relokasi tenaga kerja dari kegiatan-kegiatan tertentu pada kegiatan-kegiatan “kritis”.
2.9. Analisis Biaya Proyek
Selain CPM dapat digunakan untuk menentukan waktu paling cepat sebuah proyek dapat terselesaikan dan mengidentifikasi waktu kelonggaran
Slack paling lambat sebuah kegiatan dapat dimulai tanpa menghambat
jadwal proyek keseluruhan, metode ini juga mampu melakukan analisis terhadap sumber daya yang dipakai dalam proyek biaya agar jadwal yang
dihasilkan akan jauh lebih optimal dan ekonomis.
Suatu proyek menggambarkan hubungan antara waktu terhadap biaya lihat Gambar 2.12. Perlu dicatat bahwa, biaya disini merupakan biaya
langsung misalnya biaya tenaga kerja, pembelian material dan peralatan tanpa memasukkan biaya tidak langsung seperti biaya administrasi, dan lain-
lain. Adapun istilah-istilah dari hubungan antara waktu penyelesaian proyek dengan biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut:
1. Waktu Normal
Adalah waktu yang diperlukan bagi sebuah proyek untuk melakukan rangkaian kegiatan sampai selesai tanpa ada pertimbangan terhadap
penggunaan sumber daya.
2. Biaya Normal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Adalah biaya langsung yang dikeluarkan selama penyelesaian kegiatan- kegiatan proyek sesuai dengan waktu normalnya.
3. Waktu Dipercepat
Waktu dipercepat atau lebih dikenal dengan Crash Time adalah waktu paling singkat untuk menyelesaikan seluruh kegiatan yang secara teknis
pelaksanaannnya masing mungkin dilakukan. Dalam hal ini penggunaan
sumber daya bukan hambatan.
4. Biaya untuk Waktu Dipercepat
Atau Crash Cost merupakan biaya langsung yang dikeluarkan untuk menyelesaikan kegiatan dengan waktu yang dipercepat.
Perhitungan yang dilakukan untuk menentukan sudut kemiringan waktu dan biaya suatu kegiatan atau lebih dikenal dengan slope adalah:
Dipercepat Waktu
Normal Waktu
Normal
Biaya Dipercepat
Biaya Biaya
Slope
2.10. Analisis Optimasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian analisis optimasi dipecah menjadi dua, yaitu analisis dan optimasi. Analisis
analisis data diartikan sebagai penelaahan dan penguraian atas data hingga menghasilkan
simpulansimpulan, sedangkan optimasi optimalisasi diartikan sebagai pengoptimalan, yaitu proses, cara, perbuatan untuk menghasilkan yang
paling baik.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Maharany dan Fajarwati 2006 menjelaskan bahwa analisis optimasi merupakan suatu proses penguraian data-data awal dengan
menggunakan suatu metode sebelumnya. Dalam penelitian ini, analisis optimasi diartikan sebagai suatu proses penguraian durasi proyek untuk
mendapatkan percepatan durasi yang paling baik optimal dengan menggunakan berbagai alternatif ditinjau dari segi biaya. Proses
memperpendek waktu kegiatan dalam jaringan kerja untuk mengurangi waktu pada jalur kritis, sehingga waktu penyelesaian total dapat dikurangi
disebut sebagai crashing proyek Heizer dan Render, 2005. Kondisi yang diobservasi model CPM antara lain kondisi
penyelesaian proyek secara normal dan kondisi penyelesaian proyek yang dipercepat. Menurut Siswanto 2007, dari dua kondisi yang diobservasi,
model CPM menurunkan empat macam parameter, yaitu a.
Waktu penyelesaian normal atau waktu normal Wn
b. Biaya penyelesaian normal atau biaya normal Bn
c. Waktu penyelesaian yang dipercepat atau waktu cepat Wc
d. Biaya penyelesaian yang dipercepat atau biaya cepat Bc
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.10 Empat Parameter Model CPM
Sumber : Operations Research Jilid 2, 2007 Garis yang menghubungkan kedua titik
disebut kurva waktu-biaya. Menurut Soeharto 1995, jika diketahui bentuk kurva waktu-biaya suatu
kegiatan, artinya dengan mengetahui berapa slope atau sudut kemiringannya, maka bisa dihitung berapa besar biaya untuk
mempersingkat waktu satu hari.
2.11. Mempercepat umur proyek