Studi deskriptif hambatan, motivasi dan strategi pemecahan masalah pada mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang mengerjakan skripsi.

(1)

vii ABSTRAK

Dian Wibowo Utomo. 2009. Studi Deskriptif Hambatan, Motivasi, dan Strategi Pemecahan Masalah Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang Sedang Mengerjakan Skipsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma

Fenomena lambatnya proses pengerjaan skripsi dapat bersumber dari dalam maupun dari luar mahasiswa. Fokus yang ingin diteliti yaitu penyebab hambatan, sumber-sumber motivasi, dan strategi pemecahan masalah mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.

Subyek dalam penelitian ini adalah 3 orang mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang mengerjakan skripsi. Metode penelitian kualitatif dengan wawancara sebagi sumber data utama. Verifikasi data dilakukan dengan proses intersubjective validityyaitu menguji kembali pemahaman peneliti dengan pemahaman subjek melalui interaksi timbal balik atau disebut juga back-and-forth.

Hasil penelitian ini adalah tidak adanya orientasi ke masa depan yang berakibat pada munculnya rasa malas dari dalam diri mahasiswa. Hambatan keuangan dan sulitnya mendapatkan sumber pustaka sebagai faktor eksternal. Motivasi internal bersumber dari tanggungjawab yang kemudian memunculkan kepercayaan diri. Untuk faktor eksternal motivasi adalah adanya tekanan sosial dari lingkungan, teman dan keluarga. Strategi pemecahan masalah mahasiswa adalah dengan mencari bantuan dari orang lain, mencari sumber pustaka, serta membuat komitmen pribadi.

Kata kunci: mahasiswa, mengerjakan skripsi, hambatan, motivasi, strategi pemecahan masalah.


(2)

viii ABSTRACT

Dian Wibowo Utomo. 2009. Descriptive Study of Obstacles, Motivation and Problem Solving Strategies had by The Students of Psychology, Sanata Dharma University who are Still Working on Their Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Faculty of Psychology, Sanata Dharma University.

Phenomenon of slow process of thesis can be sourced from within and from outside the student. The focus is to study the causes of barriers, the sources of motivation, and problem-solving strategies of students who are working on thesis. The subjects in this study were students of psychology 3 Sanata Dharma who was working on thesis. Qualitative research methods with interviews are the primary data source. Data verification carried out by intersubjective validity process, re-testing understanding of the researcher with the understanding of subject by reciprocal interactions or also called a back-and-forth.

Results of the study are the lack of orientation to the future which result the emergence of a sense of laziness in students. Financial constraints and the difficulty of getting a list of libraries is the external factors inhibit thesis work internal motivation comes from the responsibility which then raises confidence. External motivation factor is social pressure from the environment, friends and family. Student problem-solving strategy is to seek help from others, looking for library resources, and making personal commitments.

Keywords: student, working on thesis, barrier, motivation, problem-solving strategy.


(3)

STUDI DESKRIPTIF

HAMBATAN, MOTIVASI, DAN STRATEGI PEMECAHAN

MASALAH PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS

SANATA DHARMA YANG SEDANG MENGERJAKAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh : DIAN WIBOWO UTOMO

NIM : 019114158

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

iv

Nafas

yang

berhembus

setiap

hari….

Terima

kasih

Penguasaku….

Kesombonganku…. Aku sudah tidak teralienasi lagi….

Eliyanto’s Family….


(7)

v

“Ora Ubet Ora Liwet, Ora Obah Ora Mamah”

Saat menyerang, tunggulah waktu yang tepat.

Saat menunggu, bersikaplah seperti batu besar yang ada di

pinggir ngarai lereng yang terjal.

Dan, ketika waktu yang tepat itu muncul, leburkan diri dalam

serangan seperti batu besar yang menggelinding dari ngarai yang

terjal menuju laut.

Samurai –Kastel Awan Burung Gereja-Suzume no Kumo (1344)


(8)

(9)

vii ABSTRAK

Dian Wibowo Utomo. 2009. Studi Deskriptif Hambatan, Motivasi, dan Strategi Pemecahan Masalah Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang Sedang Mengerjakan Skipsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma

Fenomena lambatnya proses pengerjaan skripsi dapat bersumber dari dalam maupun dari luar mahasiswa. Fokus yang ingin diteliti yaitu penyebab hambatan, sumber-sumber motivasi, dan strategi pemecahan masalah mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.

Subyek dalam penelitian ini adalah 3 orang mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang mengerjakan skripsi. Metode penelitian kualitatif dengan wawancara sebagi sumber data utama. Verifikasi data dilakukan dengan proses intersubjective validityyaitu menguji kembali pemahaman peneliti dengan pemahaman subjek melalui interaksi timbal balik atau disebut juga back-and-forth.

Hasil penelitian ini adalah tidak adanya orientasi ke masa depan yang berakibat pada munculnya rasa malas dari dalam diri mahasiswa. Hambatan keuangan dan sulitnya mendapatkan sumber pustaka sebagai faktor eksternal. Motivasi internal bersumber dari tanggungjawab yang kemudian memunculkan kepercayaan diri. Untuk faktor eksternal motivasi adalah adanya tekanan sosial dari lingkungan, teman dan keluarga. Strategi pemecahan masalah mahasiswa adalah dengan mencari bantuan dari orang lain, mencari sumber pustaka, serta membuat komitmen pribadi.

Kata kunci: mahasiswa, mengerjakan skripsi, hambatan, motivasi, strategi pemecahan masalah.


