunakan maka semakin besar pula persentase pengendalian dari tarif listrik tersebut. Universitas Sumatera Utara 4.4 Analisis Hasil Penelitian 4.4.1 Karateristik Responden Penulis melakukan survey ke lapangan untuk memperoleh berbagai informasi. Dari hasil survey tersebut penulis mendapatkan berbagai macam ciri- ciri responden, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan rata-rata total keluarga dan luas bangunan rumah yang dimiliki dengan jumlah responden sebanyak 100 orang.

4.4.2 Pendapatan Rata-rata Total Keluarga X

1 Indikator pada pendapatan rata-rata total keluarga ini dapat dilihat dari tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Pendapatan Rata-rata Total Keluarga Pendapatan rata-rata total keluarga Responden Persentase 1.000.000 - 1.500.000 83 83 2.000.000 – 2.500.000 17 17  3.000.000 0 Jumlah 100 100 Sumber : Kuesioner, 2011 Berdasarkan tabel 4.2 dketahui dari 100 responden pada rumah tangga, sebanyak 83 responden yang pendapatan rata-rata total keluarga sebesar 1.000.000 sd 1.500.000 per bulan, 17 responden yang pendapatan rata-rata total keluarga 2.000.000 sd 2.500.000 per bulan. Universitas Sumatera Utara

4.4.3 Jumlah Tanggungan Keluarga X

2 Indikator pada jumlah tanggungan keluarga orang ini dapat dilihat dari table 4.3 berikut: Tabel 4.3 Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah Tanggungan Keluarga Orang Responden Persentase 1 - 2 58 58 3 - 4 33 33 5 - 7 9 9 Jumlah 100 100 Sumber : Kuesioner, 2011 Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa jumlah tanggungan keluarga antara 1-2 orang sebanyak 58 responden, jumlah tanggungan keluarga antara 3-4 orang sebanyak 33 responden, dan jumlah tanggungan keluarga antara 5-7 orang sebanyak 9 responden. Secara rata-rata jumlah tanggungan keluarga responden pada rumah tangga antara 1-2 orang. Universitas Sumatera Utara

4.4.4 Luas Bangunan Rumah X

3 Indikator pada luas bangunan rumah m 2 ini dapat dilihat dari tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Luas Bangunan Rumah Luas Bangunan Rumah m 2 Responden Persentase 40 – 100 48 48 120 – 300 51 51 300 1 1 Jumlah 100 100 Sumber : Kuesioner, 2011 Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa luas bangunan rumah responden pada rumah tangga antara 40 – 100 m 2 sebanyak 48 responden, luas bangunan rumah tangga antara 120 – 300 m 2 sebanyak 51 responden, dan 1 responden mempunyai luas bangunan rumah tangga yang lebih dari 300 m 2 . Secara umum rata-rata luas bangunan rumah tangga responden antara 120 – 300 m 2 . Universitas Sumatera Utara 4.5 Analisis Hasil Regresi 4.5.1 Hasil Regresi Hasil regresi ini menggunakan program komputer yaitu Eviews 5. Hasil regresi yang dapat adalah sebagai berikut: LogY = 0,899306 + 0,231676LogX 1 + -0,052133Log X 2 + 0,565253 logX 3 t-hitung = 0,838488 2,842320 -1,285932 9,293117 R 2 = 0,605562 Adjusted R 2 = 0,593235 DW Statistik = 0,219493 F-Statistik = 49,12801

4.5.2 Koefisien Determinansi R

2 Perhitungan yang dilakukan untuk mengukur proporsi dari variasi total variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh model regresi. R 2 dalam regresi sebesar 0,605562. Ini berarti variabel jumlah daya listrik pada rumah tangga dapat dijelaskan oleh pendapatan rata-rata, jumlah tanggungan keluarga dan luas bangunan rumah, sebesar 60,55 dan sisanya 39,44 dijelaskan oleh variabel diluar model.

