Selain shot dan camera work, suara juga penting untuk diperhatikan. Suara meliputi sound effect dan musik. Televisi sebgai media audio visual tidak hanya
mengandung unsur visual tetapi juga suara, karena suara merupakan aspek kenyataan hidup. Suara keras, menghentak, lemah, memiliki makna yang berbbeda-beda. Setiap
suara mengekspresikan sesuatu yang unik.Tino Saroengalo, Dongeng Sebuah Produksi Film, 2008.
2.1.4 Analisis Semiotika
Untuk melihat representasi maskulinitas pada media massa maka akan digunakan analisis semiotik. Istilah semiotik dapat diartikan sebagai tanda, yakni sesuatu
atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya dan dapat mewakili sesuatu yang lain. Tanda dapat diartikan sebgai perangkat yang dipakai dalam upaya mencari jalan di
dunia ini, ditengah manusia dan bersama manusia, secara estimologis, istilah semiotik berasal dari kata yunani semeion yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan
sebgai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain Eco, 1979:16 dalam Sobur, 2004 :95
Secra terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebgai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda Eco,
1976:6 dalam Sobur, 2004 :95. Pengertian lain juga dikemukakan Van Zoest yang mengartikan semiotik sebagai “ilmu tanda sign dan segala yang berhubungan dengan
cara berfungsinya, hubungannya dengan kata lain, pengirimannya, dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya”.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sedangkan menurut John Fiske semiotika adalah studi tentang tanda dan ara tanda-tanda itu bekerja. Semiotika memiliki tiga bidang studi utama, yaitu:
1. Tanda itu sendiri. Hal ini terdiri atas studi tentang berbagai tanda yang berbeda, cara
tanda-tanda yang berbeda itu dalam menyampaikan makna, dan cara tanda-tanda itu terkait dengan manusia yang menggunakannya. Tanda adalah konstruksi manusia dan
hanya bisa dipahami dalam arti manusia yang menggunakannya. 2.
Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda.studi ini mencakup cara berbagai kode dikembangkan guna memenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau budaya untuk
mengeksploitasi saluran komunikasi yang tersedia untuk mentransmisikannya. 3.
Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja. Ini pada gilirannya bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-tanda itu untuk keberadaan dan bentuknya sendiri
John Fiske, 2007:06.
2.1.5 Representasi