Bab 1 Apa itu Sejarah?
2 4
Benda-benda yang terbuat dari perunggu mempunyai nilai seni yang tinggi seperti yang ditemukan berupa jelang kaki atau benggel, gelang, anting-anting, kalung dan cincin. Di samping itu seni menuang
patung sudah ada dengan ditemukannya patung-patung, juga memiliki nilai ekonomi dengan ditemukannya cincin dengan lubang kecil yang diperkirakan sebagai alat tukar.
8. Sejarah Agama
Biasanya tumpuan kajian bidang sejarah agama mengenai sejarah dan perbandingan agama-agama di dunia ini. Umumnya, dalam perkembangan
ilmu pengetahun, bidang tersebut sejarah agama telah melahirkan pelbagai aspek dan bidang-bidang dikaji sebagai salah satu bidang ilmu seperti falsafat
agama, sosiologi agama, psikologi agama dan juga antropologi agama. Setelah beberapa perincian dibuat mengenai bidang penelitian sejarah dalam
bagian ini, dapat dirumuskan bahawa sejarah adalah suatu bidang penelitian yang amat luas. Oleh karna itu, bagi seseorang sejarawan yang ingin
melakukan penelitian, dia perlu memfokuskan kepada satu bidang kajian yang khusus dan semestinya bidang itu adalah yang diminati. Aspek
pengkhususan secara tematik dalam sesuatu bidang itu amat penting kepada seseorang yang ingin menjadi penyelidik sejarah agar dapat
menghasilkan satu kajian yang lebih mendalam dan bermakna.
Kelahiran Agama Buddha Agama Buddha mulai dari abad ke-6 SM sampai sekarang dari lahirnya
sang Buddha Siddharta Gautama. Siddharta Gautama dilahirkan pada tahun 563 SM di tanah Lumbini dekat Kapilavastu. Ayahnya Suddhodana adalah
seorang raja dari marga Sakya yang negerinya terletak di sudut Selatan Nepal dengan Kapilavastu sebagai ibu kotanya. Ibunya Maya meninggal
dunia ketika dia berumur tujuh hari dan anak itu dibesarkan oleh saudara perempuan ibunya, yakni Pajapati. Siddharta Gautama telah mencapai
bodhi
atau pemancar cahaya dan menjadi Buddha atau seorang yang diterangi.
Gambar: Siddarta Gautama
Sumber: www.google.com
Dalam proses perkembangan selanjutnya, agama Buddha telah menyentuh hampir seluruh benua Asia. Sejarah agama Buddha juga ditandai dengan perkembangan banyak aliran dan mazhab, serta perpecahan-
perpecahan. Yang utama di antaranya adalah aliran tradisi Theravada Hinayana, Mahayana, dan Vajrayana Bajrayana, yang sejarahnya ditandai dengan masa pasang dan surut.
D. Periodisasi dan Kronologi Sejarah
1. Periodisasi Sejarah
Periodisasi mengungkapkan ikhtisar sejarah di dalamnya dapat dikenali jiwa dan semangat zaman, dengan pola dan stuktur urutan kejadian atau
peristiwa-peristiwa. Maksud mengadakan periodisasai ialah untuk mengadakan tinjauan menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa dengan
berbagai aspeknya.
Penyusunan periodisasi tergantung pada jenis sejarah yang akan ditulisnya. Periodisasi dapat disusun berdasarkan perkembangan politik, sosial-
ekonomi, kebudayaan, agama, dan sebagainya. Setiap penulis sejarah bebas dalam menetapkan periodisasi, tergantung pada pendiriannya. Periodisasi
berdasarkan sosial ekonomi, misalnya melihat perkembangan kehidupan manusia mulai dari masa berburu, mengumpulkan makanan, mulai
menanam, berkebun atau bersawah sampai dengan masa produksi. Pada setiap periode tersebut memiliki karakteristiknya. Masa berburu dan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sejarah SMA Kelas X
2 5
Berpikir Kreatif
Buatlah periodisasi sejarah Indonesia pada masa
pemerintahan Sukarno sampai masa pemerintahan
Suharto dengan menggunakan berbagai sumber rujukan, baik
buku, majalah, surat kabar dan internet.
mengumpulkan makanan, misalnya masa dimana manusia masih tergantung pada alam. Untuk mencapai kebutuhan hidupnya manusia tergantung pada
apa yang disediakan oleh alam. Kehidupan sosial pada masa berburu, yaitu berkelompok-kelompok dan berpindah-pindah atau nomaden. Masa berkebun
atau bersawah kehidupan manusia sudah mulai menetap, karena manusia sudah mampu mengolah alam dalam bentuk berkebun atau bersawah. Kehidupan
sosial-ekonominya, sudah tidak lagi tergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Ada proses produksi walaupun masih sederhana.
Menurut Ismaun, periodisasi yang paling mudah adalah pembabakan yang disusun menurut urutan abad. Tetapi periodisasi yang demikian tidak
mengungkapkan corak yang khas zaman-zaman yang ditinjau. Dasuki dalam Ismaun menyatakan misalnya, dalam sejarah Eropa Barat, ada zaman-zaman
dengan nama-nama abad yang mempunyai watak-watak tertentu, seperti abad ke 18 dan abad ke-19. Sedangkan Cellarius membagi sejarah Barat atas tiga
periode yaitu zaman kuno, zaman pengetahuan, dan zaman modern.
Menurut Ismaun, periodisasi juga dapat dibuat menurut urutan pergantian dinasti-dinasti. Sejarah, misalnya Mesir Kuno dan Cina, adalah contoh
periodisasi yang demikian lazim digunakan dan mudah dilaksanakan. Sejarah bangsa-bangsa Asia pada umumnya dilukiskan menurut babakan waktu dinasti,
karena kedudukan raja dianggap sangat penting dalam masyarakat. Periodisasi menurut urutan pergantian dinasti-dinasti akan bermakna jika diterapkan dalam
sejarah monarki-monarki absolut. Tetapi periodisasi tersebut tidak akan bermakna dalam pembahasan sejarah mengenai monarki-monarki konstitusional
dengan pemerintahan parlemener, lebih lagi dalam sejarah republik-republik berdasarkan demokrasi. Salah satu contoh periodisasi menggunakan urutan
dinasti adalah yang terjadi di Cina, yaitu:
1 Dinasti Shang, 1450 – 1050 S.M.
2 Dinasti Chou, 1050 – 247 SM
3 Dinasti Chin, 256 – 207 SM
4 Dinasti Han, 206 SM – 220 M
5 Dinasti Sui, 580 – 618 M
6 Dinasti Tang, 618 – 906 M
7 Dinasti Mongol, 1280 – 1369 M
8 Dinasti Ming, 1368 – 1644 M
9 Dinasti Mancu, 1644 – 1911 M
2. Kronologi Sejarah