Cara memperoleh Pohon Induk

136 dari biji serta tumbuh setengah liar di alam. Sebagai contoh eksplorasi durian Matahari di Desa Cimahpar, Kecamatan Kedunghalang, Bogor. Promosi adalah kegiatan pencarian pohon induk dengan cara mengadakan kejuaraan buah unggul, dari lomba tersebut muncul durian unggul baru yang berpotensi sebagai pemenang lomba. Contoh yang paling terkenal adalah durian Petruk. Durian ini adalah juara lomba buah di Jepara dan sekarang sudah ditetapkan pemerintah sebagi durian unggul nasional. Introduksi adalah kegiatan pencarian pohon induk dengan cara mendatangkan atau mengenalkan jenis buah yang terbukti unggul dari daerah atau negara lain. Cara ini merupakan jalan pintas untuk mempercepat perolehan bahan tanaman yang telah diketahui sifat keunggulannya. Hal yang harus diperhatikan adalah kesesuaian keadaan iklim, tanah dan cara budidaya pada tempat tumbuh asalnya dengan keadaan tempat tanam yang baru, agar kualitasnya tetap baik. Masalah lain yang muncul adalah adanya hama dan penyakit yang sebelumnya tidak diketahui di daerah asalnya, tetapi muncul setelah tanaman tersebut ditanam di tempat yang baru. Sebagai contoh adalah durian Bangkok dari Thailand yang diintroduksi ke Indonesia seperti Chanee dan Monthong. Jenis ini rata-rata tidak tahan terhadap penyakit busuk akar dan busuk leher batang atau kanker batang.

d. Pemeriksaan Pohon Induk

Pemeriksaan pohon induk bertujuan untuk mengetahui kebenaran sumber benih, dan benih sumber atau pohon induk, ada atau tidak terjadinya persilangan liar, dan untuk mengetahui tercampurnya pertanaman dengan tanaman varietas lain atau pertanaman blok lain. Pemeriksaan lapangan untuk perbanyakan benih dengan biji dilakukan terhadap morphologi tanaman, sedangkan pemeriksaan lapangan untuk perbanyakan benih 137 dengan cara vegetatif dilakukan terhadap kebenaran dan atau kesehatan pohon indukmateri induknya pada tahapan pertumbuhan tertentu. Kriteria kesehatan pohon biasanya dikaitkan dengan adanya serangan hama dan penyakit pada pohon. Penilaian biasa didasarkan pada tanda- tanda serangan yang terjadi pada pohon. Misalnya pada daun, batang, akar dan lain-lain. Tanda-tanda tersebut, apakah ada daun-daun dari pohon yang memiliki tanda-tanda serangan hama ataukah ada rayap yang menyerang akar atau batang pohon. Kemudian apakah terdapat tanda-tanda serangan penyakit seperti jamur, bercak daun dan lain-lain. Pohon induk untuk sumber mata tunas entres harus diregistrasi terlebih dahulu oleh petugas Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih BPSB. Dasar dari Sertifikasi benih adalah: a Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992, tentang Sistem Budidaya Tanaman. b Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1995,Tentang Perbenihan Tanaman. c Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintah Daerah. Tujuan registrasi pohon induk adalah untuk menjamin kebenaran bibit yang dihasilkan dari pohon induk yang bersangkutan secara hukum yuridis sehingga konsumen tidak dirugikan. Tujuan lainnya adalah untuk menjamin kebenaran suatu varietas. Prosedur melakukan pemeriksaan pohon induk 1 Tujuan Peserta diklat mampu melakukan pemeriksaan pohon induk durian sebagai batang atas entres apabila disediakan alat dan bahan. 2 Keselamatan Kerja  Gunakan pakaian lapangan