BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis semiotik, untuk mempresentasikan penggambaran iklan pada
media elektronik yaitu televisi, yang akan dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah iklan produk Minuman Energi M-150 versi “Hero” di media televise.
Alasan digunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan beberapa faktor pertimbangan, yang pertama yaitu metode deskriptif kualitatif, akan lebih mudah
menyesuaikan bila dalam penelitian kenyataan ganda, kedua metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti, dan yang ketiga adalah metode
deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Maelong, 2002:5
Selain itu pada dasarnya pendekatan semiotik bersifat kualitatif interpretative, yaitu suatu metode yang memfokuskan dirinya pada tanda dan lambing teks sebagai
objek kajian, serta bagaimana menafsirkan dan memahami kode dibalik tanda dan teks tersebut Christomy dan Yuwono, 2004: 99.
Untuk menginterpretasikan objek penelitian dari iklan Minuman Energi M-150 versi “Hero” terlebih dahulu harus diketahui sistem tanda dan gambar yang terdapat
dalam penelitian ini. Karena itulah, penelitian menggunakan pendekatan semiotic untuk menganalisis atau menafsirkan makna yang terdapat dalam iklan tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.2 Kerangka Konseptual 3.2.1. Corpus
Di dalam penelitian kualitatif diperlukan adanya suatu pembahasan masalah yang disebut corpus. Corpus adalah sekumpulan bahan terbatas yang ditentukan oleh
analisis kesemenaan. Corpus haruslah cukup luas untuk memberi harapan yang beralasan behwa unsur-unsur akan memelihara sebuah sistem kemiripan dan perbedaan yang
lengkap. Corpus juga bersifat sehomogen mungkin, baik homogen pada taraf waktu sincrony Kurniawan 2007:70.
Corpus merupakan sampel terbatas pada penelitian kualitatif yang bersifat homogen, tetapi sebagai analisa, corpus bersifat terbuka pasa konteks yang beraneka
ragam, sehingga memungkinkan memahami berbagai aspek dari sebuah teks pesan. Corpus bertujuan khusus digunakan untuk menganalisa semiotik dan analisa wacana.
Pada penelitian kualitatif memberikan peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi- interpretasi alternatif.
Corpus dalam penelitian ini adlah seluruh adegan yang dibagi menjadi beberapa scene dalam iklan M-150 versi “Hero” dan scene-scene tersebut berkaitan dan
dihubungkan representasi Maskulinitas.
3.2.2 Definisi Operasional Konsep 3.2.2.1 Representasi
Representasi adalah konsep yang mempuyai beberapa pengertian. Ia adalah proses sosial dari representing. Representasi menunjuk baik pada proses maupun produk
dari pemaknaan suatu tanda. Representasi juga bisa berarti proses perubahan konsep-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
konsep ideologi yang abstrak dalam bentuk-bentuk yang konkret. Jadi pandangan- pandangan hidup kita tentang laki-laki, anak-anak atau perempuan misalnya, akan dengan
mudah terlihat dari cara kita memberi adiah ulang tahun kepada teman-teman kita yang laki-laki, perempuan dan anak-anak. Begitu juga dengan pandangan hidup kita terhadap
cinta, perang dan lain-lain akan tampak pada hal-hal yang praktis juga. Representasi adalah konsep yang digunakan dalam proses sosial pemaknaan melalui sistem penandaan
yang tersedia dialog, tulisan, film, fotografi, an sebaginya. Secara ringkas, representasi adalah produk makna melalui bahasa
www.kunci.co.id .
3.2.2.2 Maskulinitas
Maskulinitas adalah karakteristik tubuh laki-laki yang gagah, jantan, keras dan kuat sehingga bertanggung jawab dalam memimpin berpolitik dan urusan sejenisnya
yang mengambarkan superioritas laki-laki dalam segenap aspek kehidupan sehari-hari. Maskulinitas seringkali dimaknai dengan mengacu pada ciri-ciri yang melekat pada laki-
laki. Maka mucul imaji maskulinitas seperti tubuh yang berotot, penuh lelehan keringat, perkasa, pemberani, petualang, dan sebgainya.
