BAB V ANALISA DATA
Untuk dapat menganalisa data-data yang diperoleh peneliti selama penelitian, maka peneliti mengacu pada data yang didapat: pertama, observasi yaitu peneliti mengadakan
pangamatan secara langgsung serta ikut mengambil bagian dalam objek penelitian untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan, secara observasi peneliti
mengadakan langsung kelapangan aktivitas staff PUSPA-PKPA. Kedua, berdasarkan hasil wawancara peneliti akan menganalisa data berdasarkan informasi yang diberikan oleh
informan yang didapatkan oleh peneliti. Wawancara ini dilakukan secara mendalam yang berusaha untuk menggali informasi atau jawaban-jawaban dari informan, berkaitan dengan
maksud peneliti untuk mengetahui penuntasan masalah perdagangan anak trafficking di Sumatera Utara. Ketiga, yaitu studi kepustakaan dengan menganalisa data dan dokumentasi
dari buku-buku, jurnal, majalah, surat kabar, internet, dan lain-lain. Dengan demikian dari seluruh data atau informasi yang telah peneliti kumpulkan dan
peroleh dalam penelitian ini, baik dengan cara melakukan wawancara, dengan melakukan studi kepustakaan, maupun dengan cara melakukan pengamatan-pengamatan observasi,
terhadap fenomena-fenomena yang ada terkait dalam meningkatkan perlindungan terhadap anak. Maka pada bab ini dalam penyajian data yang ada akan dianalisa dengan tetap
mengacu pada hasil interprestasi data yang sudah didapat dari lapangan selama penelitian sesuai dengan focus kajian dalam penelitian ini. Lebih jelas dari seluruh interprestasi data
dapat dianalisa sebagaimana berikut:
Universitas Sumatera Utara
Perdagangan anak trafficking merupakan suatu proses pemindahan, penyembunyian atau penerimaan seseorang dengan ancaman atau penggunaan kekerasan atau bentuk-
bentuk tekanan yang lain, dimana dalam hal ini pemerintah harus bekerja keras untuk memerangi masalah perdagangan anak trafficking
Seirinng dengan berkembangnya zaman, kebutuhan ekonomi masyarakat semakin tinggi. Ditanbah susahnya mencari lapangan pekerjaan dan tingkat pendidikan masyarakat
yang sangat rendah sehingga rentan menjadi korban trafficking, bahkan tidak banyak masyarakat yang secara sadar memberikan izin kepada sipelaku untuk memperkerjakan
anak mereka yang masih dibawah umur atau belum layak untuk bekerja. Untuk itulah LSM PKPA berupaya menuntaskan perdagangan anak, kekerasan terhadap anak,
eksploitasi terhadap anak agar anak dapat belajar dengan baik dan menikmati masa kanak- kanas seperti anak-anak yang lainnya.
Upaya menuntaskan perdagangan anak di Sumatera Utara, dalam hal ini LSM PKPA telah mengambil beberapa kebijakan atau langkah dalam menuntaskan masalah trafficking
atau perdagangan anak yaitu melalui program-program dan gerakan anti kekerasan terhadap anak. Kebijakan ini mencoba mendekati lapisan masyarakat atau pelajar-pelajar
yang harapannya mampu meningkatkan pengetahuan terhadap perdagangan anak, serta masyarakat dan pelajar mendukung pembrantasan perdagangan anak atau trafficking .
program ini merupakan serangkaian kegiatan percepatan dan pengembangan pengetahuan terhadap adanya perdagangan anak khususnya di Sumatera Utara. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap keselamatan anak-anak dan juga yang menjadi teman anak-anak mereka.
Universitas Sumatera Utara
Dalam menuntaskan perdagangan anak trafficking di Sumateta Utara LSM PKPA telah melakukan upaya-upaya. Hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa staf PKPA
yang terkait dalam program penuntasan perdagangan anak adalah unit PUSPA yang merupakan salah satu unit dari PKPA. Untuk lebih jelasnya tentang upaya PKPA dalam
menuntaskan perdagangan anak atau trafficking di Sumatera Utara dapat dilihat dibawah ini:
A.1 Gambaran Umum tentang Responden
Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah staf PUSPA-PKPA yang berjumlah 3 orang. Dimana umur responden berkisar antara 25 – 32 tahun. Dan
keseluruhan berjenis kelamin perempuan. Karakteristik respon berdasarkan pendidikan, keseluruhan responden berpendidikan sarjana S.I.
B. Gambaran umum kondisi korban trafficking yang ditangani PUSPA-PKPA