139
kualitas buahnya. Bila semakin banyak sifat yang disukai konsumen terkumpul dalam satu buah, maka semakin tinggi pula nilai ekonomi
harga buah tersebut. Buah demikian dapat digolongkan sebagai buah unggul.
Gambar 52. Struktur morfologi tanaman dikotil
Pohon induk
mempunyai bagian
yang berbeda-beda
fase perkembangannya. Bagian pangkal pohon merupakan bagian yang tertua
menurut umurnya, tetapi karena terbentuk pada masa awal pertumbuhan pohon tersebut maka sel-selnya bersifat sederhana, muda juvenile dan
sangat vegetatif. Semakin ke arah ujung ranting, semakin muda menurut umurnya, tetapi sel-sel yang terbentuk paling akhir ini justru bersifat lebih
kompleks, dewasa mature dan siap untuk memasuki masa berbunga dan berbuah generatif. Pengambilan entres dari pucuk tajuk pohon akan tetap
membawa sifat dewasa atau generatif. Penyambungan entres dengan batang bawah akan menghasilkan bibit yang sudah membawa sifat dewasa
tersebut. Hal ini menyebabkan bibit hasil penyambungan atau okulasi lebih cepat berbuah daripada tanaman yang berasal dari biji.
140
Pohon induk untuk keperluan produksi stek diperlakukan agar selalu menghasilkan benih setek sehingga tidak dibiarkan berbungaberbuah.
Dengan kata lain tanaman selalu dalam kondisi pertumbuhan vegetatif. Sedangkan pohon induk untuk produksi cangkok dan sambung sebagai
batang atas entres harus diambil dari tunas baru pada tanaman dewasa. Prosedure mengidentifikasi Pohon Induk Durian sebagai Batang Atas
Entres 1
Tujuan Peserta diklat mampu melakukan identifikasi pohon induk durian
sebagai batang atas entres apabila disediakan alat dan bahan 2
Keselamatan Kerja a
Gunakan pakaian lapangan b
Hati-hati dalam menggunakan alat dan bahan c
Simpan kembali alat yang sudah digunakan dalam kondisi bersih dan rapi
3 Alat dan Bahan
Meteran Loop
Alat tulis Pohon induk durian
4 Prosedur Kerja
a Pilih pohon induk durian.
b Lakukan identifikasi terhadap pohon induk tersebut, yaitu :
Tinggi tanaman Diameter batang
Ciri-ciri tanaman, meliputi : bentuk daun, susunan daun,
percabangan, warna batang, jenis batang. c
Catat hasil identifikasi pada tabel.
141
Nama tanaman : Durian Durio zibetinus Varietas
: ……………………………………..
f. Pemeliharaan Pohon Induk
Pohon induk sebagi sumber bahan perbanyakan secara vegetatif harus selalu berada dalam kondisi pertumbuhan yang optimum untuk
memperoleh bibit yang unggul. Maka pemeliharaan rutin pada pohon induk perlu dilakukan. Beberapa pemeliharan rutin yang dilakukan yaitu
pemangkasan, pemupukan, penyiraman, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman OPT.
1 Pemangkasan
Pemangkasan atau pruning adalah tindakan pembuangan bagian-bagian tanaman, seperti cabangranting dengan mendapatkan bentuk tertentu
sehingga dicapai tingkat efisiensi yang tinggi di dalam pemanfaatan cahaya matahari, mempermudah pengendalian hamapenyakit, serta
mempermudah pemanenan. Pemangkasan juga adakalanya berguna untuk mengurangi beban buah yang terlampau lebat sehingga didapat
buah-buah dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Dalam pelaksanaannya, terdapat dua dasar pemangkasan yaitu :
pemancungan heading
back dan
penipisan thinning out.
Pemancungan merupakan pembuanganpemotongan bagian ujung suatu cabang sampai tinggal satu tunas. Karena pemancungan dapat
No. Parameter yang diamati
Hasil pengamatan Keterangan
1. Tinggi tanaman cm
2. Diameter batang cm
3. Ciri-ciri tanaman :
Bentuk daun Susunan daun
Percabangan warna batang
jenis batang
142
memecahkan dominansi apikal, maka setelah pemancungan biasanya terjadi pertumbuhan vegetatif yang lebat sebagai akibat dari
tumbuhnya tunas-tunas lateral. Oleh karena itu, pemancungan cenderung menghasilkan pertumbuhan tanaman dengan pola
menyemak dan kompak. Apabila pemancungan dilakukan terhadap tanaman yang tengah aktif tumbuh, maka diistilahkan sebagai
perompesan atau pinching. Sedangkan penipisan adalah pembuangan cabang-cabang dengan
meninggalkan hanya cabang lateral atau batang utama. Penipisan memiliki pengaruh yang berlawanan dengan pemancungan, yakni
meningkatkan pemanjangan dari cabang-cabang terminal yang ditinggalkan. Sebagai hasil akhirnya adalah pertumbuhan cabang-
cabang lateral menjadi berkurang tertekan. Dengan penipisan, pohon- pohon yang tumbuhnya lemah dapat menjadi lebih terbuka sehingga
menghasilkan suatu bentuk tanaman yang lebih besar tetapi bukan lebat. Penipisan juga dapat ditujukan untuk meremajakan pohon-
pohon tua sehingga merangsang pertumbuhan titik-titik tumbuh yang ditinggalkan. Penipisan terhadap pohon yang sedang aktif tumbuh
dinamakan perompesan tunas atau deshooting. Pemangkasan yang dilakukan terhadap pohon induk umumnya adalah
pemangkasan pemeliharaan dan pemangkasan bentuk. Pemangkasan untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman yang berlebihan
berkaitan erat dengan kekuatan struktural individu tanaman tersebut. Kekuatan struktural ini dapat diperoleh dengan membuang cabang-
cabang yang membentuk sudut yang tajam sehingga menyisakan cabang-cabang dengan sudut yang tumpul lebar. Percabangan dengan
sudut yang yang tajam sempit cenderung mudah patah bila mendapat tekanan karena tidak adanya kambium yang sinambung dan adanya
kulit kayu parenkim yang terjepit pada ketiak batang.