Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku?

128 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku? sampai Pulau Paskah yang meliputi 133 jenis bahasa. Banyaknya pulau yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan dari luar suku bangsa tersebut menggunakan bermacam-macam bahasa sehingga oleh Kern dianggap sebagai populasi dan diambil sampelnya. Jadi, beberapa bahasa dibandingkan dengan pengelompokkan. Tetapi di kepulauan yang tersebar di wilayah yang tersebut di atas ada satu bahasa rumpun, yaitu bahasa Austronesia. Dasarnya sama dengan pemakaian bahasa tetap di kepulauan dan bahasa di Asia daratan. Berdasarkan bahasa petunjuk itu berasal bahasa itu harus dicari di Selat Malaka di pantai bagian selatan Asia, yaitu Indonesia. Di pulau-pulau Nusantara asalnya satu, yaitu Austronesia. Bangsa Gambar: Peta penyebaran bahasa-bahasa Austronesia Sumber: www.google.com yang menggunakan bahasa yang tinggal di sebelah utara Selat Malaka seperti Campa, Kamboja. Dengan demikian, bangsa kita berasal dari daerah Asia, menyebar dari Kamboja ke Semenanjung Melayu lalu ke Sumatera, Jawa dan menyebar ke kepulauan Nusantara dan melebar ke pulau-pulau di luar Nusantara, ke Madagaskar dan TaiwanFormosa.

4. Pandangan Agama

Di lihat dari pandangan keagamaan, Tuhan yang menciptakan dan memberikannya kepada manusia hidup dan kehidupan, yang pada hakikatnya untuk menjalankan rencana-Nya yang besar. Tuhan menciptakan manusia yang pertama adalah sama seperti manusia yang sekarang. Proses penciptaan manusia merupakan bagian terpentingan dari proses penciptaan alam berserta isinya. Alam diciptakan Tuhan dalam enam masa, dua masa untuk menciptakan langit, dua masa untuk menciptakan bumi, dan dua masa untuk memberkati bumi dan menentukan makanan bagi penghuninya. Belum ada penafsiran pasti tentang enam masa itu. Diduga enam masa itu merupakan enam tahapan proses sejak penciptaan alam sampai hadirnya manusia. Masa pertama dimulai dengan ledakan besar big bang sekitar 12 - 20 milyar tahun lalu. Inilah awal terciptanya materi, energi, dan waktu. Ledakan itu pada hakikatnya adalah pengembangan ruang. Materi yang mula- mula terbentuk adalah hidrogen yang menjadi bahan dasar bintang- bintang generasi pertama. Hasil fusi nuklir antara inti-inti Hidrogen menghasilkan unsur-unsur yang lebih berat, seperti karbon, oksigen, sampai besi. Masa yang ke dua adalah pembentukan bintang-bintang yang terus berlangsung. Pada proses pembentukan bintang akan menggumpal memadat. Bila intinya telah cukup panasnya untuk memantik reaksi fusi nuklir, maka mulailah bintang bersinar. Kelak bila bintang mati dengan ledakan supernova, unsur-unsur berat hasil fusi nuklir akan dilepaskan. Selanjutnya unsur-unsur berat yang terdapat Di unduh dari : Bukupaket.com Sejarah SMA Kelas X 129 sebagai materi antarbintang bersama dengan hidrogen akan menjadi bahan pembentuk bintang-bintang generasi berikutnya, termasuk planet-planetnya. Masa ke tiga dan ke empat dalam penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata surya termasuk bumi. Proses pembentukan matahari sekitar 4,6 milyar tahun lalu dan mulai dipancarkannya cahaya dan angin matahari itulah masa ke tiga penciptaan alam semesta. Proto-bumi bayi bumi yang telah terbentuk terus berotasi yang menghasilkan fenomena siang dan malam di bumi. Masa pemadatan kulit bumi agar layak bagi hunian makhluk hidup adalah masa ke empat. Bumi yang terbentuk dari debu- debu antarbintang yang dingin mulai menghangat dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam endogenik dari peluruhan unsur-unsur radioaktif di bawah kulit bumi. Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawah kulit bumi menjadi lebur, antara lain muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumi yang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang nampaknya dimaksudkan “penghamparan bumi”. Menurut analisis astronomis, pada masa awal umur tata surya gumpalan- gumpalan sisa pembentukan tata surya yang tidak menjadi planet masih sangat banyak bertebaran. Salah satu gumpalan raksasa, 19 massa bumi, menabrak bumi menyebabkan lontaran materi yang kini menjadi bulan. Akibat tabrakan itu sumbu rotasi bumi menjadi miring 23,5 derajat dan atmosfer bumi lenyap. Atmosfer yang ada kini sebagian dihasilkan oleh proses-proses di bumi sendiri, sebagian lainnya berasal dari pecahan komet atau asteroid yang menumbuk bumi. Komet yang komposisi terbesarnya adalah es air 20 massanya diduga kuat merupakan sumber air bagi bumi karena rasio DeutoriumHidrogen DH di komet hampir sama dengan rasio DH pada air di bumi, sekitar 0.0002. Hadirnya air dan atmosfer di bumi sebagai prasyarat kehidupan merupakan masa ke lima proses penciptaan alam. Pemanasan matahari menimbulkan fenomena cuaca di bumi: awan dan halilintar. Melimpahnya air laut dan kondisi atmosfer purba yang kaya gas metan CH4 dan amonia NH3 serta sama sekali tidak mengandung oksigen bebas dengan bantuan energi listrik dari halilintar diduga menjadi awal kelahiran senyawa organik. Senyawa organik yang mengikuti aliran air akhirnya tertumpuk di laut. Kehidupan diperkirakan bermula dari laut yang hangat sekitar 3,5 milyar tahun lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah ditemukan. Gambar: Alam Semesta Sumber: www.google.com Di unduh dari : Bukupaket.com 130 Bab 6 Dari Manakah Nenek Moyang Bangsaku?