Dengan memberikan minuman energi M150, laki-laki dapat menjalani kehidupan yang penuh perjuangan demi membahagiakan keluarganya. Itulah sepotong
pesan yang hendak disampaikan tiap-tiap adegan dalam Minuman Energi M150 tersebut. Namun, secara garis besar peneliti melihat ada aspek penting yang sangat menonjol pada
iklan tersebut, yakni bagaimana media pengiklan menempatkan aspek komoditas objek iklandalam hal ini laki-laki yang ada dalam iklan yang dikaitkan dengan pencitraan
nilai-nilai maskulinitas dari sudut pandang yang berbeda sebagai point of view dari produk iklan yang ditampilkan.
4.3 Penyajian Data
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada adegan iklan Minuman Energi M150 versi “Hero” di televisi selanjutnya akan diinterpretasikan dan dianalisis
berdasarkan semiotik dari metode milik John Fiske untuk mengetahui makna yang ada dalam korpusnya.
John Fiske membagi tiga level dalam menganalisa penyajian data yakni level realitas, level representasi dan level ideologi. Berdasar atas apa yang di kemukakan oleh
Fiske, Level Realitas terdiri dari penampilan, kostum, meke up, setting, dan gesture. Level Representasi terdiri dari Shot pengambilan gambar, lighting atau pencahayaan
dan Sound atau musik, dan yang terakhir adalah Level Ideologi yang membahas bagaimana kaitannya dengan kebudayaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.4 Analisis Data 4.4.1 Paradikma Dan Sintagma Pada Level Realitas, Level Representasi ,Dan Level
Ideologi. 4.4.1.1 Scene 1
Gambar 4.2 Tampilan visual dalam scene 1 Analisis :
1. Level Realitas
Laki-laki pengendara motor di scene 1 diatas terlihat sedang menoleh untuk melihat lukisan laki-laki berbaju biru dengan bawahan hitam yang mengangkat
perempuan berambut panjang yang terlihat lemah. Pada gambar diatas, memang menampakkan sebagian tubuh saja, yaitu bagian tangan sampai kepala, sementara
kepalanya menghadap ke arah lukisan di tembok.Untuk busana, laki-laki pada gambar menggunakan jaket kulit berwarna hitam dan helm berwarna hitam bervariasi kacamata
diatas kepalanya. Warna yang digunakan oleh laki-laki tersebut adalah hitam, apabila dikaitkan dengan aspek maskulinitas, warna hitam yang dipakai oleh laki-laki tersebut
menunjukkan suatu power, penyendiri, disiplin, kewibawaan, dan berkemauan keras dalam menggapai sesuatu.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Lingkungan atau setting pada scene 1, terlihat latar belakang tembok tua berwarna kecoklatan yang disitu terdapat lukisan pria memakai baju biru dengan celana
hitam membopong seorang wanita berambut panjang memakai baju berwarna coklat. Gambar tersebut sangat berkaitan dengan aspek maskulinitas, karena gambar tersebut
merupakan suatu simbol yang menunjukkan bagaimana laki-laki dapat membantu perempuan yang lemah. Dan dapat memberi inspirasi bagaimana seharusnya laki-laki
bertindak sebagai seorang yang gentle terhadap perempuan.
2. Level Representasi
Pada scene1, pengambilan gambar pada scene ini adalah medium close-up, karena pengambilan gambar yang terlihat dari kepala sampai dengan dada saja, dan
membelakangi objek utama Pengambilan gambar dengan tehnik ini dimaksudkan agar gambar yang terdapat ada tembok dapat terlihat jelas.
Tehnik pencahayaan lebih diarahkan pada gambar lukisan di tembok. teknik pencahaan yang digunakan tetap alami agar tidak terkesan berlebihan dalam memaknai
lukisan di tembok. Karena bagaimanapun juga objek utama pada iklan ini adalah laki-laki pengendara motor.
Pada scene ini, efek suara yang dimunculkan hanya back sound lagu Hero Tempo beat dari lagu ini sangat pas yaitu dengan alunan yang mellow, lirik dalam scene
ini berbunyi “there’s a hero if you look inside your heart, you don’t have to be afraid of what you are” yang artinya ada seorang pahlawan jika kau melihat di dalam dirimu, kau
tak perlu ragu akan siapa dirimu dalam lirik lagu tersebut seperti memaknakan laki-laki
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dalam iklan tersebut adalah seorang yang memiliki jiwa pahlawan dalam dirinya dan tidak perlu diragukan lagi.