Maskulinitas juga diidentikkan dengan mobilitas, gerak, gairah berkompetisi dan bertanding. Stereotipe maskulinitas lantas acapkali disejajarkan dengan aktivitas
olahraga dan jiwa sportifitas www.layarperak.com
. Sedangkan menurut Barker Nasir :2007:1 maskulinitas merupakan
sebuah konstruksi kelakian terhadap laki-laki , laki-laki tidak dilahirkan begitu saja dengan sifat maskulinnya secara alami, maskulinitas dibentuk oleh kebudayaannya.
3.2.3 Unit Analisis
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Elemen yang tampak dalam iklan Minuman Energi M-150 versi “Hero” di Televisi berkaitan dengan analisis pertama pada penelitian yaitu paradigma dan sintagma.
Paradigma adalah sekumpulan asosiasi dari sign tersebut yang merupakan anggota dari kategori-kategori yang didefinisikan, tetapi tiap-tiap sign tersebut memiliki makna yang
berbeda-beda. Sedangkan sintagma adalah kombinasi dari signs yang berinteraksi sesuai dengan yang kita inginkan yang membentuk sebuah makna secara keseluruhan dan
biasaya disebut sebagai rantai chain Fiske, 1994:5. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis yang bersifat tekstual dengan
membaca sebuah kode, tanda dan lambang dengan menggunakan pendekatan John Fiske, the codes of television. Adapun tanda-tanda yang akan muncul dalam iklan Minuman
Energi M-150 versi “Hero” akan dikombinasikan menjadi kode-kode, baik itu eksplisit maupun impisit yang akan disampaikan kepada audiens. Dari kode yang tampak sebagai
indikator untuk menentukan batasan tentang maskulinitas pada pria yang ada di iklan Minuman Energy M-150 versi “Hero” , peneliti memilih kode-kode televisi sebagai
berikut untuk menentukan unit analisis, yaitu: 1.
kostum dan Riasan make-up 2.
Latar setting 3.
Karakter character 4.
Ekspresi wajah ekspression 5.
Konflik conflict Unit analisis dari iklan Minuman Energi M-150 versi”Hero” dibagi menjadi tiga
level yaitu: 1.
Level realitas reality
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Level ini menjelaskan bagaimana suatu peristiwa dikonstruksikan sebagai realitas oleh media. Yang berhubungan dengan kode-kode sosial antara lain, penampilan
appearance, kostum dress, lingkungan environment, kelakuan behavior, dialog speech, gerakan gesture, ekspresi ekspression, suara sound di dalam iklan
Minuman Energi M-150 versi “Hero”. 2.
Level Representasi representation Disini peneliti menggunakan perangkat secara teknis. Dalam bahasa tulis, alat
tulis itu adalah kata, kalimat atau proposisi, grafik dan sebagainya. Level ini berhubungan dengan kode-kode sosial antara lain, kamera camera, pencahayaan lighting, perevisian
editing. Musik music, suara sound di dalam iklan Minuman Energi M-150 versi “Hero”.
3. Level ideologi ideology
Bagaimana kode-kode representasi dihubungkan dan diorganisasikan ke dalam koheresi sosial, atu kepercayaan dominan yang ada dalam masyarakat seperti
individualism individual, patriachy patriarki, class kelas, tepatnya materialism materialisme, capitalism kapitalisme, dan lain sebagainya.
. Berdasarkan pembagian tiga level oleh John Fiske diatas yang nantinya
juga akan dianalisis dengan kode yang ditinjau oleh Barthes, yakni kode hermeunik, kode semik, kode simbolik, kode proaretik dan kode gnomik atau kultural yang merupakan
aspek pengkodean fiksi yang paling khas bersifat struktural, atau tepatnya menurut konsep Barthes, pancastruktural yang erat hubungannya dengan mitologis atau mitos
yang dibangun dalam iklan tersebut. Sehingga dapat dilihat bagaimana penggambaran
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
maskulinitas dengan kejujuran, tanggung jawab serta mempunyai rasa kasih sayang dalam iklan Minuman Energi M-150 versi “Hero” di Televisi.