(10)

viii ABSTRACT

Dian Wibowo Utomo. 2009. Descriptive Study of Obstacles, Motivation and Problem Solving Strategies had by The Students of Psychology, Sanata Dharma University who are Still Working on Their Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Faculty of Psychology, Sanata Dharma University.

Phenomenon of slow process of thesis can be sourced from within and from outside the student. The focus is to study the causes of barriers, the sources of motivation, and problem-solving strategies of students who are working on thesis. The subjects in this study were students of psychology 3 Sanata Dharma who was working on thesis. Qualitative research methods with interviews are the primary data source. Data verification carried out by intersubjective validity process, re-testing understanding of the researcher with the understanding of subject by reciprocal interactions or also called a back-and-forth.

Results of the study are the lack of orientation to the future which result the emergence of a sense of laziness in students. Financial constraints and the difficulty of getting a list of libraries is the external factors inhibit thesis work internal motivation comes from the responsibility which then raises confidence. External motivation factor is social pressure from the environment, friends and family. Student problem-solving strategy is to seek help from others, looking for library resources, and making personal commitments.

Keywords: student, working on thesis, barrier, motivation, problem-solving strategy.


(11)

(12)

x

KATA PENGANTAR

Sembah syukur kepada Semesta atas kehidupan yang telah diberikan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. Selesainya penulisan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini ijinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Alam Semesta, Kekuatan Tak Berbatas yang telah memberikan kesempatanku untuk menikmati hidup.

2. P. Eddy Suhartanto, S. Psi., M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi atas kesempatan yang telah diberikan selama proses studi.

3. P. Eddy Suhartanto, S. Psi., M.Si., selaku dosen pemimbing akademik, yang banyak memberikan bimbingan, saran dan nasehat-nasehat setiap semester.

4. V. Didik Suryo Hartoko S.Psi., M.Si.,. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dorongan, bimbingan, saran dan kesabaran selama penulisan skripsi ini.

5. Agnes Indar Etikawati S.Psi., Psi., M.Si., selaku dosen penguji skripsi, terima kasih atas masukan dan pengetahuan baru.

6. Agung Santoso S.Psi., selaku dosen penguji skripsi, terima kasih atas masukan dan pengetahuan baru.

7. Segenap dosen Psikologi, terima kasih atas wacana dan dinamika kita yang menarik di kampus Psikologi.

8. Karyawan Psikologi, Mas Gandung, Mbak Nanik, Pak Gie, Mas Doni, Mas Muji, terima kasih atas bantuannya selama ini, maaf jika selama ini sering merepotkan.


(13)

xi

9. Semua teman-teman Psikologi yang tidak bisa tersebut satu-persatu, terima kasih atas proses pembentukanku untuk menjadi selama ini, aku menemukan kehidupan disini.

10. Eks Kontrakan Pongwe (Oho si Blekok, Mas Dab Dosen Diancux “Broti”, dan Eko ”Kodok” –si penyuka wanita mungil yang akhirnya mendapatkan “kebesarannya ”-)

11. Eks Tumindak Ngiwo (LaKopetodaKon****, Barjo “Boy, Golet sing sipit bae kepriwe boy? Hehe…”, Neri “Meneer”, WindMbut “Ayoo…ndang minggat Mbut…!!!”, Dek Ye’ “Acapkali Boy”, Eyang, Si Suk –“aku tetep yakin nek kowe rung mampu ngalahna aku… hehehe…kapan?”- , Sapi Si kepala Gorga “Wak…Wak….Wakabe….!!!”, DickZue “nuwun nggo kabeh kejailanmu Su…meski terkadang nggawe misuh “, Kowokz Sang Mas Guru “manusia setengah dewa yang telah menanggalkan jubah zirahnya”, Zygote, Ganyong, Aris “Kreteng”, Doni “Gombloh”, Cinseli, Sintul dan semua parasit yang hadir tak berkesudahan. Tengkyu banget buat semua proses bercinta dan memahami disini.

12. The Cangkring’s (Yere kanca turu “nuwun nggo abstrake kang…”, Bang Boim, Fretty, Puri, Leny, Lian, Yuni, Mitha, Lisa), terimaksih buat kisah sebulan kita, membuatku banyak belajar tentang hidup.

13. Kos Mencret (Aam “pria muda, wangi dan gaul yang tak mampu mengoperasikan office word dengan benar , Arya “pria yang hidup bersama Landak”, nuwun nggo kebersamaan di Kos Mencret, nggo keributan dan wangi-wangian dari kamar kalian.


(14)

xii

14. Psychology Adventure Team (Vembrianta, Barjo, Windra, Diksu, Oho, Broti, Vigor, Topik Negro, Sutaman, Misil Almarhum, Ohaq, Bolot, dll.), “Ayoooo…. kapan dolan bareng maning…???!!! Aku kangen…..”

15. Para tetangga kos; Inne dan Sisiria Ngemengwati.

16. Mietha Simul, tengkyu banget dah banyak berbagi cerita dan wacana. Membuatku semakin memahamimu.

17. Ricky “Kingkol” dan pasangan bercintanya, Tita, tengkyu banget buat pinjeman skripsi kalian berdua. Sangat membantuku.

18. Mbik “si wanita malam”. Semangat Mbik!!! Kamu pasti bisa…!!!

19. Buat semua Cintaku di masa lalu, terima kasih telah membuatku merasa berharga… terimakasih juga buat kesempatanku untuk bercinta denganmu.