3. Level Ideologi
Level ideologi pada scene ini lebih menitik beratkan pada aspek pencitraan pada lukisan yang dilihat oleh tokoh utama di iklan ini. Lukisan yang terdapat pada tembok
adalah lukisan yang menggambarkan seorang laki-laki dewasa dengan busana kemeja biru muda dengan celana panjang hitam sedang membopong seorang wanita berambut
panjang tanpa busana yang terlihat lemah. Apabila di kaitkan dengan budaya, laki-laki selalu menjadi simbol kekuatan, yang bisa menjadi penolong bagi wanita dan posisi
wanita selalu dibawah laki-laki. Obyek utama dalam iklan ini, yaitu laki-laki yang mengendarai motor.
4.4.1.2 Scene 2
Gambar 4.2 Tampilan Gambar Scene 2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Analisis: 1. Level Realitas
Pada scene di atas memperlihatkan laki-laki sedang mengangkat kotak berisi buah-buahan dari atas sepeda motornya. Penampilan laki-laki terlihat santai seperti tidak
ada rasa capek di raut wajahnya menunjukkan seperti lelaki yang tidak gampang menyerah. Kostum dikenakan laki-laki di scene 2 memakai jaket kulit dan celana
berwarna hitam dengan kaos berwarna abu-abu di dalamnya, warna abu-abu dalam iklan ini diidentikkan dengan warna kesederhanaan dari seorang laki-laki.
Gerakan laki-laki apada scene2, mengangkat kotak keranjang berisi buah- buahan yang sebelumnya di atas sepeda motornya ditaruh ke dalam suatu ruangan dengan
mengandalkan kekuatan sendiri karena seorang lelaki haruslah mandiri.
2. Level Representasi
Pengambilan gambar atau shot pada scene 2 ini menggunakan tehnik medium full shot dimana objek pria ikon ditampilkan mulai dari kepala sampai dengan lutut,
bagian tangan yang terlihat menjadi sebuah gesture kecil sebagai bentk respon terhadap apa yang dilakukan. Pengambilan gambar di scene ini terlihat diambil dari dalam ruang
indoor menjadikan laki-laki menjadi objek utama yang menunjukkan jati dirinya sebagai pribadi yang kuat.
Pencahayaan di scene ini di fokuskan kepada laki-laki objek di luar ruangan, seperti terlihat cahaya sinar matahari sedangkan di dalam ruangan diberi cahaya yang
lebih gelap. Objek di dalam ruangan diperlihatkan seperti bayangan yang gelap. Pencahayaan dengan tehnik seperti ini dimaksudkan agar objek seorang laki-laki lebih
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
nampak memperlihatkan kekuatannya saat mengangkat kotak-kotak keranjang berisi buah.
Tidak ada voice over ataupun sound effect yang diperdengarkan hanya musik dari lagu Hero yang diperdengarkan, Lirik lagu dari scene ini berbunyi ”There’s an
answer” yang artinya ada sebuah jawaban. Makna jawaban di lirik lagu ini berarti kerja keras yang dilakukan oleh laki-laki akan menjadi jawaban dari apa yang di harapkan oleh
laki-laki.
3. Level Ideologi
Diperlihatkan laki-laki sedang mengangkat keranjang berisi buah-buahan seorang diri, laki-laki itu seperti sudah biasa dengan pekerjaan itu. Level ideologi yang
terkait dengan pencitraan laki-laki dalam scene ini adalah laki-laki selalu didentikkan sebagai pribadi yang kuat dan mandiri serta mampu bekerja keras membanting tulang
untuk menghidupi keluarganya.
4.4.1.2 Scene 3
Gambar 4.2 Tampilan gambar visual dalam scene 3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Analisis: 1. Level Realitas
Pada scene 3 terlihat dua orang laki-laki, salah seorang laki-laki memberikan uang kepada laki-laki didepannya. Laki-laki pengantar buah berambut hitam pendek itu
mengenakan jaket kulit hitam, kaos di dalamnya berwarna abu-abu, sedangkan pedagang buah berambut sedikit gundul itu memakai kemeja motif berwarna coklat abu-abu, kaos
berwarna putih dan memakai asesoris berupa kalung. Make up yang digunakan kedua laki-laki ini natural.
