Perkembangan Wanita Dewasa Dini

9 Pada masa MLC seorang anak juga semakin mengerti arti pentingnya hubungan dengan teman sebaya. Seorang anak belajar untuk memulai atau memelihara sebuah hubungan sosial Santrock, 2002. Persahabatan mulai muncul pada masa MLC, hal ini menunjukan adanya kemauan untuk berbagi minat, persoalan, informasi dan rahasia. Persahabatan pada masa kanak-kanak memiliki beberapa fungsi seperti: kawan, pendorong, dukungan fisik, dukungan ego, perbandingan sosial dan keakraban secara fisik Santrock, 2002, Gottman Parker, 1987. Harga diri pada masa MLC mulai terbentuk dalam diri anak-anak, perasaan berharga dan atau lebih dari orang lain mulai berkembang pada masa ini. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan harga diri seorang anak dari orang tuanya: ekspresi afeksi, kepedulian orang tua, harmoni keluarga, pertisipasi dalam kegiatan bersama, kesiapan memberi bantuan secara kompeten dan terorganisir kepada anak, penetapan peraturan yang jelas dan adil, ketaatan terhadap aturan, serta pemberian kebebasan dengan batasan yang jelas Coopersmith, 1967; Santrock, 2002. Kembali faktor orang tua mengambil peran yang tidak sedikit dalam perkembangan anak. Orang tua dalam hal ini bukan hanya faktor ibu saja melainkan kehadiran seorang ayah dalam pengasuhan anak- anak mereka.

1. Perkembangan Wanita Dewasa Dini

Lepas dari masa kanak-kanak peneliti memberikan gambaran tentang masa dewasa dini sebenarnya ada satu periode perkembangan lain yaitu remaja, tetapi tidak diuraikan secara terperinci oleh peneliti. 10 Pada masa dewasa dini seorang wanita akan menerima tanggung jawab yang lebih besar dari pada masa kanak-kanak dan remaja. Relasi atau hubungan dalam masa dewasa dini adalah salah satu hal yang penting. Hubungan dapat memberikan saat-saat yang hangat dan penuh harapan namun juga dapat membawa pada saat yang tidak bisa dilupakan dan tertekan Santrock, 2002. Seorang wanita yang memasuki masa dewasa ditandai dua hal yaitu bisa bertanggungjawab terhadap keuangannya dan membuat keputusan. Keputusan yang dibuat dalam hal ini terkait dengan nilai- nilai, karier, hubungan, keluarga, serta gaya hidup. Sebagian besar perubahan dalam kehidupan seseorang dimulai pada masa dewasa dini Santrock, 2002. “The process of entering into adulthood is more lengthy and complex than has usually been imagined Santrock, 2002, Levinson, 1978” Sikap dan orientasi seksual wanita pada masa dewasa dini mulai tergambarkan secara lebih jelas dan bertanggunjawab. Keputusan untuk menyukai sesama jenis lesbianisme atau lawan jenis berkembang semakin pesat pada masa dewasa dini. Seorang wanita akan mulai memutuskan bagaimana dia akan membina sebuah hubungan intimnya. Keputusan ini terkait juga dengan tanggungjawab yang mulai dimilikinya Santrock, 2002. Seorang wanita dewasa mulai lebih bisa berpikir secara sistematis ketika menghadapi sebuah masalah, selain itu kemampuan untuk 11 membuat sebuah hipotesis juga mulai berkembang, sikap optimisme dan logika yang berlebihan akan berkurang pada masa ini Keating, 1990; Santrock 2002. Menurut Vief 1986 integrasi baru dari pikiran seseorang akan terjadi pada masa dewasa dini. Dalam usia dewasa dini seorang wanita akan sangat dipengaruhi oleh kemauan dan hati nuraninya, Kartono, 2006. Kemauan di sini akan membuat seorang wanita untuk mengarahkan dorongan, impuls dan dirinya untuk bisa mencapai satu nilai atau tujuan tertentu. Hati nurani berfungsi sebagai pengendali atas segala tingkah lakunya, sebagai pengontrol kritis, dan batasan-batasan berdasar norma dan nilai-nilai yang berlaku. Komitmen dan spesialisasi menjadi bagian terpenting seseorang agar bisa diterima dalam sebuah masyarakat dan sistem kerja. Kemampuan kognitif seseorang akan menjadi sangat baik pada masa dewasa dini Santrock, 2002. Secara kognitif seseorang yang berada pada masa dewasa dini berarti berada pada fase pencapaian prestasi achieving stage, yang melibatkan penerapan intelektualitas pada situasi dengan konsekuensi besar terhadap pencapaian tujuan jangka panjang. Hal ini biasa diintegrasikan dalam rencana hidup yang mencakup tujuan masa depan. Penjelasan tentang kognitif tersebut tidak kemudian menjadikan wanita sama persis dengan pria, dalam fungsi dan kehidupannya wanita dewasa dini akan lebih cenderung untuk tertarik pada hal-hal yang bersifat praktis Kartono, 2006. 12 Wanita dewasa dini juga lebih bergairah dan penuh vitalitas hidup Kartono 2006, hal ini diwujudkan dengan sikapnya yang cenderung meledak-ledak dan spontan dibandingkn dengan kaum pria. Pemilihan karier dan eksplorasi karier banyak terjadi pda masa dewasa dini. Seseorang akan memilih karier yang dia anggap cocok untuk dijalaninya, hal ini masih terkait juga dengan peran seorang dewasa dini untuk bertanggungjawab dalam membuat sebuah keputusan. Sebelum seseorang memutuskan untuk menetap pada karier tertentu biasanya orang tersebut akan melakukan eksplorsi dan perenacanaan terlebih dahulu. Menurut Kartono 2006 ketika seorang wanita masuk pada masa dewasa maka bisa diartikan bahwa dia memiliki pertanggung jawaban penuh terhadap diri sendiri. Dengan munculnya sikap bertanggung jawab penuh inilah maka seorang wanita kemudian mulai menyiapkan diri dan merancangkan rencana-rencana pribadi atas kehidupannya. Menurut Heymans Kartono, 2006 perbedaan laki-laki dan wanita terletak pada sekunderitas tanggapan-tanggapan yang tidak disadari dalam waktu lama sehingga menjadi sesuatu yang sekunder, emosional dan aktifitas dari fungsi kejiwaannya. Wanita dewasa dini berkembang secara intelektual tetapi dalam kenyataan dan tingkah lakunya kesekunderan wanita dewasa dini 13 lebih banyak dipengaruhi oleh faktor perasaan dan emosi. Dalam membuat keputusan wanita dewasa dini lebih cenderung tegas dan tidak bimbang hati, ketika dia sudah memilih untuk melakukan sesuatu maka jarang kemungkinan untuk dia mengubah apa yang telah diputuskannya.

2. Interaksi Dengan Lawan Jenis