20. Maria Rosari Widya Pramesthi“….kamu pasti ngerti kenapa kamu masuk di list ini kan De’…??? Biarkan kisah ini tetap menjadi kisah kita…Ga’ da huff n fiuh lagi deh… janji.”.

21. Yayasan Gaia dengan Ledok Sambinya (Pak Didik, Mba Yetty, Mas Andre, Pak Haryoko, Idung, Ambon, Mas Slamet, Mas Suradi, Bungsu, dll.), Aswangga Psychology Center (Oho, Wiwied, Lala, Prijosh), Watu Kali Training Center (Mba Etta, Vembri, Eko, Tumbur, Kobo, Puspa), PT. Grahatma Semesta (Mas Cahyo, Mas Johan, Eko), Divisi Training Fakultas (Pak Heri dan semua teman-teman mahasiswa psikologi), Transformind Consultainment (Mba’ Mei, Mas Is, Mika), Performind Consultainment (Mas Chandra, Mas Indro, Mas Mono, Mas Ojos, Mas


(15)

xiii

Guteres, Mas Hadi, Mas Papap, Mas Yanto) dan lain-lain. Terimakasih atas pembelajaran tentang banyak hal yang pada akhirnya harus aku pilih dan tekuni sendiri.

22. Wit Gedhang Consulturement, “kesiapan hati untuk melangkah dengan ttekad penuh membuatku melakukan semua ini untukmu”. Terimakasih telah berbagi dan untuk membuatku menjadi manusia yang “banyak bermain sedikit bekerja”.

23. Untuk Bapak Agustinus Eliyanto “Sing sabar ngadepi anakmu kiye ya Pak…”, Ibu Yohana Istiyowati Yuwono “Nyuwun jangan kamijara sing pedes banget ya Bu…“,Mas Restu Eddy“Mas, sing care karo wong umah ya… nuwun…”, Mba’ Novie Purnomo Sari“meski terlalu religius buatku, tapi aku bisa menerima itu…”, dan Adek Esti “Ndol” Wahyuningrum “Dek… nuwun nggo kabeh kebosokanmu, keunikanmu, kebodohanmu, kecerobohanmu, kesabaranmu dan mbuh apa maning, aku nganti bingung….”. Terimakasih buat kasih, penerimaan, pemahaman, kesabaran dan harapan. Ga’ da keluarga yang mampu menyaingi kehebatan kalian… Sungguh ku mencintai semua proses di keluarga ini.

24. Wanitaku yang mungil dan berpipi besar, Laora “Pluks” Bramantika. Kisah ini tidak berwarna tanpa kasihmu. Terlalu banyak cerita yang ingin kubagi sampai aku merasa tidak mampu untuk membaginya denganmu bahkan sampai waktuku tak bersisa sekalipun. Mari bersenggama dalam keheningan.


(16)

xiv

25. Diriku sendiri. ”…. ternyata hanya butuh menyisakan sedikit waktu, sedikit isi otak dan sedikit fokus untuk menjadi tidak teralienasi lagi.... Buat semua imaji-ku, canda-ku, tangis-ku…”

26. Semua teman yang sudah membantuku membuat skripsi ini, yang tidak bisa aku sebutkan satu-persatu, terima kasih ini aku rasa masih kurang dibanding apa yang aku dapat dari kalian selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan masukkan yang membangun baik bagi penelitian ini maupun bagi penulis pribadi. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Penulis


(17)

xv

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Halaman Persembahan... iv

Halaman Motto ... v

Halaman Pernyataan Keaslian Karya... vi

Abstrak ... vii

Abstract ... viii

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi... ix

Kata Pengantar ... x

Daftar Isi ... xv

Daftar Tabel ... xviii

Daftar Lampiran... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. TujuanPenelitian………. 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

1. Manfaat Teoritis... 8


(18)

xvi

BAB II DASAR TEORI ... 9

A. Penulisan Skripsi ... 9

B. Pengalaman mengerjakan skripsi ... 9

1. Hambatan ... 10

2. Motivasi ... 12

3. Strategi Pemecahan Masalah ... 14

C. Hambatan, Motivasi, dan Strategi Pemecahan Masalah Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi ... 16

D. Pertanyaan Penelitian ... 17

BAB III METODE PENELITIAN... 18

A. Jenis Penelitian... 18

B. Fokus Penelitian ... 18

C. Subjek Penelitian... 19

E. Alur Penelitian ... 19

F. Metode Pengumpulan Data... 21

G. Metode Analisis Data... 23

H. Keabsahan Data atau Verifikasi Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

A. Deskripsi Subyek ... 23

B. Hasil Penelitian ... 28

1. Hambatan ... 35

a. Internal ... 35


(19)

xvii

2. Motivasi ... 38

a. Internal ... 38

b. Eksternal ... 39

3. Strategi Pemecahan Masalah ... 40

D. Pembahasan... 41

1. Hambatan ... 41

2. Motivasi ... 43

3. Strategi Pemecahan Masalah ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Kelemahan Penelitian... 47

B. Saran... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49


(20)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel I Panduan Wawancara ... 22

Tabel II Pelaksanaan Wawancara ... 23

Tabel III Data Demografi Subyek Penelitian ... 28


(21)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Koding Hasil Wawancara Subyek 1 ... 52 Lampiran 2. Koding Hasil Wawancara Subjek 2 ... 62 Lampiran 3. Koding Hasil Wawancara Subyek 3 ... 66


(22)

1

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Dari sebuah wawancara singkat dengan Ketua Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma (wawancara 16 Oktober 2009) diperoleh informasi bahwa mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma dalam menyelesaikan skripsi mahasiswa memerlukan waktu dua sampai delapan semester. Untuk angkatan 2002, 2003, 2004 rata-rata membutuhkan waktu untuk mengerjakan skripsi antara dua sampai dengan tiga semester mulai dari pengambilan pertama sampai dengan selesai. Angkatan 2001 kebanyakan membutuhkan waktu antara enam sampai delapan semester untuk menyelesaikan skripsi mereka.