Kemudian untuk gesture, menitikberatkan pada bagaimana laki-laki tokoh utama memberikan uang upah yang kelebihan kepada laki-laki pedagang buah setelah
uangnya dihitung, dia mengembalikan uang itu dengan menggunakan tangan kirinya, tangan yang kanan dia pergunakan untuk memegang uang upahnya yang sebenarnya. Dan
pedagang buah terlihat agak kaget karena sebagian uangnya dikembalikan, namun sangat pedagang tetap mengambil uang itu menggunakan tangan kanannya. Gerakan-gerakan
yang ditunjukkan oleh laki-laki dalam scene ini menunjukkan bagaimana dia menjadi seorang laki-laki yang jujur dalam bekerja.
2. Level Representasi
Pengambilan gambar pada scene 3 ini adalah medium shot karena memperlihatkan separuh badan dari objek, yaitu dari pinggul sampai dengan kepala
Sedangkan pengambilan gambar pada tangan dimaksudkan untuk memperlihatkan gerakan saat laki-laki menyerahkan uang kepada sang pedagang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tehnik pencahayaan yang digunakan adalah tehnik luar ruangan atau outdoor, masih mempelihatkan pencahayaan yang natural. Objek dari pencahayaan di scene 3 ini
adalah laki-laki dan pedagang buah. Pencahayaan dalam scene ini masih menjadi keharusan, agar objek lebih terlihat menonjol dan paa bagian tangan diberikan
pencahayaan yang lebih terang agar saat laki-laki menyerahkan uang terlihat jelas. Hal tersebut dimaksudkan agar khalayak dapat lebih jelas melihat bagaimana seorang laki-
laki menunjukkan kejujuranya, dan tidak menerima sesuatu yang bukan haknya. Tidak ada voice over ataupun sound effect di scene ini, namun back sound lagu
Hero yang diperdengarkan, pada scene ini lirik agu tersebut berbunyi “if you reach into your heart, and the sorrow that you know will melt away” yang artinya ada jika kau
bertanya dalam jiwamu dan penderitaan yang kau ketahui akan pergi. Makna dari lirik ini adalah penderitaan yang dilalilui oleh seseorang pasti akan menjadi sebuah kebahagiaan
nantinya.
3. Level Ideologi
. Dalam gambar tersebut laki-laki mengembalikan uang upah yang kelebihan kepada pedagang buah. Gambar itu termasuk tanda Rhematic Symbol atau Symbolik
Rheme karena kedua laki-laki tersebut sebagai tanda yang dihubungkan dengan objeknya melalui asosiasi ide umum dan merupakan suatu tanda atau ikon yang mengacu pada
objek laki-laki dalam kenyataan yang sebenarnya. Scene 3 menunjukkan bagaimana seorang laki-laki tidak hanya mempunyai
kekuatan dalam bekerja tapi juga mempunyai kejujuran dalam melaksanakan pekerjaanya. Membuat orang lain terkesan atas sifatnya yang jujur adalah sifat laki-laki
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sejati. Tidak menerima sesuatu yang bukan haknya juga merupakan salah satu kejujuran yang harus dimiliki setiap laki-laki sejati.
Dalam scene ini juga memperlihatkan bagaimana laki-laki yang Give em Hell atau laki-laki mempunyai aura keberanian dan agresi, dan mampu mengambil resiko
walaupun alasan dan rasa takut menginginkan sebaliknya Nasir, 2007 : 2
4.4.1.4 Scene 4
Gambar 4.4 Tampilan gambar visual scene 4 Analisis:
1. Level Realitas
a Penampilan, kostum dan Make up Pada scene 4 terlihat seorang laki-laki terlihat sedang melompati beberapa
mobil yang dijejerkan di bawahnya dengan menggunakan sepeda motornya. Laki-laki itu di dilihat oleh banyak penonton penonton. Sepeda motor yang dipakai oleh laki-laki ini
adalah moto klasik yang khusus dipakai untuk laki-laki sehingga pemakainya dapat terlihat lebih jantan. Make up untuk laki-laki di scene ini tidak diperlihatkan karena laki-
laki sebagai objek utama menggunakan helm model teropong sebagai pengaman,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sedangkan make up penonton yang melihat semuanya natural bahkan terkesan gerah karena berada di luar ruangan. Sebagian besar dari penonton yang melihat atraksi ini
adalah kaum lelaki karena kaum lelaki lebih suka menonton atraksi yang dapat memacu adrenalin daripada kaum perempuan.
