Gambar 2.10 Empat Parameter Model CPM
Sumber : Operations Research Jilid 2, 2007 Garis yang menghubungkan kedua titik
disebut kurva waktu-biaya. Menurut Soeharto 1995, jika diketahui bentuk kurva waktu-biaya suatu
kegiatan, artinya dengan mengetahui berapa slope atau sudut kemiringannya, maka bisa dihitung berapa besar biaya untuk
mempersingkat waktu satu hari.
2.11. Mempercepat umur proyek
Umur proyek merupakan batas waktu pelaksanaan proyek. Keadaan yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek adalah adanya
perbedaan antara umur perkiraan proyek dengan umur rencana proyek. Umur rencana proyek biasanya lebih pendek daripada umur perkiraan
proyek. Umur perkiraan proyek ditentukan oleh lintasan kritis yang terlama waktu pelaksanaannya, dan waktu pelaksanaan tersebut
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
merupakan jumlah lama kegiatan perkiraan dari kegiatan-kegiatan kritis yang membentuk lintasan tersebut. Agar proyek dapat diselesaikan sesuai
dengan rencana, umur perkiraan proyek harus disamakan dengan umur rencana proyek. Caranya adalah dengan mempercepat lama kegiatan
perkiraan secara proporsional.
Syarat yang harus dipenuhi agar dapat membuat rencana dengan umur proyek yang lebih cepat daripada keadaan semula adalah Tubagus
Haedar A, 1997
;78 1.
Telah ada network diagram yang tepat 2.
Lama kegiatan masing-masing kegiatan telah ditentukan 3.
Berdasarkan ketentuan di atas, dihitung saat paling awal SPA dan saat paling lambat SPL semua peristiwa
4. Ditentukan pula umur rencana proyek UREN
Tujuan pokok untuk mempercepat waktu penyelesaian adalah memperpendek waktu penyelesaian proyek dengan kenaikan biaya yang
seminimal mungkin. Proses mempercepat waktu penyelesaian proyek
dinamakan Crash Program. Akan tetapi, terdapat batas waktu percepatan
crash time yaitu suatu batas dimana dilakukan pengurangan waktu
melewati batas waktu ini akan tidak efektif lagi. Dengan menggunakan crash schedule, tentu saja biayanya akan jauh lebih
besar dibandingkan dengan normal schedule. Dalam crash schedule akan dipilih kegiatan-kegiatan kritis dengan tingkat kemiringan terkecil
untuk mempercepat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pelaksanaannya. Langkah ini dilakukan sampai seluruh kegiatan mencapai nilai crash time
-nya.
Prosedur yang harus diikuti agar dapat mempercepat umur proyek adalah Tubagus H.A,
1997 :
1. Buat network diagram dengan nomor-nomor peristiwa yang sama seperti
semula dengan lama kegiatan perkiraan baru untuk langkah ulangan dan sama dengan semula untuk langkah siklus pertama.
2. Dengan dasar saat paling awal peristiwa awal, SPA
1
= 0, dihitung saat peristiwa awal lainnya. Umur perkiraan proyek UPER = saat paling awal
peristiwa akhir SPA
m
,m = nomor peristiwa akhir network diagram atau nomor maksimal peristiwa.
3.
Dengan dasar saat paling lambat peristiwa akhir network diagram SPA
m
= umur proyek yang direncanakan UREN, dihitung saat paling lambat semua
peristiwa.
4.
Hitung total float TF semua kegiatan yang ada. Bila tidak ada total float yang berharga negative, lanjutkan kelangkah berikut:
5.
Cari lintasan-lintasan yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang total float masing-masing besarnya:
Total Float TF = UREN – UPER = SPL
m
- SPA
m
berharga negatif = SPL
1
= SPA
1
6. Lama kegiatan dari kegiatan tersebut diatas adalah L
n
, n adalah nomor urut kegiatan tersebut dalam satu lintasan, n = 1, 2, 3, …..z
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7.