Menurut Ketua Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma (wawancara 16 Oktober 2009), informasi di atas menunjukkan bahwa waktu penyelesaian skripsi mahasiswa relatif lama. Waktu penyelesaian studi dan pada khususnya waktu pengerjaan skripsi, terkait dengan banyak penyebab. Beberapa diantaranya yaitu rasa malas dalam diri mahasiswa, sulitnya mencari literatur, mahasiswa yang sudah bekerja, menikah, ekonomi, permasalahan dengan dosen pembimbing, dan kelambatan dalam menyelesaikan teori. Permasalahan-permasalahan yang muncul itu menjadikan mahasiswa menjadi frustasi karena mengalami ketidakmampuan untuk menyeimbangkan antara fokus studi dengan kebutuhan yang lain.


(23)

Menurut Buku Pedoman Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun 2004, skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri program strata satu (S1) Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Proses pengerjaan skripsi dibimbing oleh satu orang dosen atau lebih.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kelancaran proses pengerjaan skripsi. Menurut Zulkarnain (2007) beberapa faktor tersebut hambatan yang dirasakan, motivasi, dan strategi penyelesaian masalah. Suru (dalam Subekti, ___) mengkategorisasikan hambatan sebagai hambatan yang berasal dari dalam diri dan hambatan yang berasal dari luar diri individu. Hambatan-hambatan yang berasal dari dalam diri individu tersebut dapat berupa kelemahan secara fisik, kelemahan secara mental, kelemahan emosional, kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan salah, kelemahan yang disebabkan tidak dimilikinya keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Hambatan yang berasal dari luar individu dapat berupa kurikulum yang seragam, bahan dan buku-buku yang tidak sesuai, ketidak sesuaian standar administrasi, terlalu berat beban belajar, terlalu sering pindah sekolah atau program, kelemahan sistem belajar mengajar, kelemahan kondisi rumah tangga mahasiswa, terlalu banyak kesulitan diluar jam pelajaran, kekurangan gizi dan sebagainya (dalam Subekti, ___).

Hal kedua yang mempengaruhi laju perkembangan skripsi adalah motivasi. Beck (1978) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Motivasi dilihat dari motifnya terbagi


(24)

menjadi 2 , intrinsik dan ekstrinsik (Handoko, 1992). Motif intrinsik berasal dari dalam individu sedangkan motif ekstrinsik berasal dari luar individu. Peranan motivasi sangat besar dalam proses penulisan skripsi, yaitu sebagai energi yang mengarahkan fokus mahasiswa pada tujuan akhir yaitu menyelesaikan studi. Kemampuan untuk menimbulkan, menjaga dan memelihara motivasi tersebut tetap ada adalah hal yang sangat penting untuk dikuasai oleh mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.

Selain menjaga motivasi agar tetap menyala, diperlukan strategi pemecahan masalah yang tepat untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul selama proses pengerjaan skripsi. Menurut Hunsaker (dalam Lasmahadi, 2005), pemecahan masalah didefinisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan. Kemampuan yang cukup untuk menyelesaikan permasalahan dan hambatan yang muncul selama proses penulisan skripsi, niscaya kemajuan dan kelancaran penyelesaian studi yang berupa tugas akhir yaitu skripsi dapat teratasi dengan baik.

Kemampuan untuk memilih sebuah alternatif pemecahan masalah yang muncul adalah hal yang dapat dipelajari. Menurut Foster (2005), keterampilan dalam memecahkan masalah ini meliputi beberapa hal pokok, yaitu: kemampuan untuk merumuskan masalah, mencari dan mengumpulkan informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan


(25)

melakukan suatu tindakan yang tepat. Kemampuan seorang mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan dalam studi merupakan hal yang sangat krusial. Pemilihan strategi pemecahan masalah yang tepat akan mempengaruhi laju perkembangan penulisan skripsi. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan Wisnu, seorang mahasiswa psikologi angkatan 2003 (Wisnu, 11 Februari 2009 pukul 22.00), permasalahan dalam keluarga, lingkungan yang tidak kondusif dan hubungan dengan sesama yang kurang baik sangat mempengaruhi pengalaman dan percepatan dalam pengerjaan skripsi. Strategi pemecahan masalah yang tepat dan keberanian untuk berinisiatif dalam menyikapi hal tersebut diperlukan agar motivasi untuk menyelesaikan studi kembali muncul.

Penelitian sebelumnya oleh Buari (2003), menemukan keterkaitan antara kecenderungan mahasiswa dalam melakukan prokrastinasi akademik dengan tingkat stres mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan yang positif antara prokrastinasi dengan tingkat stres. Dalam penelitian ini juga disebutkan bahwa mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi cenderung untuk melakukan kegiatan lain yang lebih menyenangkan dibanding harus mengerjakan tugasnya. Secara emosional, mahasiswa yang melakukan penundaan tugas tersebut mempunyai perasaan bersalah karena tidak menyelesaikan tugas.

