Ilmu Pengetahuan Sosial IPS SD

yang berasal dari dalam diri seperti intelegensi, minat, sikap dan motivasi. Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Sedangkan faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Dalam hal ini peneliti mencoba meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menumbuhkan minat faktor internal dan penggunaan model pembelajaran kooperatif metode jigsaw dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran faktor eksternal.

4. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS SD

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Depdiknas 2006:159, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SDMISDLB sampai SMPMTsSMPLB. Menurut Trianto, 2010:171 Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Sedangkan Sumaatmadja 1980:7 berpendapat bahwa IPS adalah bidang- bidang keilmuan yang mempelajari manusia di masyarakat, mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Hampir sama dengan Solihatin 2005:14 Ilmu Pengetahuan Sosial IPS juga membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya, lingkungan masyarakat di mana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. Dari beberapa pengertian IPS di atas dapat diinterpretasikan bahwa IPS adalah salah satu mata pelajaran yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Depdiknas 2006:159, mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Mengenal konsep-konsep yang berkaiatan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Menurut Solihatin 2005:15 pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sedangkan Trianto 2010:176 mengartikan tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun menimpa masyarakat. Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa tujuan IPS adalah memberikan pengetahuan mengenai sikap dalam kehidupan bermasyarakat. Tujuan ini harus dicapai siswa agar sebagai generasi penerus bangsa mempunyai bekal bagi kehidupannya untuk mengembangkan diri dimasyarakat.

B. Penelitian yang Relevan

Mulyanto 2007 melakukan penelitian yang berjudul “Pendekatan Cooperative Learning Teknik Jigsaw untuk Meningkatkan Penguasaan Operasi Pecahan di SDN Paseh I Kabupaten Sumedang” yang bertujuan mendeskripsikan pendekatan yang tepat untuk pembelajaran matematika dengan pokok bahasan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan tak senama. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Paseh I Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran 20062007. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa 1 Pendekatan cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan penguasaan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan tak senama di SDN Paseh I; 2 Perbaikan pembelajaran matematika SD dapat dilakukan melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan cooperative learning teknik jigsaw; 3 Penggunaan pendekatan cooperative