3.2.3.1 Tanda
Tanda itu sendiri. Hal ini terdiri atas studi tentang berbagai tanda yang berbeda itu dalam menyampaikan makna, dan cara tanda-tanda itu terkait dengan manusia yang
menggunakannya. Tanda adalah konstrksi manusia dan hanya bisa dipahami dalam arti manusia yang mengggunakannya. Pada bagian ini dapat dikategorikan dalam level
realitas yang meliputi kostum pemain, tatarias, lingkungan, gesture, ekspresi, suara, perilaku, ucapan dan sebgainya sebgai kode budaya yang ditangkap melalui kode-kode
teknis.
3.2.3.2 Kode
Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda. Studi ini mencakup cara berbagi kode dikembangkan guna memenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau budaya
untuk mengeksploitasi saluran komunikasi yang tersedia untuk mentransmisikannya. Pada saat dilakukan analisa dapat dimasukkan kedalam level representasi yang meliputi
kerja kamera, pencahayaan, editing, suara. Casting.
3.2.3.3 Kebudayaan
Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja. Ini pada gilirannya bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-tanda itu untk keberadaan dan bentuknya sendiri
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
John Fiske, 2007 :06. Apabila dianalisa kedalam level ideologi, tentu dikaitkan dengan suatu kesatuan dan penerimaan sosial seperti kelas, patriarki, gender.
3.3 Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data di dalam penelitian iklan Minuman Energi M-150 versi “Hero” di televisi berasal dari data primer dan sekunder
1. Data primer
Data berupa corpus dan data berupa iklan Minuman Energi M-150 versi “Hero” yang ditayangkan di televisi.
2. Data Sekunder
Data sekunder berasal dari bahan referensi seperti buku dan internetdengan obyek kajian
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis Data yang dignakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, datan yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan warna. Hal ini
disebabkan adanya penerapan metode kualitatif, menjadi kunci jawaban terhadap apa yang akan diteliti.
Penelitian yang akan digunakan peneliti ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode semiotik, dengan studi semiotik peneliti dapat memakai gambar
dan pesan yang terdapat pada iklan Minuman Energi M-150 versi “Hero”. Serta membentuk berbagai pemaknaan terhadap iklan ini. Iklam Minuman Energi M-150 versi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
“Hero” akan di interpretasikan dengan cara mengidentifikasikan tanda-tanda yang terdapat dalam setiap bentuk penggambaran iklan tersebut.
Tanda dan gambar pada iklan Minuman Energi M-150 versi “Hero” yang ditayangkan di televisi adalah corpus. Dalam penelitian ini tanda dan gambar yang ada
dalam iklan ini dimaknai dengan menggunakan model semiotik John Fiske, dimana dikategorikan menjadi tiga level yaitu level realitas, level representasi dan level ideologi.
Data yang diperoleh akan diinterpretasikan dan dianalisis berdasarkan kajian dan konsep- konsep teoritis yang dipakai dalam penelitian ini.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Objek Penelitian
4.1.1. Sejarah M-150
Minuman Energi M-150 diperkenalkan pada tahun 1991 oleh PT. Osotspa, Thailand. Dari Survey yang dilakukan oleh Indocommercial 1998 didapat
perkembangan konsumsi masyarakat terhadap minuman energi di Indonesia adalah 69,07 Karena perusahaan lokal belum mampu memenuhi permintaan pasar maka PT
M150 Indonesia mengimport minuman ini dari Thailand. Perusahaan ini berlokasi di Jl.
H. R. Rasuna Said, Gedung Setiabudi Jakarta
Minuman Energi M-150 sebagai salah satu produk minuman yang mengandung energi seperti multivitamin B, vitamin C dan zat non gizi stimulan dan flavouring yang
bila dikonsumsi dapat membantu metabolisme tubuh, menambah tenaga dan membangkitkan stamina tubuh.
Target konsumen M-150 adalah laki-laki yang ingin mempuyai badan yang selalu fit dalam melakukan pekerjaan. Karena dulu slogan dari M150 adalah “Bisa” yang
berarti dengan meminum M150 kita bisa melakukan pekerjaan dengan kuat dan enteng. Kini setelah muncul iklan baru, slogan M150 berubah menjadi “Every Body Can Be A
Hero” yang artinya setiap orang bisa menjadi pahlawan dengan minum M150.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.