Latar belakang dari scene 4 di atas terlihat seperti sebuah arena pertandingan olahraga ekstrim yaitu melompati beberapa mobil dengan menggunakan sepeda motor, di
bawah pengendara motor dijejerkan 10 mobil dan banyak penonton yang melihatnya, langit yang terlihat berwarna biru muda. Warna biru muda pada langit diidentikkan
sebagai warna yang damai dan menyejukkan. Laki-laki pada scene 4 memperlihatkan gerakan yang gagah saat menarik gas
motornya, mengambil waktu yang tepat untuk memulai meloncati beberapa mobil, saat laki-laki sedang terbang dengan motornya di atas mobil-mobil yang terparkir gerakannya
dibuat slow motion sehingga terkesan lebih dramatis. Penonton juga terlihat terpukau karena aksi laki-laki itu. Dalam gerakan-gerakan yang ditunjukkan oleh gambar diatas
sangat memperlihatkan maskulinitas, karena menunjukkan bagaimana laki-laki yang berani menunjukkan atraksi yang memacu adrenalin semua orang yang melhatnya.
2. Level Representasi
Pengambilan gambar pada scene ini adalah extreme long shot, laki-laki sebagai objek terlihat jauh sehingga terlihat sangat kecil. Pengambilan gambar ini dimaksudkan
agar memperlihatkan bagaimana laki-laki itu dapat melompati beberapa mobil dibawahnya dengan menggunakan sepeda motor. Sedangkan penonton yanbg melihat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
atraksi dari laki-laki ini diperlihatkan bagian belakangnya, dimaksudkan agar terbentuk situasi yang lebih dramatis saat menonton keberanian dari laki-laki itu.
Pencahayaan di scene ini menggunakan tehnik outdoor atau pencahayaan di luar ruangan. Pencahayaan seperti ini biasanya tidak terlalu banyak menggunakan
pencahayaan buatan, karena scene ini dibuat di siang hari sehingga ada bantuan dari cahaya matahari yang kuat.
Di scene ini memperdengarkan Sound Effect dari suara motor yang sedang ditancap gas dan suara-suara riuh oleh penonton yang sedang melihat penampilan dari
laki-laki objek utama. Back Sound lagu hero masih diperdengarkan, lagu hero yang dinyanyikan menambah suasana menjadi lebih hidup dan tercipta kesan kegigihan dari
laki-laki. Lirik lagu yang terdengar dalam scene ini adalah sebagai berikut ” And then a hero comes along,With the strength to carry on, And you cast your fears aside” yang
artinya dan seorang pahlawan akan datang, dengan kekuatan untuk membantu dan kau menyingkirkan ketakutanmu. Lirik lagu ini seperti memberi semangat lelaki di scene 4
karena memberi tahukan bahwa laki-laki itu mempunyai kekuatan yang mampu menyingkirkan ketakutan dalam dirinya.
3. Level Ideologi
Dari scene 4 tersebut dapat diambil ideologi tentang laki-laki yaitu, setiap laki- laki harus mempunyai keberanian dan agresi, serta harus mampu mengambil risiko
walaupun alasan dan rasa takut menginginkan sebaliknya. Banyak juga yang beranggapan laki-laki harus berani menerima tantangan yang diberikan kepadanya bila
ingin disebut jantan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Laki-laki pada gambar diatas di asosiasikan sebagai wujud objek yang dinamis, secara kodrati laki-laki memang selalu ditampilkan sebagai sosok yang pemberani.
Dalam kehidupan masyarakat, seorang laki-laki harus mempunyai sifat yang lebih berani dibandingkan perempuan. Karena perempuan dianggap lebih lemah daripada laki-laki.
