Pendahuluan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4. 2 Informasi partisipan penelitian di SKPD-SKPD Kab. Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. NO PARTISIPAN UMUR Tahun LAMA BEKERJA DI SKPD Tahun JABATAN LAMA MENDUDUKI POSISI Tahun PENDIDIKAN TERAKHIR PENDIDIKAN TERAKHIR SUAMI PARTISIPAN PEKERJAAN SUAMI PARTISIPAN 1 35 3 KEPALA SUB BAGIAN 3 S1 S1 Pimpinan Manajer 2 40 11 KEPALA SUB BIDANG 3 S1 S1 Staf ahli di LSM 3 44 5 KEPALA SUB BAGIAN 4 S1 S1 Staf di SKPD 4 43 7 KEPALA BIDANG 6 S1 S1 Guru PNS 5 49 16 KEPALA BIDANG 5 S1 S1 Swasta 6 49 22 KEPALA SUB BAGIAN 3 D3 S1 Wiraswasta 7 54 5 KEPALA SUB BIDANG 5 SMU D3 Swasta 8 57 6 KEPALA BIDANG 6 S1 S2 Pensiunan Kepala Dinas Inspektorat 9 48 6 KEPALA SEKSI 6 S1 S2 Kepala Badan NO PARTISIPAN UMUR Tahun LAMA BEKERJA DI SKPD Tahun JABATAN LAMA MENDUDUKI POSISI Tahun PENDIDIKAN TERAKHIR PENDIDIKAN TERAKHIR SUAMI PARTISIPAN PEKERJAAN SUAMI PARTISIPAN 10 49 8 KEPALA SEKSI 8 S2 S2 Dosen 11 38 3 KEPALA SUB BAGIAN 3 S2 S1 Kepala Seksi 12 42 3 KEPALA BIDANG 3 S1 D3 Swasta 13 43 17 KEPALA BIDANG 3 S1 S2 Kepala Bidang 14 54 6 KEPALA SUB BAGIAN 6 D4 S1 Mantan Camat alm. 15 50 25 KEPALASUB BAGIAN 5 SLTA S1 Wiraswasta 16 32 6 KEPALA SEKSI 2 S1 S1 Pegawai Swasta 17 35 12 KEPALA SUB BAGIAN 5 S1 S1 Tidak bekerja 18 39 13 KEPALA SEKSI 3 S1 S1 Swasta 19 32 3 KEPALA SUB BAGIAN 3 D4 S1 Swasta 20 43 11 KEPALA SEKSI 5 S1 S2 Kepala seksi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.1. Struktur Organisasi

Berikut adalah salah satu struktur organisasi dari Instansi Pemerintahan di Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur yang menjadi lokasi penelitian. Gambar 4.1 Struktur Organisasi Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah BAPPEDA

4.2. Karakteristik Partisipan Penelitian

Karakteristik partisipan penelitian ini diuraikan dari segi umur, asal, lama bekerja di instansi pemerintahan, posisi jabatan yang dimiliki, lama menduduki posisi jabatan, pendidikan terakhir partisipan Ibu, pendidikan terakhir Suami, dan pekerjaan suami serta jabatan jika ada. Karakteristik partisipan ini menjadi penting bagi peneliti, karena masih berhubungan dengan persoalan yang menjadi rumusan permasalahan dari penelitian ini. 1. Umur Partisipan Gambar 4.2 Kelompok Umur Partisipan Sumber : Penelitian Lapangan 2016 Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa umur partisipan yang bekerja di SKPD-SKPD Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur 50 partisipan penelitian berumur 41-50 tahun, yang artinya bahwa tingkat kematangan mereka dalam mengolah 35 50 15 Kelompok Umur Partisipan 30-40 41-50 51-60 emosi dan bekerja di SKPD sudah terbilang masuk dalam syarat untuk menduduki sebuah jabatan. 35 adalah berumur sekitar 30- 40 tahun, serta 15 adalah kisaran umur 51-60 tahun, dan beberapa partisipan dalam penelitian ini akan memasuki masa pensiunan. 2. Pendidikan Terakhir Partisipan Gambar 4.3 Tingkat Pendidikan Partisipan Sumber : Penelitian Lapangan 2016 Gambar 4.3 menjelaskan tentang tingkat pendidikan dari partisipan yang bekerja di beberapa SKPD yang ada di Kab. Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Pada diagram tersebut terlihat bahwa 65 partisipan penelitian adalah lulusan S1, 10 partisipan penelitian adalah lulusan S2, sedangkan 15 partisipan 65 10 15 10 Tingkat Pendidikan Partisipan S1 S2 DIPLOMA SMU penelitian adalah lulusan Diploma dan 10 partisipan penelitian adalah lulusan SMU. “kan awalnya saya dapat jatah to sebagai calon PNS CPNS dari tahun 1991 nona untuk mengisi kekosongan karena ada salah satu bapak yang akan pensiun, tapi sebelum jadi CPNS saya sudah kerja sukarela tanpa digaji nona, tapi saya sabar dan Tuhan melihat saya dan memberi saya kesempatan untuk jadi CPNS. Saya sempat mau berhenti kerja sudah...karena tidak digaji padahal sudah lama saya kerja, , dan akhirnya waktu itu datang, akhirnya tahun 1993 saya jadi PNS”. Partisipan 07 Salah seorang partisipan penelitian yang hanya lulusan SMU menuturkan bahwa dia bekerja di instansi pemerintahan karena mendapat jatah, hal ini terasa wajar bagi peneliti karena berdasarkan cerita dan pengalaman yang dituturkannya bahwa dia memulai semuanya tanpa digaji selama enam tahun, tetapi dalam situasi tersebut dia tetap bertahan dan pada akhirnya mendapatkan jatah yang sudah seharusnya dia dapatkan. Dari proses wawancara ini, ada satu hal yang menarik bagi peneliti bahwa partisipan tersebut tidak putus asa dalam meniti karirnya. Menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil PNS tidaklah mudah bagi dirinya, dia harus melewati proses yang cukup panjang.