1
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Dari sebuah wawancara singkat dengan Ketua Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma wawancara 16 Oktober 2009 diperoleh
informasi bahwa mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma dalam menyelesaikan skripsi mahasiswa memerlukan waktu dua sampai delapan
semester. Untuk angkatan 2002, 2003, 2004 rata-rata membutuhkan waktu untuk mengerjakan skripsi antara dua sampai dengan tiga semester mulai dari
pengambilan pertama sampai dengan selesai. Angkatan 2001 kebanyakan membutuhkan waktu antara enam sampai delapan semester untuk menyelesaikan
skripsi mereka. Menurut Ketua Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma wawancara 16 Oktober 2009, informasi di atas menunjukkan bahwa waktu penyelesaian skripsi mahasiswa relatif lama. Waktu penyelesaian studi dan
pada khususnya waktu pengerjaan skripsi, terkait dengan banyak penyebab. Beberapa diantaranya yaitu rasa malas dalam diri mahasiswa, sulitnya mencari
literatur, mahasiswa yang sudah bekerja, menikah, ekonomi, permasalahan dengan dosen pembimbing, dan kelambatan dalam menyelesaikan teori.
Permasalahan-permasalahan yang muncul itu menjadikan mahasiswa menjadi frustasi karena mengalami ketidakmampuan untuk menyeimbangkan antara fokus
studi dengan kebutuhan yang lain.
Menurut Buku Pedoman Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun 2004, skripsi adalah suatu karya
tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri program strata satu S1 Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma. Proses pengerjaan skripsi dibimbing oleh satu orang dosen atau lebih. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kelancaran proses pengerjaan
skripsi. Menurut Zulkarnain 2007 beberapa faktor tersebut hambatan yang dirasakan, motivasi, dan strategi penyelesaian masalah. Suru dalam Subekti, ___
mengkategorisasikan hambatan sebagai hambatan yang berasal dari dalam diri dan hambatan yang berasal dari luar diri individu. Hambatan-hambatan yang
berasal dari dalam diri individu tersebut dapat berupa kelemahan secara fisik, kelemahan secara mental, kelemahan emosional, kelemahan yang disebabkan oleh
kebiasaan-kebiasaan salah, kelemahan yang disebabkan tidak dimilikinya keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Hambatan yang berasal dari luar
individu dapat berupa kurikulum yang seragam, bahan dan buku-buku yang tidak sesuai, ketidak sesuaian standar administrasi, terlalu berat beban belajar, terlalu
sering pindah sekolah atau program, kelemahan sistem belajar mengajar, kelemahan kondisi rumah tangga mahasiswa, terlalu banyak kesulitan diluar jam
pelajaran, kekurangan gizi dan sebagainya dalam Subekti, ___. Hal kedua yang mempengaruhi laju perkembangan skripsi adalah motivasi.
Beck 1978 mengatakan bahwa motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan
mengorganisasikan tingkah lakunya. Motivasi dilihat dari motifnya terbagi
menjadi 2 , intrinsik dan ekstrinsik Handoko, 1992. Motif intrinsik berasal dari dalam individu sedangkan motif ekstrinsik berasal dari luar individu. Peranan
motivasi sangat besar dalam proses penulisan skripsi, yaitu sebagai energi yang mengarahkan fokus mahasiswa pada tujuan akhir yaitu menyelesaikan studi.
Kemampuan untuk menimbulkan, menjaga dan memelihara motivasi tersebut tetap ada adalah hal yang sangat penting untuk dikuasai oleh mahasiswa yang
sedang mengerjakan skripsi. Selain menjaga motivasi agar tetap menyala, diperlukan strategi
pemecahan masalah yang tepat untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul selama proses pengerjaan skripsi. Menurut Hunsaker dalam Lasmahadi, 2005,
pemecahan masalah didefinisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang
diinginkan. Kemampuan yang cukup untuk menyelesaikan permasalahan dan hambatan yang muncul selama proses penulisan skripsi, niscaya kemajuan dan
kelancaran penyelesaian studi yang berupa tugas akhir yaitu skripsi dapat teratasi dengan baik.
Kemampuan untuk memilih sebuah alternatif pemecahan masalah yang muncul adalah hal yang dapat dipelajari. Menurut Foster 2005, keterampilan
dalam memecahkan masalah ini meliputi beberapa hal pokok, yaitu: kemampuan untuk merumuskan masalah, mencari dan mengumpulkan informasi, menganalisa
situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan
hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan
melakukan suatu tindakan yang tepat. Kemampuan seorang mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan dalam studi merupakan hal yang sangat krusial.
Pemilihan strategi pemecahan masalah yang tepat akan mempengaruhi laju perkembangan penulisan skripsi. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan
Wisnu, seorang mahasiswa psikologi angkatan 2003 Wisnu, 11 Februari 2009 pukul 22.00, permasalahan dalam keluarga, lingkungan yang tidak kondusif dan
hubungan dengan sesama yang kurang baik sangat mempengaruhi pengalaman dan percepatan dalam pengerjaan skripsi. Strategi pemecahan masalah yang tepat
dan keberanian untuk berinisiatif dalam menyikapi hal tersebut diperlukan agar motivasi untuk menyelesaikan studi kembali muncul.