4.5.3 Pengujian t-statistik

Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji parameter secara individual parsial dengan tingkat kepercayaan tertentu dengan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika t-hitung t-tabel berarti Ho ditolak atau variabel Xi berpengaruh signifikan terhadap variabel Universitas Sumatera Utara dependen, tetapi jika t-hitung t-tabel berarti Ho diterima atau variabel Xi tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Tabel 4.5 Hasil Uji t-statistik Variabel t-hitung t-tabel keterangan X 1 2,842320 1,660881 Signifikan X 2 -1,285932 1,290527 No Signifikan X 3 9,293117 2,365821 Signifikan Sumber : Data diolah 1. Uji t-statistik Variabel Jumlah Alat Yang Menggunakan Listrik X 1 Hipotesis pengaruh variabel pendapatan rata-rata total keluarga terhadap variabel konsumsi listrik pada rumah tangga yang digunakan adalah:  Ho : β 1 ≤ 0, berarti variabel pendapatan rata-rata total keluarga tidak berpengaruh terhadap variabel konsumsi listrik pada rumah tangga.  Ha : β 1 0, berarti variabel pendapatan rata-rata total keluarga berpengaruh terhadap variabel konsumsi listrik pada rumah tangga. Dari hasil analisis diketahui t-hitung 2,842320 α = 5 df = n – k – 1 = 100 – 3 – 1 = 96, maka t-tabel = 1,660881 Dari hasil regresi diatas didapat bahwa variabel pendapatan rata-rata total keluarga tidak berpengaruh secara signifikan α = 5 dengan t-hitung t-tabel 2,842320 1,660881 dengan demikian Ho ditolak artinya pendapatan rata-rata total keluarga berpengaruh secara nyata signifikan terhadap variabel dependen konsumsi listrik rumah tangga lainnya. Universitas Sumatera Utara Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima -1,660881 1,660881 2,84 Gambar 4.1 Kurva uji t pendapatan total rata-rata keluarga 2. Uji t-statistik Variabel Jumlah Tanggungan Keluarga X 2 Hipotesis pengaruh variabel jumlah tanggungan keluarga terhadap variabel konsumsi listrik rumah tangga yang digunakan adalah:  Ho : β 2 ≤ 0, berarti variabel jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh terhadap variabel konsumsi listrik pada rumah tangga.  Ha : β 2 0, berarti variabel jumlah tanggungan keluarga berpengaruh terhadap variabel konsumsi listrik pada rumah tangga. Hasil perhitungan yang didapat adalah t-hitung X 2 = -1,340002 sedangkan t-tabel = 1,290432 df=n-k-1 = 96 , α = 10, sehingga t-hitung t-tabel -1,340002 1,209432 . Perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel yang menunjukkan bahwa t-hitung t-tabel, Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh secara nyatatidak siqnifikan terhadap konsumsi listrik pada rumah tangga. Universitas Sumatera Utara Ho diterima Ho diterima Ho ditolak -1,290432 -1,34 1,290432 Gamabar 4.2 Kurva uji t jumlah tanggungan keluarga 3. Uji t-statistik Variabel Luas Bangunan Rumah X 3 Hipotesis pengaruh variabel luas bangunan rumah terhadap variabel konsumsi listrik rumah tangga yang digunakan adalah:  Ho : β 3 ≤ 0, berarti variabel jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh terhadap variabel konsumsi listrik pada rumah tangga.  Ha : β 3 0, berarti variabel jumlah tanggungan keluarga berpengaruh terhadap variabel konsumsi listrik pada rumah tangga. Hasil perhitungan yang didapat adalah t-hitung X 3 = 10,62856 sedangkan t-tabel = 1,660881 dfn-k-1 = 96, α = 0,01, sehingga t-hitung t-tabel 10,62856 1,660881. Perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel yang menunjukkan bahwa t-hitung t-tabel, Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel luas bangunan rumah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap konsumsi listrik pada rumah tangga. Universitas Sumatera Utara Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima -1,660881 1,660881 10,62856 Gambar 4.3 Kurva uji t luas bangunan rumah

