2.1.2 Jenis sumber daya energi Menurut Sukanto Reksohadiprojo 1994, jenis-jenis sumber daya energi
dapat dibedakan atas 2 yaitu: a.
Sumber daya energi yang dapat diperbaharui Sumber daya energi yang dapat diperbaharui atau dapat diisi kembali atau
tidak terhabiskan renewable adalah sumber daya energi yang bisa dihasilkan kembali baik secara alamiah maupun dengan bantuan manusia.
b. Sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui
Sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya energi yang habis sekali pakai. Misalnya: minyak bumi, gas bumi, dan batu bara.
2.1.3 Kelangkaan sumber daya energi
Makin menipisnya sumber daya energi menimbulkan kekhawatiran tidak lancarnya perekonomian. Usaha manusia untuk menghindari semakin langkanya
sumber daya energi telah banyak dilakukan. Usaha tersebut diwujudkan antara lain dalam bentuk substitusi dalam
produksi, substitusi dalam konsumsi, dan inovasi teknologi hemat sumber daya energi.
Substitusi dalam produksi dapat dilakukan dengan mengubah kombinasi masukan maupun pengganti masukan dengan substitusinya. Substitusi dalam
konsumsi dilakukan antara lain dengan mengganti barang- barang konsumsi tanpa mengubah kualitaskegunaan konsumsi. Inovasi teknologi untuk memperoleh.
Universitas Sumatera Utara
pemanfaatan sumber daya energi tersebar dan terus mengalami kemajuan. Akan tetapi meskipun usaha-usaha mengatasi kelangkaan ternyata masih menjadi
momok bagi masayarakat. Perbedaan kondisi tersedianya sumber daya energi akan membatasi
pertumbuhan potensial suatu perekonomian sebab kelangkaan sumber daya energi dalam segala bentuknya akan sangat mempengaruhi ruang gerak dalam
berproduksi.
2.1.4 Peranan Energi dalam Pembangunan di Indonesia
Energi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan bagi tercapainya sasaran pembangunan. Peranan energi untuk pembangunan di
Indonesia mencakup dua hal yaitu sebagai sumber dana pembangunan penerimaan pemerintah yang berasal dari devisa ekspor dan yang utama untuk
memenuhi kebutuhan energi dalam negeri yang dibutuhkan dalam pembangunan. a. Peranan energi sebagai sumber penerimaan negara
Penerimaan negara dari sektor minyak dan gas bumi penerimaan migas, memberikan sumbangan yang cukup penting dalam perekonomian Indonesia.
Walaupun peranan minyak dan gas bumi dalam penerimaan negara relatif semakin menurun, namun dalam jangka waktu lima tahun terakhir 199697-
19992000 rata-rata penerimaan minyak dan gas bumi dibandingkan dengan jumlah penerimaan dalam negeri masih mencakup yaitu sekitar 30.
Penerimaan minyak dan gas bumi dipengaruhi antara lain oleh besarnya tingkat produksi minyak mentah dan kondesat, volume ekspor LNG dan LPG,
harga minyak mentah dan biaya produksi. Unsur lain yang juga penting dan
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi besarnya penerimaan minyak dan gas adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Selain sebagai sumber penerimaan negara,
minyak dan gas bumi juga berperan sebagai sumber penerimaan devisa. b. Peranan energi untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri.
Dalam hal ini terlihat bahwa hubungan perekonomian dengan energi sedemikian kuat, peningkatan kegiatan ekonomi biasanya diikuti dengan
meningkatnya konsumsi energi. Di Indonesia tercermin dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebesar 7 per tahun mengakibatkan pertumbuhan
konsumsi energi meningkat sebesar 10. Hubungan tersebut disebut dengan ”elastisitas energi” terhadap kegiatan energi, atau dapat didefenisikan sebagai
perubahan pertumbuhan konsumsi energi sebagai akibat perubahan pertumbuhan konsumsi energi sebagai akibat perubahan kegiatan ekonomi.
2.1.5 Listrik sebagai Sumber Daya Energi