Kekerasan Terhadap Anak Terima kasih untuk semua pihak yang dengan sengaja atau tidak yang telah

C. Kekerasan Terhadap Anak

C.1. Pengertian Kekerasan Istilah kekerasan dalam bahasa inggris berasal dari kata ‘violence” secara etimologi kata “ violence: merupakan gabungan dari 2 kata yaitu “ vis” yang berarti daya atau kekuatan dari “latus” yang bersal dari kata “ferre” yang berarti membawa. Jadi yang dimaksud dengan violence adalah membawa kekuatan. Windhu, 1992 : 62 dalam manik, 1999 : 19 Tindak kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cidera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Kekerasan diartikan juga dengan tindakan pemaksaan. Berdasarkan pengertian ini, dapat dipahami bahwa kekerasan adalah tindakan yang membawa kekuatan untuk melakukan ataupun tekanan berupa fisik maupun non fisik. Dalam pengertian yang sempit, kekerasan mengandung makna sebagai serangan atau penyalahgunaan fisik terhadap seseorang atau binatang, atau serangan penghancuran perasaan yang sangat keras, kejam dan ganas atas diri atau sesuatu yang secara potensial dapat , menjadi milik seseorang. Manik, 1999 : 20 Secara teoritis, kekerasan terhadap anak child abuse dapat didefenisikan sebagai peristiwa pelukaan fisik, mental, atau seksual yang umunya dilakukan oleh orang-orang yanmg mempunynai tanggung jawab terhadap kesejahteraan anak, yang mana itu semua diidentifikasikan dengan kerugian dan ancaman terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak. Suyanto, 2000 : 23 Universitas Sumatera Utara C.2. Klasifikasi Kekerasan Terhadap Anak Kekeran terhadap anak tidak hanya meliputi kekerasan terhadap fisik jasmani tetapi juga kekerasan berupa terhalangnya atau dihalanginya anak dalam merealisasikan dirinyna dan memperkembangkan dirinya. Kekerasan terhadap anak child abose atau perlakuaqn kejam terhadap anak, mulai dari pengabaian anak sampai pada pemerkosaan dan pembunuhan anak Manik, 1999 : 29 . Tindakan kekerasan atau penyelenggara terhadap hak anak tersebut dapat terwujud setidaknya dalam empat bentuk : 1. Kekerasan fisik, bentuk ini paling mudah dikenali, terkategorisasi sebagai kekerasan jenis ini adalah: menampar, menendang, memukulmeninju, mencekik, mendoromg, menggigit, membenturkan dan mengancam dengan benda tajam dan sebagainya. Korban kekerasan jenis ini biasanya tampak secara langsung pada fisik korban seperti luka memar, berdarah, patah tulang, pingsan dan bentuk lain yang kondisinya lebih berat. 2. Kekerasan psikis, kekerasan jenis ini tidak begitu mudah untuk dikenali akibat yang dirasakan oleh korban tidak memberikan bekas yang nampak jelas bagi orang lain. Dampak kekerasan jenis ini akan berpengaruh pada situasi perasaan tidak aman dan nyaman, menurunnya harga diri serta martabat korban. Wujud kongkrit dan kekerasan atau pelanggaran. 3. Kekerasan seksual, termasuk kekerasan dalam kategori ini adalah segala tindakan yang muncul dan mengancam untuk melakukan hubungan seksual, melakukan penyiksaan atau bertindak sadis serta meninggalkan seseorang termasuk mereka yang tergolong masih berusia anak-anak setelah Universitas Sumatera Utara melakukan hubungan seksualitas. Segala perilaku yang mengarah pada tindakan pelecehan seksual. Terhadap anak-anak, baik di sekolah, di dalam keluarga maupun di lingkungan sekitar tempat tinggal anak juga termasuk dalam kategori kekerasan atau pelanggaran terhadap anak jenis ini. 4. Kekerasan ekonomi, kekerasan jenis ini sering terjadi di lingkungan keluarga. Pada anak-anak, kekerasan jenis ini sering terjadi ketika orang tua memaksa anak yang masih berusia dibawah umur untuk dapat memberikan kontribusi ekonomi keluarga, sehingga fenomena penjual Koran, pengamen jalanan, pengemis anak semakin merebak terutama diperkotaan. Suyanto, 2000 : 24 Universitas Sumatera Utara

D. Konsep Trafficjing