4.5.4 Pengujian F-Statistik

Uji F digunakan mengetahui proporsi variabel dependen yang dijelaskan variabel independen secara serempak. Tujuan F-test statistik ini adalah untuk menguji apakah variabel-variabel independen yang diambil mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama atau tidak. Jika F-hitung F-tabel berarti Ho ditolak atau variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika F- hitung F-tabel berarti Ho diterima atau variabel independen secara bersama- sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan yang didapat adalah F-hitung = 49,12801 sedangkan F- tabel= 3,1 dfn-k = 97 α = 0,01, sehingga F-hitung F-tabel 49,12801 3,1 yang berarti bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sehingga variabel jumlah alat yang menggunakan listrik X 1 , jumlah tanggungan keluarga X 2 , dan luas bangunan Universitas Sumatera Utara rumah X 3 secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap konsumsi listrik bagi rumah tangga. 49,1280 3,1 H diterima Ha diterima Gambar 4.4 Kurva Uji F-statistik 4.6 Pengujian Asumsi Klasik 4.6.1 Multikolinearitas Adalah hubungan yang terjadi diantara variabel-variabel independen, pengujian terhadap gejala multikolinearitas yang dilakukan dengan membandingkan koefisien determinasi parsial,r 2 dengan koefisien determinasi majemuk R 2 regresi awal atau yang disebut dengan metode Klein rule of Thumbs. Jika r 2 R 2 maka tidak ada multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Hasil Pengujian Multikolinearitas Variabel r 2 R 2 Keterangan X 1 dengan X 2, X 3 0,188708 0,605562 Tidak ada Multikolinearitas X 2 dengan X 1, X 3 0,004819 0,605562 Tidak ada Multikolinearitas X 3 dengan X 1, X 2 0,186150 0,605562 Tidak ada Multikolinearitas Sumber : Data diolah unjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas karena res logaritma residual kuadrat terhadap variable penjelas. Uji in dapat dilakukan dengan menggunakan uji White est. H edastisitas ticity Test: Hasil Uji diatas men r 2 lebih kecil dari R 2 .

4.6.2 Heterokedastisitas

Adalah salah satu asumsi Ordinary Least Square OLS jika varians residualnya dilakukan dengan white test yaitu dengan cara mereg White’s General Heteroscedasticity T Tabel 4.7 asil Pengujian Heterosk White Heteroskedas F-stati ObsR-squared 16.04968 Probability 0.065851 stic 1.911807 Probability 0.060066 Sumber : Data diolah Nilai probability chi-squarenya memang lebih besar dari 5 , namun untuk pengujian tingkat signifikan 10, maka hasil estimasi tidak lepas dari heterokedastisitas. Untuk masalah heterokedastisitas tersebut dapat diobati dengan Universitas Sumatera Utara mengg berarti bahwa apab cendrung menurun, maka dapat aka data berdistribusi normal, dan sebaliknya. lihat nilai probability yang didapat adalah 0,159095 lah berdistribusi normal. Sumber Data l odel sam Log β 3 X 3 + µ an unakan metode kuadrat terkecil tertimbang Weighted Least Squares = WLS yaitu dengan melihat nilai dari Sum of Squares Residual = RSS dibagi dengan jumlah variable penjelas. Hasil yang diperoleh yaitu RSS awal yang didapat adalah 0,184986, kemudian setelah diobati RSS yang diperoleh adalah 0,089440. Hal ini ila nilai Sum of Squared Resid dikatakan bahwa model yang diestimasi lolos dari masalah heterokedastisitas. Hasil estimasi tersebut menunjukkan bahwa nilai RSS yang semakin kecil.

4.6.3 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu asumsi untuk menguji normal atau tidaknya faktor penggangu dalam suatu penelitian, uji ini dilakukan dengan menggunakan Jarque-Bera Test J-B test. Test ini adalah dengan melihat angka probability. Apabila angka probability 0,05 m Dari data diatas dapat di 0,05 yang berarti bahwa model tersebut te diolah dengan Eviewslampiran.