4.4.1.5 Scene 5
Gambar 4.5 Tampilan gambar scene 5 Analisis:
1. Level Realitas
Dalam scene ini terlihat laki-laki sedang membeli bunga ditempat penjual bunga yang penjualnya anak perempuan.Penampilan laki-laki dalam scene 5 ini tetap
mempelihatkan kejantanannya dengan duduk diatas motornya. Sedangkan anak perempuan sebagai penjual bunga memakai baju putih dengan rambut yang dikepang dua
dan memberikan bunga dengan tersenyum menyerahkan seikat bunga mawar berwarna putih kepada laki-laki, mawar putih selalu menjadi simbol kesucian dan kasih sayang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Laki-laki dalam scene ini membeli mawar berwarna putih yang dapat dimakanakan sebagai kerendahan hati, dan penghormatan dari laki-laki kepada seseorang.
Latar belakang yang dipakai dalam scene 5 ini, terlihat berbagai macam jenis bunga disekitar laki-laki dengan anak kecil penjual bunga sehingga terlihat begitu indah
dan asri. Bunga selalu diidentikkan dengan sesuatu yang terkait dengan kasih sayang, makna bunga dalam scene ini adalah bagaimana laki-laki yang mempunyai fisik yang
kuat seperti yang dimiliki laki-laki namun dia juga mempunyai jiwa yang penuh cinta kasih. Sedangkan anak kecil selalu diidentikkan dengan suatu kepolosan dan kebaikan
yang berarti laki-laki ini mempunyai suatu kebaikan dalam hatinya. Gerakan laki-laki dalam scene ini memberikan uang kepada anak kecil penjual
bunga dengan tersenyum, sedangkan anak kecil perempuan memberikan bunganya kepada laki-laki dengan tersenyum juga. Gerakan seperti ini menunjukkan bagaimana
kelembutan laki-laki, laki-laki maskulin tidak hanya laki-laki yang selalu kasar tapi laki- laki yang mempunyai kebaikan dalam hatinya.
2. Level Representasi
Teknik pengambilan gambar dari scene ini adalah menggunakan pengambilan gambar medium full shot, dimana gambar yang ditampilkan memperlihatkan 34 bagian
tubuh manusia. Laki-laki diperlihatkan motor yang dibawanya, sedangkan anak kecil di scene 5 terlihat dari perut sampai dengan kepalanya.
Tehnik pencahayaan pada scene ini tampak sedikit lebih terang daripada scene lainnya. Latar belakangnya pun terlihat lebih banyak cahaya, begitu juga dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
objeknya. Sehingga menonjolkan bagaimana laki-laki itu dapat menunjukkan kasih sayang dan kebaikannya.
Tidak ada Sound Effect hanya ada Back Sound lagu Hero yang dinyanyikan oleh penyanyi wanita masih diperdengkan. Dalam scene ini lirik lagu yag diperdengarkan
berbunyi “ So when you feel like hope is gone, Look inside you and be strong” yang artinya maka, jika kau merasa tak punya harapan lihat di dalam dirimu dan bertahanlah
3. Level Ideologi
Dalam kebudayaan bunga dilambangkan sebagai simbol kasih sayang, alam scene ini menunjukkan laki-laki akan menunjukkan rasa kasih sayangnya dengan bunga
. Anak kecil perempuan sealu diidentikkan sebagai pribadi yang polos dan baik hati
menunjukkan bgaimana kebaikan dari laki-laki. Di saat laki-laki membeli seikat bunga di anak kecil, terlihat juga bagaimana laki-laki mempunyai kelembutan dibalik fisiknya
yang telihat kuat dan tangguh, ini terlihat saat laki-laki membeli bunga dengan wajah yang tulus.
4.4.1.6 Scene 6
Gambar 4.6 Tampilan Gambar Scene 6
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Analisis: 1. Level Realitas
Pada scene 6, memperlihatkan seorang laki-laki sedang membopong seorang wanita, yang pada iklan ini berperan sebagai ibu dari laki-laki tersebut. Laki-laki
mengenakan pakaian yang masih sama dengan scene-scene sebelumnya yaitu jaket kulit berwarna hitam, dengan baju dalam berwarna abu-abu-abu, dan bercelana panjang hitam.
