Interaksi Dengan Lawan Jenis

13 lebih banyak dipengaruhi oleh faktor perasaan dan emosi. Dalam membuat keputusan wanita dewasa dini lebih cenderung tegas dan tidak bimbang hati, ketika dia sudah memilih untuk melakukan sesuatu maka jarang kemungkinan untuk dia mengubah apa yang telah diputuskannya.

2. Interaksi Dengan Lawan Jenis

Dalam berinteraksi dengan lawan jenisnya, wanita dewasa dini banyak dipengaruhi oleh emosi, wanita dewasa dini lebih mudah untuk segera memihak daripada berada pada sisi netral. Sikap memihak ini jugalah yang kemudian mendorong wanita dewasa dini lebih mudah berempati dan menjalin hubungan. Wanita dewasa dini menurut Kartono 2006 lebih bersifat hetero- sentris dan lebih sosial. Karena sifat dan ketertarikan akan dunia luar dirinya inilah yang mendorong wanita dewasa dini untuk menikah, berminat pada kehidupan suami dan anak-anaknya. Menurut Kartono 2006 sikap lebih sosial ini jugalah yang membuat wanita menyerahkan kehidupannya secara total pada lingkungan, bahkan tidak jarang sikap ini membuat tragedy dalam kehidupan wanita itu sendiri. Sikap lebih sosial ini juga mendorong wanita dewasa dini untuk berias, berdandan dan mengaktifitaskan dirinya keluar. Tujuannya adalah untuk menarik lawan jenis dan orang lain. 14 Dorongan wanita untuk mempercantik diri berkembang lebih pesat pada fase dewasa dini. Dorongan mempercantik diri ini adalah khas bagi wanita dan secara primer tertuju pada lawan jenisnya. Sikap berusaha menarik perhatian lawan jenis pada masa dewasa dini adalah sesuatu yang dianggap normal bagi wanita Kartono, 2006. Kesiapan seorang wanita masuk masa dewasa dini ditandai dengan pencapaian kematangan biologis dan psikis. Ketika memasuki masa dewasa dini, seorang wanita akan semakin serius dengan perasaan- perasaan heteroseksualnya. Ketertarikan terhadap lawan jenis pada wanita sudah dimulai sejak masa remaja tetapi ketertarikan pada masa dewasa dini ini menjadi berbeda dengan ketika dia berada di masa remaja. Saat masa remaja seorang perempuan belum memiliki standart tertentu bagi pasangannya, lebih hanya meletakkan standart itu pada penampilan. Sedangkan pada wanita dewasa dini mereka sudah mulai menetapkan standart, mulai dari masalah ekonomi, fisik, edukasi, status sosial, dan pertimbangan-pertimbangan lainnya. Interaksi ketertarikan dengan lawan jenis ini kemudian biasa kita mengerti sebagai fase pencarian jodoh. Dalam mencari jodoh seorang wanita akan mempertimbangakn beberapa faktor terkait dengan dirinya sendiri dan nilai-nilai yang dianutnya. Sebagian wanita akan menentukan standart tertentu bagi jodohnya, ada juga yang menuruti perintah orang tua dijodohkan. Seleksi ketat mulai 15 dilakukan oleh seorang wanita dewasa dini untuk mendapatkan jodohnya. Menikah adalah suatu kebutuhan dalam masa dewasa dini bagi seorang wanita tetapi tidak kemudian menjadikan wanita asal dalam memilih dan menentukan jodohnya. Dengan kesadaran bahwa jodoh dan menikah adalah suatu kebutuhan maka seorang wanita dewasa dini menjadi lebih menetapkan standart baginya. Ketika memasuki masa dewasa dini maka seorang wanita sebenarnya sedang diharapkan untuk bisa menerima tanggung jawab sebagai pengurus rumah tangga Hurlock, 1991. Pernikahan menurut Santrock 2002 adalah salah satu tahap dalam siklus kehidupan seseorang. ketika seorang dewasa dini tidak menikah mereka sering dianggap tidak bertanggungjawab, impotensi, frigid, mementingkan diri sendiri dan tidak matang. Persoalan yang sering dihadapi jika seseorang tidak menikah adalah hubungan intim dengan orang dewasa dini lain yang bermasalah, menghadapi kesepian, kesulitan menempatkan diri dalam masyarakat yang menikah. Hal-hal inilah yang kemudian mendorong seseorang untuk menikah, dan menjadikan pernikahan sebagai salah satu tugas dalam perkembangan dewasa dini. Mencintai adalah salah satu dasar ketika seorang wanita dewasa dini menentukan pilihannya. Bagi sebagian wanita mencintai adalah sesuatu yang mutlak ketika dia menentukan pilihannya, tidak hanya berdasar pada standart-standart pribadi. Seperti kembali telah 16 dijelaskan di atasa bahwa wanita dewasa dini memiliki naluri dalam membuat keputusan, cinta yang berkembang dalam diri wanita dewasa dini juga banyak dipengaruhi oleh naluri-nalurinya. Berbeda dengan pria, wanita dewasa dini lebih senang melihat segala sesuatu yang ada di luar dirinya, fokus dari apa yang dia lakukan cenderung berupa usaha untuk menyenangkan orang lain bahkan menarik perhatian lawan jenisnya. Dalam berinteraksi dengan lawan jenis, wanita dewasa dini terkadang mengalami kesulitan karena keminimalan kemampuannya dalam mengatasi masalah orang dewasa. Interaksi dengan orang lain yang semakin complex membuat sebagian wanita dewasa dini merasa sulit mengatasinya. Tugas utama dalam masa dewasa dini adalah menentukan pekerjaan yang tepat dan membina hubungan rumah tangga. Bagi wanita dua tugas ini adalah bukan hal yang mudah untuk dilakukan , interaksi yang dibangun dengan lawan jenis sesama dewasa dini banyak mengarah untuk penyesuaian diri terhadap tugas perkembangan ini. Tidak jarang bagi wanita dewasa dini ketika berinteraksi dengan lawan jenis adalah upayanya untuk keluar dari masalah yang dia hadapi dengan bantuan lawan jenisnya. 17

B. PERAN AYAH