Penelitian yang dilakukan oleh Nugrahanto (2004), mencoba untuk melihat hubungan antara kecerdasan emosional intrapribadi dan kemampuan untuk mengatasi kesulitan mengerjakan skripsi pada mahasiswa. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Kesimpulan


(26)

dari penelitian ini adalah bahwa kecerdasan emosi intrapersonal berkorelasi negatif dengan kemampuan dalam mengerjakan skripsi.

Mahasiswa yang mengerjakan skripsi dengan rentang usia 20 tahun sampai 24 tahun sedang memasuki fase perkembangan dewasa awal. Dalam rentang usia ini mahasiswa berada dalam masa transisi dari masa remaja menjadi dewasa (Santrock, 2002). Hal ini menuntut mahasiswa untuk dapat membuat keputusan-keputusan penting dalam hidup. Adanya kesenjangan antara tuntutan dari lingkungan sosial dengan kematangan mental individu tersebut berdampakpada meunculnya burnout (jenuh) dalam diri individu. Burnout adalah suatu perasaan putus asa dan tidak berdaya yang diakibatkan oleh stres berlarut-larut yang berkaitan dengan kerja. Dalam dunia kampus, burnout yang sering terjadi adalah alasan yang paling umum bagi mahasiswa untuk meninggalkan kampus sebelum memperoleh gelar (Santrock, 2002).

Menurut Atkinson, R.L., dkk. (1953), sebagai ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental, psikologi terbagi dalam beberapa perspektif dasar. Salah satunya adalah perspektif psikologi yang memfokuskan diri pada pengalaman subyektif yaitu perspektif fenomenologi atau humanistik. Perspektif ini berhubungan dengan pandangan dan pengalaman pribadi individu terhadap sebuah fenomena. Menurut Rogers (Schultz, 2001), dalam mengembangkan sifat dan potensi psikologis yang unik dapat dibantu oleh pengalaman serta proses belajar seseorang terhadap pengalaman tersebut. Pengalaman diri ini merupakan sebuah proses yang dinamis dan berlangsung terus menerus yang dialami oleh setiap individu. Dengan kondisi yang selalu mengalami perubahan, individu


(27)

mempunyai orientasi ke masa yang akan datang untuk mengembangkan setiap segi dalam dirinya dengan berfokus pada kondisi terakhir atau kondisi saat ini (Schultz, 2001).

Dengan melihat hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya dan data awal dari Wisnu (wawancara 11 Februari 2009) dan dari Ketua Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma (wawancara 16 Oktober 2009), penulis melihat ada sebuah celah menarik untuk diteliti. Dengan disiplin ilmu yang dipelajari oleh mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma yang obyek kajiannya adalah manusia, perilaku dan semua aspek-aspek yang selalu berproses dan berubah di dalamnya dan masa transisi dari masa remaja menjadi dewasa, peneliti akan mencoba untuk melihat sebuah kondisi yang dinamis dalam proses pengerjaan skripsi mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma tersebut. Fokus yang ingin diamati diantaranya adalah pemaknaan dan pengalaman mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma dalam mengerjakan skripsi. Kemampuan untuk mengatasi hambatan, kemampuan untuk memunculkan inisiatif, membuat strategi perencanaan dan menemukan sumber-sumber motivasi kiranya dapat terlihat dari pengalaman mahasiswa dalam mengerjakan skripsinya. Pemaknaan dan pengalaman mahasiswa dalam mengerjakan skripsi kiranya dapat menjadi sumber wacana dan pengetahuan baru di bidang pendidikan, khususnya di lingkup pendidikan tingkat universitas.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi deskriptif untuk mengetahui hambatan, motivasi, dan pemecahan masalah yang dilakukan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Melalui penelitian ini, peneliti bertujuan


(28)

untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya pada objek penelitian (Surya, 2006). Hussler (dalam Hadiwijoyo, 1980), menyatakan bahwa pengalaman merupakan alat untuk mencari kebenaran terhadap dunia sekitar manusia, karena di dalam kehidupannya manusia selalu berhubungan dengan dunia di luarnya. Oleh karena itu di dalam penelitian ini, pemaknaan terhadap sebuah fenomena yang berupa hambatan, motivasi, dan penyelesaian masalah menjadi subjek utama penelitian. Pemaknaan terhadap sebuah fenomena yang berupa hambatan, motivasi, dan strategi penyelesaian masalah dapat muncul karena adanya dinamika yang pernah dirasakan oleh mahasiswa sehingga dapat memunculkan suatu sikap tersendiri dalam memaknainya.

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi secara garis besar atau juga sebagai langkah awal untuk penelitian selanjutnya yang lebih mendalam. Cara yang dipakai dalam mendapatkan data adalah dengan metode wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian akan berupa data yang deskriptif dan naratif.

2. Rumusan Masalah

Bagaimana hambatan, motivasi dan strategi pemecahan masalah mahasiswa Psikologi USD dalam mengerjakan skripsinya?


(29)

3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan, motivasi dan strategi pemecahan masalah mahasiswa Psikologi USD dalam mengerjakan skripsi.