Hitung lama kegiatan baru dari kegiatan tersebut diatas langkah ke-5 dan 6 dengan menggunakan rumus :
L L
L
n n
n
UPER UREN
x L
lama lama
baru
Keterangan : L
n
baru = Lama kegiatan baru
L
n
lama = Lama kegiatan lama
L
i
= Jumlah lama kegiatan – kegiatan pada satu lintasan yang harus dipercepat
UREN = umur rencana proyek
UPER = umur perkiraan proyek
8. Kembali ke langkah 1
Contoh perhitungan percepatan proyek : Diberikan tabel sebagai berikut:
Tabel 2.4. Daftar kegiatan proyek
Kegiatan Kegiatan
Mendahului Waktu yang dibutuhkan
Minggu Biaya
Dalam Normal
Crash Normal
Crash A
- 4
2 10.000
11.000 B
A 3
2 6.000
9.000 C
A 2
1 4.000
6.000 D
B 5
3 14.000
18.000 E
B,C 1
1 9.000
9.000 F
C 3
2 7.000
8.000 G
E, F 4
2 13.000
25.000 H
D, E 4
1 11.000
18.000 I
H, G 6
5 20.000
19.000 Sumber : Alberto D. Pena. 1997.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Tentukan waktu penyelesaian proyek serta biayanya
b. Tentukan waktu senggang bebasnya dan lintasan kritis normal
Dengan mempersingkat waktu proyek selama tiga minggu, tentukan kegiatan- kegiatan apa saja yang pelu dipersingkat dan tentukan total biaya proyeknya
Bentuk jaringan kerja dari proyek tersebut adalah:
Gambar 2.11.
Network diagram proyek Sumber : Alberto D. Pena. 1997.
a. Diperoleh waktu penyelesaian proyek adalah 22 minggu dengan biaya yang
dikeluarkan adalah 10.000 + 6.000 + 4.000 +14.000 + 9.000 + 7.000 + 13.000 + 11.000 + 20.000 = 94.000
b. Berikut ini cara memperhitungkan free slack dan menemukan lintasan
kritisnya.
Tabel 2.5. free slack
Kegiatan A
B C
D E
F G
H I
TS
2 4
2 2
FS
1 Sumber : Alberto D. Pena. 1997.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kegiatan Kritis :
A, B, D, H, I Jalur Kritis
: 1 – 2 – 3 – 5 – 8 – 9
c. Untuk mempersingkat waktu penyelesaian proyek dengan menggunakan crash
program dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung nilai slope masing-masing kegiatan
Tabel 2.6.
Nilai slope
Sumber : Alberto D. Pena. 1997. 2.
Mengurangi waktu penyelesaian proyek dengan menekan sebanyak
mungkin kegiatan-kegiatan kritis yang mempunyai slope terkecil. Dari
tabel di atas kegiatan kritis dengan slope terkecil adalah kegiatan A. Dengan demikian kegiatan A dapat ditekan sebanyak 2 minggu 4
2. Berikut ini perubahan waktu penyelesaian proyeknya:
Gambar 2.12. Network diagram percepatan proyek
Sumber : Alberto D. Pena. 1997.
Kegiatan A
B C
D E
F G
H I
Slope
500 3000 2000 2000 1000 6000 2333 9000
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Diperoleh waktu penyelesaian proyek adalah 20 minggu dengan biaya adalah 94.000 + 22 – 20 500 = 95.000
3. Dikarenakan waktu penyelesaian belum sesuai yang diharapkan 3
minggu maka perlu menekan aktivitas kritis lain yang memiliki slope terkecil setelah A yaitu kegiatan D sebanyak 1 minggu 5
4. Waktu penyelesaian proyek yang diperoleh:
Gambar 2.13.
Network diagram percepatan proyek akhir Sumber : Alberto D. Pena. 1997
Diperoleh waktu penyelesaian proyek adalah 19 minggu dengan biaya adalah 95.000 + 20 – 19 2.000 = 97.000
2.12. Kurva Kemajuan Pekerjaan “Kurva S”