Penelitian sebelumnya oleh Buari 2003, menemukan keterkaitan antara kecenderungan mahasiswa dalam melakukan prokrastinasi akademik dengan
tingkat stres mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan yang positif antara prokrastinasi dengan tingkat stres.
Dalam penelitian ini juga disebutkan bahwa mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi cenderung untuk melakukan kegiatan lain yang lebih menyenangkan
dibanding harus mengerjakan tugasnya. Secara emosional, mahasiswa yang melakukan penundaan tugas tersebut mempunyai perasaan bersalah karena tidak
menyelesaikan tugas. Penelitian yang dilakukan oleh Nugrahanto 2004, mencoba untuk melihat
hubungan antara kecerdasan emosional intrapribadi dan kemampuan untuk mengatasi kesulitan mengerjakan skripsi pada mahasiswa. Subyek penelitian ini
adalah mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosi intrapersonal berkorelasi negatif dengan kemampuan dalam mengerjakan skripsi.
Mahasiswa yang mengerjakan skripsi dengan rentang usia 20 tahun sampai 24 tahun sedang memasuki fase perkembangan dewasa awal. Dalam rentang usia
ini mahasiswa berada dalam masa transisi dari masa remaja menjadi dewasa Santrock, 2002. Hal ini menuntut mahasiswa untuk dapat membuat keputusan-
keputusan penting dalam hidup. Adanya kesenjangan antara tuntutan dari lingkungan sosial dengan kematangan mental individu tersebut berdampakpada
meunculnya burnout jenuh dalam diri individu. Burnout adalah suatu perasaan putus asa dan tidak berdaya yang diakibatkan oleh stres berlarut-larut yang
berkaitan dengan kerja. Dalam dunia kampus, burnout yang sering terjadi adalah alasan yang paling umum bagi mahasiswa untuk meninggalkan kampus sebelum
memperoleh gelar Santrock, 2002. Menurut Atkinson, R.L., dkk. 1953, sebagai ilmu yang mempelajari
perilaku dan proses mental, psikologi terbagi dalam beberapa perspektif dasar. Salah satunya adalah perspektif psikologi yang memfokuskan diri pada
pengalaman subyektif yaitu perspektif fenomenologi atau humanistik. Perspektif ini berhubungan dengan pandangan dan pengalaman pribadi individu terhadap
sebuah fenomena. Menurut Rogers Schultz, 2001, dalam mengembangkan sifat dan potensi psikologis yang unik dapat dibantu oleh pengalaman serta proses
belajar seseorang terhadap pengalaman tersebut. Pengalaman diri ini merupakan sebuah proses yang dinamis dan berlangsung terus menerus yang dialami oleh
setiap individu. Dengan kondisi yang selalu mengalami perubahan, individu
mempunyai orientasi ke masa yang akan datang untuk mengembangkan setiap segi dalam dirinya dengan berfokus pada kondisi terakhir atau kondisi saat ini
Schultz, 2001. Dengan melihat hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya dan data awal
dari Wisnu wawancara 11 Februari 2009 dan dari Ketua Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma wawancara 16 Oktober 2009, penulis
melihat ada sebuah celah menarik untuk diteliti. Dengan disiplin ilmu yang dipelajari oleh mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma yang obyek
kajiannya adalah manusia, perilaku dan semua aspek-aspek yang selalu berproses dan berubah di dalamnya dan masa transisi dari masa remaja menjadi dewasa,
peneliti akan mencoba untuk melihat sebuah kondisi yang dinamis dalam proses pengerjaan skripsi mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma tersebut.
Fokus yang ingin diamati diantaranya adalah pemaknaan dan pengalaman mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma dalam mengerjakan skripsi.
Kemampuan untuk mengatasi hambatan, kemampuan untuk memunculkan inisiatif, membuat strategi perencanaan dan menemukan sumber-sumber motivasi
kiranya dapat terlihat dari pengalaman mahasiswa dalam mengerjakan skripsinya. Pemaknaan dan pengalaman mahasiswa dalam mengerjakan skripsi kiranya dapat
menjadi sumber wacana dan pengetahuan baru di bidang pendidikan, khususnya di lingkup pendidikan tingkat universitas.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi deskriptif untuk mengetahui hambatan, motivasi, dan pemecahan masalah yang dilakukan
mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Melalui penelitian ini, peneliti bertujuan
untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya pada objek penelitian Surya, 2006. Hussler dalam Hadiwijoyo, 1980, menyatakan bahwa
pengalaman merupakan alat untuk mencari kebenaran terhadap dunia sekitar manusia, karena di dalam kehidupannya manusia selalu berhubungan dengan
dunia di luarnya. Oleh karena itu di dalam penelitian ini, pemaknaan terhadap sebuah fenomena yang berupa hambatan, motivasi, dan penyelesaian masalah
menjadi subjek utama penelitian. Pemaknaan terhadap sebuah fenomena yang berupa hambatan, motivasi, dan strategi penyelesaian masalah dapat muncul
karena adanya dinamika yang pernah dirasakan oleh mahasiswa sehingga dapat memunculkan suatu sikap tersendiri dalam memaknainya.
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi secara garis besar atau juga sebagai langkah awal untuk penelitian selanjutnya yang lebih
mendalam. Cara yang dipakai dalam mendapatkan data adalah dengan metode wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian akan berupa data yang deskriptif dan
naratif.
2. Rumusan Masalah