4. Manfaat penelitian 1. Praktis:

a. Bagi Fakultas PSikologi Universitas Sanata Dharma, penelitian ini dapat dijadikan sebagai wacana dan pembuatan strategi dalam memahami dan mendampingi mahasiswa yang sedang skripsi.

b. Sebagai wacana dan menjadi gambaran dalam membuat strategi perencanaan yang berhubungan dengan langkah antisipasi kemunculan hambatan, penemuan sumber motivasi, dan penemuan strategi pemecahan masalah yang tepat dalam mengerjakan skripsi bagi mahasiswa yang akan dan sedang mengerjakan skripsi.

2. Teoritis:

a. Sebagai penyajian fakta-fakta dan pengetahuan serta sebagai sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang Psikologi Pendidikan, Psikologi Perkembangan dan Psikologi Belajar.

b. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya di bidang Psikologi Pendidikan, Psikologi Perkembangan, dan Psikologi Belajar.


(30)

9

BAB II DASAR TEORI

A. Penulisan Skripsi

Menurut Buku Pedoman Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun 2004, skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri program strata satu (S1) Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Proses pengerjaan skripsi dibimbing oleh satu orang dosen atau lebih. Skripsi ini harus mencerminkan kajian permasalahan dengan pendekatan disiplin ilmu yang sedang dipelajari. Skripsi bertujuan untuk melatih mahasiswa untuk dapat menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta menuangkannya secara teoritis, ilmiah, realistis, obyektif, sistematis dan dapat dipahami secara logis berdasarkan metode dan analisis yang relevan (Darmadi dalam Sugiarto, 2007). Oleh karena itu, pengetahuan terhadap logika dan kaidah-kaidah ilmiah memiliki peran penting. Isi dari penulisan ilmiah mahasiswa diharapkan dapat memenuhi aspek-aspek relevansi dengan jurusan dari mahasiswa yang bersangkutan, pokok permasalahan yang jelas serta pembatasan ruang lingkup yang jelas (Surya, 2006).

B. Pengalaman Mengerjakan Skripsi

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwandarminta, 1991), pengalaman adalah segala sesuatu yang telah dirasakan, dialami, diketahui,


(31)

dikerjakan, dilakukan, dsb. Pengalaman yang didukung oleh proses belajar seseorang terhadap pengalaman tersebut dapat mengembangkan sifat dan potensi-potensi psikologis yang unik (Rogers dalam Schultz, 2001). Pengalaman diri ini merupakan sebuah proses dinamis yang berlangsung secara terus menerus dan dialami oleh setiap individu. Pengalaman terhadap sebuah fenomena bagi setiap subyek tidaklah sama mengingat bahwa pandangan dan pengalaman pribadi setiap individu adalah berbeda antara individu satu dengan individu yang lainnya.

Dalam proses mengerjakan skripsi, setiap individu akan mempunyai dinamika yang beragam. Di awal pengerjaan skripsi, mahasiswa akan menentukan tema penelitian yang disesuaikan dengan minat maupun hasil diskusi bersama dosen pembimbing skripsinya. Setelah itu mahasiswa akan membuat rancangan penelitian yang kemudian diteruskan dengan pengambilan data dan diakhiri dengan analisis data penelitian (Moleong, 2002).

Dalam proses pengerjaan skripsi, mahasiswa akan mengalami banyak dinamika. Menurut Zulkarnain (2007), beberapa aspek yang dapat mempengaruhi proses pengerjaan skripsi adalah sebagai berikut:

1. Hambatan

Kesulitan-kesulitan yang muncul dapat menghambat laju perkembangan belajar (Syah, 2008). Hambatan adalah sebuah halangan, rintangan atau suatu keadaan yang tidak dikehendaki atau disukai kehadirannya, menghambat perkembangan seseorang, menimbulkan kesulitan baik bagi diri sendiri maupun orang lain dan ingin atau perlu dihilangkan (Poerwandarminta, 1991).


(32)

Hambatan dalam penyelesaian studi, berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Suru pada tahun 1993 (dalam Subekti, ___), mengkategorisasikan masalah dalam belajar mahasiswa menjadi 2, yaitu dari dalam diri mahasiswa itu sendiri dan dari luar diri mahasiswa.

Menurut Syah (2008), faktor-faktor penyebab timbulnya hambatan dalam belajar terdiri atas dua macam, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor eksternal adalah hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri individu. Setiap hal-hal yang muncul baik dari dalam diri maupun dari luar diri yang bersifat menghambat perkembangan dan membuat kesulitan baik buat diri sendiri maupun orang lain merupakan faktor-faktor penghambat.

Pada penelitian Suru (dalam Subekti, ___) subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Malang angkatan 1998, 1999, 2000, 2001 yang masih kuliah atau mengalami hambatan dalam menyelesaikan studinya. Hasil temuan Suru (dalam Subekti, ___) beberapa diantara hambatan internal yang muncul yaitu kelemahan secara fisik, kelemahan secara mental, kelemahan emosional, kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan salah, kelemahan yang disebabkan tidak dimilikinya keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Sedangkan hambatan eksternal mahasiswa berasal dari kurikulum yang seragam, bahan dan buku-buku yang tidak sesuai, ketidaksesuaian standar administrasi, terlalu berat beban belajar,


(33)

terlalu sering pindah sekolah atau program, kelemahan sistem belajar mengajar, kelemahan kondisi rumah tangga mahasiswa, terlalu banyak kesulitan diluar jam pelajaran, kekurangan gizi dan sebagainya (Suru dalam Subekti, ___).

