b. Interview, yaitu mengadakan wawancara pada pimpinan perusahaan tentang masalah yang ada diperusahaan saat ini.
3.3. Metode Analisis
Keadaan yang dihadapi disini adalah perbedaan umur pelaksanaan proyek dengan umur rencana proyek yang telah ditetapkan. Umur rencana proyek
biasanya lebih pendek daripada umur pelaksanaan proyek. Optimalisasi waktu dan biaya yang akan dilakukan adalah mempercepat durasi proyek dengan
penambahan biaya yang seminimal mungkin. Salah satu cara untuk mempercepat durasi proyek dalam istilah asingnya adalah crashing. Menurut Kusumah dan
Wardhani 2008, terminologi proses crashing adalah dengan mereduksi durasi suatu pekerjaan yang akan berpengaruh terhadap waktu
penyelesaian proyek. Proses crashing dipusatkan pada kegiatan yang berada pada lintasan kritis.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis CPM dengan bantuan program WinQSB dan analisis kurva
“S”. Estimasi waktu penyelesaian suatu proyek dapat diketahui dengan cara : a.
Single duration estimate atau perkiraan waktu durasi tunggal untuk setiap kegiatan pendekatan CPM
b. Triple duration estimate, yaitu cara perkiraan waktu yang didasarkan atas
tiga jenis durasi waktu, yaitu waktu optimis a, waktu pesimis b, dan waktu realistis m pendekatan PERT.
Menurut Agustini dan Rahmadi 2004, prinsip penyusunan jaringan kerja pada metode PERT dan CPM adalah sama, namun terdapat perbedaan mendasar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
antara keduanya, yaitu terletak pada konsep biaya yang dikandung CPM yang tidak ada di dalam metode PERT.
Dalam penyelesaiannya maka digunakan langkah-langkah dalam analisisnya : 1.
Menginventarisasi waktu dan kegiatan Dalam tahap ini yang dilakukan adalah menguraikan proyek menjadi
kegiatan-kegiatan dan memasukkan data-data yang diperoleh dari perusahaan.
2. Menentukan hubungan antar kegiatan
Yaitu menentukan hubungan tiap kegiatan dengan kegiatan lainnya seperti kegiatan mana yang mendahului dan kegiatan mana yang didahului
berdasarkan urutan proses pengerjaan. 3.
Menyusun Network Diagram
Gambar 3.1 Hubungan Ketergantungan
Sumber :Yamit 2000:295 Penyusunan network diagram untuk menentukkan jadwal pekerjaan dalam
proyek didasarkan pada hubungan antar kegiatan sehingga keseluruhan 8
7 4
5
6 3
1 2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kegiatan yang menyusun network diagram dapat mencerminkan proyek secara keseluruhan.
4. Menghitung nilai Saat Paling Awal SPA, Saat Paling Lambat SPL, dan
tenggang waktu setiap kegiatan Prosedur atau cara menentukan saat paling awal peristiwa-
peristiwa dalam sebuah network diagram adalah sebagai berikut: 1
Hitung atau tentukan saat paling awal dari peristiwa-peristiwa mulai dari nomor 1 berturut-turut sampai dengan nomor maksimal.
2 Saat paling awal peristiwa nomor satu sama dengan nol.
3 Selanjutnya dapat dihitung saat paling awal peristiwa nomor 2, 3, 4,
dan seterusnya dengan menggunakan salah satu dari dua formula yang telah dijelaskan sesuai dengan banyak kegiatan dan dummy yang
menuju kepada peristiwa yang bersangkutan. Secara formulatif, untuk menentukan saat paling awal suatu
peristiwa adalah sebagaik berikut: 1.
Untuk sebuah kegiatan menuju ke sebuah peristiwa 2.
Untuk beberapa kegiatan menuju ke sebuah peristiwa 5.
Menentukan lintasan kritis Menentukan lintasan kritis yaitu lintasan yang paling cepat umur
pengerjaannya dari semua lintasan yang ada. Dimana SPC = SPL. Suatu aktivitas dalam lintasan kritis mempunyai tiga kriteria, yaitu:
a. Saat paling awal terjadinya kejadian awal sama dengan saat paling
lambat yang masih diijinkan untuk terjadinya kejadian awal tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Saat paling awal terjadinya kejadian akhir sama dengan saat paling
lambat yang masih diijinkan untuk terjadinya kejadian akhir tersebut. 6.
Menentukan kegiatan yang dipercepat Menentukan kegiatan yang dapat dipercepat yaitu kegiatan yang berada
pada jalur kritis, terutama pada kegiatan-kegiatan utama. 7.
Perhitungan nilai slope Menghitung nilai slope pada lintasan kritis proyek dengan menggunakan
rumus:
Dipercepat Waktu
Normal Waktu
Normal
Biaya Dipercepat
Biaya Biaya
Slope Kemudian menentukan nilai slope terkecil yang digunakan untuk
percepatan proyek. 8.
Menghitung waktu dan biaya penyelesaian proyek Menghitung waktu dan jumlah biaya dipercepat yang akan dikeluarkan
oleh perusahaan dalam menyelesaikan proyek. 9.
Menyusun kurva S Langkah-langkah menyusun kurva S adalah sebagai berikut :
a. Identifikasi pekerjaan dan urutan-urutan kegiatan
b. Tentukan durasi kegiatan
c. Distribusikan biaya secara merata dalam bentuk prosentase secara
merata atau liner untuk tiap-tiap pekerjaan d.
Hitung bobot biaya perhari dengan menjumlah kebutuhan biaya perhari e.
Buat kurva S pada bobot tersebut perhatikan skala 0 sampai dengan 100 .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. deskripsi Objek Penelitian 4.1.1.