perencanaan yang tidak matang serta pengendalian yang kurang efektif, sehingga kegiatan proyek tidak efisien. Hal tersebut akan mengakibatkan
keterlambatan, menurunnya
kualitas, dan
meningkatnya biaya
pelaksanaan. Waktu kerja manajemen proyek dibatasi oleh jadwal yang ditentukan sehingga pimpinan yang terlibat dalam proyek harus dapat
mengantisipasi perubahan kondisi yang terjadi. Metode PERT-CPM dapat digunakan untuk mengatur waktu penyelesaian proyek dengan lebih
efisien dan efektif. Untuk dapat mengurangi dampak keterlambatan dan pembengkakan biaya proyek dapat diusulkan proses crashing dengan tiga
alternatif pengendalian; i penambahan tenaga kerja, ii kerja lembur, dan
iii subkontrak.
Percepatan durasi
dilakukan pada
pekerjaanpekerjaan yang ada di lintasan kritis dan jumlah pemendekkan durasi tiap pekerjaan pada masing-masing alternatif disamakan. Hasil
penelitian menunjukkan durasi optimal proyek adalah 150 hari dengan biaya total proyek sebesar Rp.21.086.217.636,83 pada alternative
subkontrak.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Konsep Manajemen Proyek
Istilah proyek biasanya adalah suatu aktifitas yang berlangsung dalam waktu tertentu dengan hasil akhir tertentu. Mengelola kegiatan
dengan menggunakan konsep manajemen proyek merupakan langkah yang relative baru, yang dimulai secara intensif pada pertengahan abad ke-
20 Budi Santosa, 1999; 19. Hal ini ditandai dengan diterapkannya suatu pendekatan, metode dan teknik tertentu pada pemikiran-pemikiran yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sebelumnya telah dikenal, dengan tujuan untuk meningkatkan sumberdaya manusia yang tersedia di perusahaan didalam menghadapi tantangan yang
timbul. Henry Fayol
1841-1925, seorang industrialis perancis adalah orang yang pertama menjelaskan secara sistematis bermacam-macam
aspek pengetahuan manajemen dengan menghubungkan fungsi-fungsinya. Fungsi-fungsi tersebut antara lain merencanakan, mengorganisir,
memimpin, dan mengendalikan Budi Santosa, 1999; 21. Fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Merencanakan
Merencanakan diartikan sebagai pemilihan dan penentuan langkah- langkah kegiatan yang akan datang yang diperlukan untuk mencapai
sasaran atau tujuan yang telah ditentukan. b.
Mengorganisir Mengorganisir dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
berhubungan dengan cara mengatur dan mengalokasikan kegiatan serta sumberdaya dalam suatu organisasi perusahaan agar dapat mencapai
sasaran atau tujuan yang telah ditentukan. c.
Memimpin Kepemimpinan adalah aspek yang penting dalam mengelola suatu
usaha, yaitu mengarahkan dan mempengaruhi sumberdaya manusia dalam organisasi perusahaan agar mau bekerja dengan sukarela untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Mengarahkan dan mempengaruhi ini
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mempunyai hubungan yang erat dengan motivasi, koordinasi dan konsultasi.
d. Mengendalikan
Mengendalikan dapat diartikan sebagai pemantauan, pengkajian, dan pengkoreksian agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan
yang telah ditentukan. Budi Santosa, 1999. H.
Koontz 1982
mendefinisikan manajemen
sebagai proses
merencanakan mengorganisir, memimpin dan megendalikan kegiatan anggota serata sumberdaya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi
perusahaan yang telah ditentukan Budi Santosa, 1999.
2.2.2. Pengertian Proyek