4.7 Interprestasi Mode

M per aan adalah sebagai berikut: LogY = α + Logβ 1 X 1 + Log β 2 X 2 + Dim a: Y = Konsumsi Listrik pada Rumah Tangga Kwh α = interceptkonstanta β 1 = Koefisien Regresi Universitas Sumatera Utara X 1 = Pendapatan Rata-rata Total Keluarga perbulan m 2 masi konsumsi listrik bagi rumah tangga tidak terdapat Multikolinearitas, t-tabel 2,842320 1,660881. Dengan X 2 = Jumlah Tanggungan Keluarga orang X 3 = Luas Bangunan Rumah µ = Kesalahan Pengganggu terms error berdasarkan hasil regresi linier berganda dengan menggunakan program Eviews 5.0 diperoleh estimasi sebagai berikut : Y = 0,899306 + 0,231676X 1 + -0,052133X 2 + 0,506553X 3 Hasil estimasi dan pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan ternyata hasil esti heteroskedastisitas dan normalitas sehingga hasil dari pengujian tersebut dapat diaplikasikan lebih lanjut. Hasil estimasi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Pendapatan rata-rata total keluarga X 1 mempunyai pengaruh positif terhadap konsumsi listrik bagi rumah tangga di kelurahan Tembung kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Hal tersebut dapat dilihat dari koefisien Pendapatan rata-rata total keluarga sebesar 0,231676. Artinya apabila pendapatan rata-rata total keluarga naik sebesar satu persen, maka konsumsi listrik bagi rumah tangga akan mengalami kenaikan sebesar 23,1676 persen,ceteris paribus. Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui variabel pendapatan rata-rata total keluarga signifikan pada α = 5 dengan t-hitung demikian Ha diterima artinya pendapatan rata-rata total keluarga Universitas Sumatera Utara berpengaruh nyata signifikan terhadap konsumsi listrik bagi rumah tangga di kelurahan tembung. 2. Jumlah tanggungan keluarga X 2 mempunyai pengaruh yang negatife terhadap konsumsi listrik bagi rumah tangga. Hal ini dapat dilihat dari koefisien jumlah tanggungan keluarga sebesar -0,052133. Artinya apabila jumlah tanggungan keluarga naik sebesar satu persen, angka konsumsi listrik bagi rumah tangga di Kelurahan Tembung akan mengalami penurunan sebesar -5,2133 persen, cateris paribus. Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui variabel jumlah tanggungan keluarga tidak is paribus. Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui variabel luas bangunan rumah signifikan α = 1 dengan t-hitung t-tabel 9,293117 2,365821 dengan demikian Ha diterima artinya luas bangunan rumah berpengaruh secara nyata signifikan terhadap konsumsi listrik bagi rumah tangga. signifikan α = 10, dengan t-hitung t-tabel -1,285932 1,290527. Dengan demikian Ho diterima artinya jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh nyata signifikan terhadap konsumsi listrik bagi rumah tangga. 3. Luas bagunan rumah X 3 mempunyai pengaruh positif terhadap konsumsi listrik bagi rumah tangga di kelurahan Tembung. Hal ini dapat dilihat dari koefisien luas bangunan rumah sebesar 0,506553. Artinya apabila luas bangunan rumah naik 1 persen, maka angka konsumsi listrik bagi rumah tangga akan mengalami kenaikan sebesar 50,6553 persen, cater Universitas Sumatera Utara 2 endapatan rata-rata total keluarga signifikan pada α = 5 dengan t-hitung t-tabel 2,842320 1,660881. Dengan demikian Ha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumsi listrik bagi rumah tangga Kelurahan Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut: 1. Nilai Koefisien determinasi R sebesar 0,605562 yang berarti bahwa variabel-variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 60,55 persen. Sedangkan sisanya yakni sebesar 39,44 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam model. 2. Pendapatan rata-rata total keluarga mempunyai pengaruh positif terhadap konsumsi listrik bagi rumah tangga di kelurahan Tembung kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Hal tersebut dapat dilihat dari koefisien Pendapatan rata-rata total keluarga sebesar 0,231676. Artinya apabila pendapatan rata-rata total keluarga naik sebesar satu persen, maka konsumsi listrik bagi rumah tangga akan mengalami kenaikan sebesar 23,1676 persen,ceteris paribus. Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui variabel p Universitas Sumatera Utara