dapat dikatakan bahwa antar variabel tersebut tidak terjadi multikolinieritas.
4.3.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Pada regresi linier, nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel bebas X. Hal ini bisa diidentifikasikan dengan menghitung
korelasi Rank Spearman antara nilai mutlak residual dengan seluruh variabel bebas. Menurut Gujarati 1999:177 mendeteksi adanya
heterokedastisitas adalah jika nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heterokedastisitas, yang artinya tidak adanya variabel yang bias. Hasil
dari uji Rank Spearman adalah sebagai berikut : Tabel 4.8 : Hasil Korelasi Rank Spearman
Variabel Bebas Koefisien korelasi
Rank Spearman Tingkat
signifikansi Return On Equity X
1
Earning Per Share X
3
-0,061 -0,136
0,830 0,629
Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan tabel 4.8 atas, dapat dijelaskan bahwa masing-masing
variabel bebas menghasilkan tingkat signifikan sig lebih dari 5, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi yang dihasilkan tidak
terjadi heteroskedastisitas dan asumsi heteroskedastisitas terpenuhi.
4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda
Dalam analisis
ini menggunakan
model analisis regresi linier berganda yang berguna untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh diantara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil analisis dengan menggunakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
alat bantu komputer program SPSS Statistical Program for The Social Sciences sebagai berikut:
Tabel 4.9 : Persamaan Regresi Linier Berganda Variabel bebas
Koefisien regresi R
2
R Konstanta
Return On Equity X
1
Earning Per Share X
3
-1194,812 -3,506
15,446 0,828 0,910
Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan
hasil analisis
regresi di atas diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel Return On Equity X
1
sebesar -3,506 ; nilai koefisien regresi untuk variabel Earning Per Share X
3
sebesar 15,446 dan konstanta sebesar -1194,812 sehingga persamaan regresi yang dihasilkan adalah :
Y = -1194,812 – 3,506 X
1
+ 15,446 X
2
a. Nilai konstanta b sebesar -1194,812 menunjukkan besarnya nilai dari
harga saham, apabila variabel Return On Equity X
1
dan Earning Per Share X
3
sama dengan nol atau konstan. b. Koefisien regresi pada variabel Return On Equity X
1
b
1
sebesar -3,506 yang artinya jika Return On Equity X
1
naik satu satuan, maka harga saham Y akan turun sebesar Rp.3,506 dengan asumsi variabel Earning
Per Share X
3
sama dengan nol atau konstan. c. Koefisien regresi pada variabel Earning Per Share X
3
b
2
sebesar 15,446 yang artinya jika Earning Per Share X
3
naik satu satuan, maka harga saham Y akan naik sebesar Rp. 15,446 dengan asumsi variabel
Return On Equity X
1
sama dengan nol atau konstan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Nilai R
2
sebesar 0,828 yang berarti bahwa Return On Equity X
1
dan Earning Per Share X
3
mampu menjelaskan variasi dari harga saham Y sebesar 82,8 dan sisanya sebesar 17,2 dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak dibahas pada penelitian ini. Nilai korelasi R sebesar 0,910 menunjukkan korelasi yang kuat antara Return On Equity X
1
dan Earning Per Share X
3
dengan harga saham Y yaitu sebesar 91.
4.3.4. Hasil Pengujian Hipotesis 4.3.4.1. Uji t