Dapat disimpulkan bahwa hambatan adalah sebuah halangan atau rintangan yang tidak dikehendaki dan dapat menghambat perkembangan seseorang dalam banyak hal dan ingin dihilangkan. Sumber hambatan terdiri dari dua macam, internal dan eksternal. Sumber hambatan internal berasal dari dalam diri individu itu sendiri sedangkan sumber hambatan eksternal berasal dari luar diri individu.

2. Motivasi

Beck (1978) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Dalam pengertian umum, motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan kearah suatu tujuan tertentu. Setiap manusia pada hakikatnya mempunyai sejumlah kebutuhan yang pada saat tertentu menuntut pemuasan, dimana hal-hal yang dapat memberikan pemuasan pada suatu kebutuhan adalah menjadi tujuan dari kebutuhan tersebut. Prinsip yang umum berlaku bagi kebutuhan manusia adalah setelah kebutuhan pertama terpuaskan, maka kebutuhan-kebutuhan selanjutnya akan muncul.


(34)

Motivasi dilihat dari sumber sebuah tindakan terbagi menjadi 2, intrinsik dan ekstrinsik (Handoko, 1992). Tindakan yang digerakkan oleh suatu sebab yang datang dari luar individu disebut tindakan yang bermotif ekstrinsik. Sedangkan tindakan yang digerakkan oleh suatu sebab yang datang dari dalam diri individu disebut tindakan yang bermotif intrinsik.

Untuk melihat apakah suatu tindakan digerakkan oleh motif intrinsik atau ekstrinsik dapat dilihat dari hubungan timbal balik antara faktor dalam dan faktor luar (Handoko, 1992). Faktor dalam adalah inisiatif yang berasal dari dalam individu. Faktor luar merupakan rangsang yang berasal dari luar.

Menurut Handoko (1992), motif intrinsik dan motif ekstrinsik mempunyai proses yang berbeda. Di dalam tindakan yang bermotif intrinsik proses terjadinya tindakan dimulai dari adanya inisiatif dari dalam individu (faktor dalam) yang kemudian berdasarkan inisiatif tersebut berusaha untuk mencari obyek yang relevan (faktor luar). Untuk tindakan yang bermotif ekstrinsik proses terjadinya dimulai dari adanya rangsang dari luar (faktor luar) yang kemudian rangsang tersebut menggerakkan individu untuk berbuat (faktor dalam). Contoh motif intrinsik ialah: motif ingin tahu, motif tanggungjawab, motif bergerak, dll. Orang yang bekerja dengan giat demi pujian/ upah yang tinggi, belajar giat untuk mendapatkan predikat pelajar teladan adalah contoh motif ekstrinsik.


(35)

Dalam dunia pendidikan, masalah motivasi selalu menjadi hal yang menarik perhatian. Hal ini dikarenakan motivasi dipandang sebagai salah satu faktor yang sangat dominan dalam ikut menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan (Azwar, dalam Murniati, 2004). Salah satu persoalan berat yang dihadapi banyak mahasiswa dalam merampungkan kuliah adalah penyelesaian skripsi (Darmadi, dalam Sugiarto, 2007). Setiap mahasiswa harus mempunyai motivasi untuk dapat mengakhiri kuliahnya dan lulus dengan mendapatkan gelar sarjana. Saat-saat terakhir itulah mahasiswa diuji kemampuannya melalui penyusunan skripsi.

Motivasi yang baik akan tetap mengiringi setiap langkah mahasiswa, termasuk saat menyelesaikan skripsinya. Mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi butuh kosentrasi untuk memadukan semua tingkah lakunya hanya untuk mengerjakan skripsinya sampai selesai, dan bahkan harus optimis untuk mempertahankan argumentasi pada saat ujian skripsi.

Jadi, motivasi adalah sebuah dorongan yang berasal dari dalam diri yang kemudian termanifestasikan dalam sebuah perilaku tertentu untuk sebuah tujuan tertentu. Sumber-sumber motivasi dapat berasal dari dalam (intrinsik) dan dari luar individu (ekstrinsik).

3. Strategi pemecahan masalah

Menurut Hunsaker (dalam Lasmahadi, 2005), pemecahan masalah didefinisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau


(36)

ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan. Salah satu bagian dari proses pemecahan masalah adalah pengambilan keputusan (decision making), yang didefinisikan sebagai memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia.

Mahasiswa dalam mengerjakan skripsi pada umumnya akan mengalami hambatan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal (Lasmahadi, 2005). Dalam mengatasi hambatan-hambatan ini mahasiswa diharapkan untuk dapat menyelesaikan masalah yang dialaminya dengan cara yang tepat dan cermat. Menurut Foster (2005), keterampilan dalam memecahkan masalah ini meliputi beberapa hal pokok, yaitu: kemampuan untuk merumuskan masalah, mencari dan mengumpulkan informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat. Apabila pengambilan keputusan yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut kurang tepat, maka akan mempengaruhi kualitas dari pemecahan masalah yang dilakukan.

Strategi pemecahan masalah adalah alternatif cara yang dipilih untuk menghilangkan pebedaan antara tujuan atau hasil yang diinginkan dengan keadaan sebenarnya. Kemampuan untuk memilih strategi pemecahan masalah yang tepat akan memepengaruhi hasil yang diinginkan.


(37)

C. Hambatan, Motivasi, dan Strategi Pemecahan Masalah Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi

Pengalaman yang terjadi selama proses pengerjaan skripsi, akan berbeda antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lainnya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kelancaran penulisan skripsi. Menurut Zulkarnain (2007), beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa dalam menulis skripsi adalah hambatan, motivasi dan strategi penyelesaian masalah.