Sedangkan wanita yang dibopong oleh laki-laki tersebut mengenakan pakaian berwarna putih dengan bawahan berwarna hitam, rambut wanita dalam gambar diikat ke belakang.
Baju berwarna putih yang dikenakan oleh wanita ini menandakan bahwa sang wanita mempunyai kemurnian, kebersihan serta kehalusan sebagai seorang ibu.
Latar belakang yang diperlihatkan dari scene 6 tampak berada di dalam rumah, dalam gambar di atas terlihat 3 buah meja di belakangnya, 1 meja berbentuk lingkaran
yang ditutup dengan taplak berwarna putih, 1 meja bufet yang berada di tengah berwarna coklat, dan 1 meja bufet yang ukurannya lebih kecil daripada meja yang di tengah.
Disamping laki-laki itu juga terdapat rak kayu bekaca untuk meletakkan gelas-gelas dan piring-piring. Perabot-perabot yang sederhana tidak ada kemewahan dalam gambar diatas
memperlihatkan kesederhanaan dalam rumah, menunjukkan kesederhanaan pemiliknya. Gerakan yang terlihat di scene 6 di atas terlihat laki-laki sedang membopong
seorang wanita yang lebih tua dan mata dari laki-laki tertuju pada wajah wanita, laki-laki itu tidak terlihat keberatan atau capek saat membopong wanita itu. Sedangkan wanita
terlihat lemah, mata wanita itu juga sedang menatap wajah laki-laki. Gerakan-gerakan seperti ini menunjukkan bagaimana laki-laki maskulin dapat memberikan pertolongan
kepada wanita yang lemah, karena laki-laki harus menjadi yang lebih kuat daripada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
wanita. Sedangkan gerakan wanita yang melihat laki-laki yang digambarkan sebagai anaknya ini menunjukkan bagaimana seorang ibu bangga terhadap anak lelakinya.
2. Level Representasi
Pengambilan gambar pada scene 6 ini menggunakan tehnik pengambilan gambar medium full shot dengan tubuh laki-laki diperlihatkan dari kepala sampai dengan
lutut. Sedangkan perempuan diperlihatkan keseluruhan tubuhnya karena posisinya diangkat posisi terlentang. Tehnik pengambilan gambar seperti ini dimaksudkan agar
lebih terlihat jelas bagaimana laki-laki itu dengan kekuatannya mengangkat ibunya. Pencahayaan dalam scene ini menggunakan tehnik pencahayaan indoor atau
pencahayaan di dalam ruangan. Pencahayaan di gambar 4.6 di atas tidak terlalu banyak namun tetap memerlukan cahaya untuk memperlihatkan objek, sehingga terkesan
pencaayaan remang-remang, sehingga menimbulkan kesan sederhana dalam ruangan itu. Scene 6 ini tidak ada voice over ataupun sound effect, yang terdengar hanyalah
Back Sound lagu Hero.Dalam scene ini terdengar lirik lagu yang berbunyi “And then youll finally see the truth,That a hero lies in you” yang artinya dan kau akhirnya akan
menemukan kebenaran, bahwa ada seorang pahlawan di dalam dirimu. Lirik ini memberi tahu kalau akhirnya lelaki itu menemukan kebenaran dalam dirinya ada jiwa
kepahlawanan.
3. Level Ideologi
Level ideologi pada scene ini adalah laki-laki sedang membopong wanita yang usianya terlihat lebih tua. Terkait dengan aspek maskulinitas gender, laki-laki selalu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
diidentikkan lebih kuat daripada perempuan di segala bidang baik itu di keluarga, olahraga, pekerjaan dan lain-lain. Dan laki-laki pada gambar diatas diasosiasikan sebagai
objek yang dinamis, secara kodrati laki-laki harus menjadi penolong bagi perempuan, posisi laki-laki juga selalu diidentikkan lebih tinggi daripada perempuan, begitu juga
sebaliknya, perempuan selalu menjadi lebih lemah daripada laki-laki. Dalam scene ini juga terlihat laki-laki tersebut seperti menjadi pahlawan dalam keluarganya, sebagai
tulang punggung keluarga, lelaki tersebut dapat membahagiakan ibunya yang sedang sakit. Seorang ibu akan bangga apabila anaknya dapat membahagiakannya.
4.8 Scene 7