Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak akan mungkin melakukan sesuatu. Misalnya, seorang anak menaruh minat terhadap bidang studi Fisika, maka ia
akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang alam. Titik awal untuk keberhasilan dalam mengajar adalah dengan
membangkitkan minat belajar siswa karena rangsangan. Rangsangan tersebut, membawa
pada perasaan
senang siswa
terhadap pelajaran
dan membangkitkan semangat untuk belajar.
Jika minat siswa dibangkitkan, maka seluruh perhatiannya dipusatkan pada mata pelajaran yang akan dipelajarinya. Minat merupakan salah satu
faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman siswa dalam pelajaran.
Dari beberapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa minat adalah suatu perhatian yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu dan disertai
dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut dengan apa yang menjadi perhatiannya.
D. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Minat
Menurut Crow 1982 minat berhubungan dengan masalah dorongan, motif-motif dan respon-respon emosional.
a. Faktor dorongan dari dalam. Rasa ingin tahu atau dorongan untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah
atau aktivitas lain yang mendukung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Faktor motif sosial. Minat dalam upaya mengembangkan diri dan dalam
ilmu pengetahuan, mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja atau memperoleh penghargaan dari teman
atau keluarga. c.
Faktor-faktor emosional. Minat berkaitan dengan perasaan emosi. Misalkan keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat
meningkatkan minat, sedang kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.
Namun, secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi minat dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang bersumber dari dalam diri faktor
internal maupun yang berasal dari luar faktor eksternal. Faktor internal meliputi niat, rajin, motivasi dan perhatian. Sedangkan faktor eksternal
meliputi keluarga, guru dan fasilitas sekolah, dan teman sepergaulan. Menurut Safari dalam Herlina, 2010, bahwa untuk mengetahui berapa
besar minat belajar siswa, dapat diukur melalui : 1.
Kesukaan, pada umumnya individu yang suka pada sesuatu disebabkan karena adanya minat. Biasanya apa yang paling dia sukai mudah sekali
untuk diingat. Sama halnya dengan siswa yang berminat pada suatu mata pelajaran tertentu akan menyukai pelajaran itu. Kesukaan ini tampak dari
kegairahan dan tujuan dalam mengikuti pelajaran tersebut. Kegairahan dan tujuan ini dapat diwujudkan dengan berbagai usaha yang dilakukan
untuk menguasai ilmu pengetahuan yang terdapat dalam mata pelajaran tersebut dan tidak merasa lelah dan putus asa dalam mengembangkan
pengetahuan dan selalu semangat serta gembira dalam mengerjakan tugas ataupun soal yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru. Bisa
juga siswa menyukai pelajaran tersebut karena metode guru dalam mengajar menyenangkan atau bervariasi sehingga siswa tidak merasa
bosan, atau kegiatan dalam pembelajaran tidak monoton. 2.
Kepuasan, sering kali dijumpai beberapa siswa yang merespon dan memberikan reaksi terhadap apa yang disampaikan guru pada saat proses
belajar mengajar di kelas. Tanggapan yang diberikan menunjukkan apa yang disampaikan guru tersebut menarik perhatiannya atau merasa
berhasil dalam pelajaran serta menemukan manfaat dalam proses belajar, sehingga timbul rasa ingin tahu yang besar.
3. Keterlibatan yakni keterlibatan, keuletan dan kerja keras yang tampak
melalui diri
siswa menunjukkan
bahwa siswa
tersebut ada
keterlibatannya dalam belajar di mana siswa selalu belajar lebih giat, berusaha menemukan hal-hal baru yang berkaitan dengan pelajaran.
Dengan demikian, siswa akan memiliki keinginaninisiatif untuk belajar. 4.
Perhatian, semua siswa yang mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu akan cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap
pelajaran itu. Melalui perhatiannya yang besar ini, seorang siswa akan mudah memahami inti dari pelajaran tersebut. Perhatian sangatlah
penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar. Menurut Sumadi
Suryabrata 1987 “Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan prestasinya pun akan
lebih tinggi.
Untuk mengetahui apakah siswa berminat dalam belajar, dapat dilihat dari beberapa indikator mengenai minat belajar. Indikator ini disusun
berdasarkan aspek minat siswa. Aspek mengenai minat siswa yang dimaksud adalah kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan. Berdasarkan aspek
tersebut, Rasyid 2010 merumuskan indikator tentang minat belajar siswa sebagai berikut : 1 tertarik pada pelajaran, 2 tertarik pada guru, 3
keberhasilan dalam pelajaran, 4 menemukan manfaat dalam proses belajar, 5 mempunyai inisiatif untuk belajar, 6 konsentrasi dalam belajar, 7
kemauan dalam belajar, 8 ada tujuan yang ingin dicapai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian kuantitatif dengan metode yang digunakan adalah metode survei. Metode survei Kasmadi, 2013: 63
mengumpulkan data dengan cara menggunakan survei ke lapangan untuk kasus-kasus yang jumlah populasinya relatif besar. Pada penelitian ini
menggunakan metode survei guna memperoleh informasi keadaan suatu responden. Sistem yang dibahas pada penelitian ini adalah Minat siswa
terhadap Fisika. Penelitian survei ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
B. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa-siswi kelas XI jurusan IPA sebanyak 506 responden dari sebelas sekolah SMA yang ada di Nias Barat. Masing-
masing 51 siswa dari SMAN 1 Lolofitu Moi, 16 siswa dari SMAN 1 Mandrehe Utara, 25 siswa SMAN 1 Lahomi, 7 siswa dari SMAS Kristen
Arastamar, 72 siswa SMAN 1 Sirombu, 44 siswa dari SMAS BNKP Karmel, 84 siswa dari SMAN 1 Mandrehe, 42 siswa dari SMAN 1 Ulu Moro’o, 47
siswa dari SMAN 2 Mandrehe, 48 siswa dari SMAN 2 Lolofitu Moi dan 70 siswa dari SMAN 1 Moro’o.