Hambatan yang dihadapi oleh mahasiswa dapat berasal dari dalam diri mahasiswa atau dari luar mahasiswa. Hasil wawancara dengan Wisnu, mahasiswa psikologi angkatan 2003 (Wisnu, 11 Februari 2009), merasa bahwa hambatan yang muncul dari dalam dirinya adalah rasa malas. Rasa malas yang ia rasakan itu berasal dari kecemasan dan ketakutannya untuk mengulang proses menulis skripsi yang telah ia mulai sejak lama. Ia telah mulai menulis materi atau tema yang pada akhirnya ia jadikan sebagaai skripsi sejak mata kuliah Penyusunan Skala Psikologi. Sedangkan hambatan yang berasal dari luar dirinya adalah karena sulitnya sumber pustaka dan faktor ekonomi yang kurang baik.

Hambatan yang dialami oleh mahasiswa yang sedang menulis skripsi akan mempengaruhi motivasi mahasiwa tersebut untuk menyelesaikan skripsi dan studinya. Dalam menghadapi sebuah hambatan, diperlukan sumber motivasi yang tepat untuk memperkuat benteng diri. Sumber motivasi itu dapat berasal dari dalam dan luar individu. Motivasi yang berasal dari dalam individu bisa berupa penemuan tujuan tetentu, merasa ingin tahu, merasa bertanggung jaewab, dll. Sedangkan motivasi yang berasal dari luar adalah untuk mendapatkan


(38)

penghargaan, mendapat pujian, janji akan mendapatkan hadiah, dll. Kemampuan untuk menjaga motivasi tersebut tetap ada menjadi hal yang sangat penting setelah seorang individu menemukan sumber-sumber motivasinya.

Untuk menyelesaikan hambatan, diperlukan strategi pemecahan masalah yang tepat sehingga hambatan yang muncul dapat teratasi dengan baik, cepat dan tepat. Kemampuan untuk menganalisis dan menemukan alternatif-alternatif solusi menjadi hal yang penting untuk dikuasai oleh setiap mahasiswa (Foster, 2005). Kemampuan ini penting agar hasil yang diperoleh dapat sesuai dengan keinginan atau tujuan awal mahasiswa tersebut.

D. Pertanyaan Penelitian

Untuk mengetahui hambatan, motivasi dan strategi penyelesaian masalah pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi, maka grand tour question

penelitian ini adalah: bagaimana hambatan, motivasi dan strategi pemecahan masalah mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi?


(39)

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data dengan menyajikan data-data, menganalisis dan menginterpretasikannya (Moleong, 2002).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif seperti transkrip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video dan sebagainya (Poerwandari, 1998).

B. Fokus Penelitian

Fokus utama dalam penelitian ini adalah hambatan, motivasi, dan strategi penyelesaian masalah mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma dalam mengerjakan skripsi. Hambatan merupakan suatu keadaan yang tidak dikehendaki atau disukai kehadirannya, menghambat perkembangan seseorang, menimbulkan kesulitan baik bagi diri sendiri maupun orang lain dan ingin atau perlu dihilangkan. Hambatan ini bisa berasal dari dalam maupun luar diri individu. Motivasi merupakan sebuah energi pendorong bagi seseorang untuk melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu pula. Sumber motivasi berasal dari dalam dan luar diri individu. Kemampuan seseorang dalam menyelesaikan permasalahannya


(40)

dapat terlihat dari strategi yang dipakai oleh individu tersebut. Strategi pemecahan yang dipilih untuk mengurangi atau bahkan meniadakan kesenjangan yang ada antara hasil dengan keinginan untuk mencapai tujuan.

Hambatan, motivasi, dan strategi penyelesaian masalah ini mengacu pada proses mengerjakan skripsi mahasiswa tersebut. Dalam proses mengerjakan skripsi, diyakini bahwa mahasiswa tersebut akan mendapatkan banyak pengalaman yang berupa hambatan, motivasi dan mencari strategi pemecahan masalah yang tepat. Pengalaman-pengalaman itu dapat berupa hal-hal yang dirasakan, dipikirkan maupun hal-hal yang dilakukan yang berkaitan dengan hambatan, motivasi dan strategi penyelesaian masalah. Kekayaan pengalaman yang didapat merupakan perpaduan antara faktor internal dan eksternal dari mahasiswa yang bersangkutan. Faktor-faktor yang muncul dapat mempengaruhi keseluruhan maupun sebagian proses dalam mengerjakan skripsi.

C. Subjek Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah 3 orang mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang mengerjakan skripsi.

D. Alur Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah penelitian untuk sampai pada hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Langkah-langkah tersebut dijelaskan sebagai berikut:


(41)

a. Menyusun kerangka penelitian. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana dasar pemikiran peneliti, alur pemikiran peneliti, alasan peneliti melakukan penelitian tersebut dan desain penelitian yang digunakan untuk mengambil data.

b. Menyusun fokus penelitian yang akan digali dari narasumber. Hal ini dilakukan agar peneliti memiliki pedoman wawancara ketika melakukan pengambilan data.

c. Melakukan pengambilan data. Setelah menemukan subjek sesuai dengan prosedur pengambilan data, peneliti melakukan wawancara terhadap subjek penelitian.

d. Melakukan pencatatan terhadap hasil yang diperoleh dari proses pengambilan data.

e. Setelah melakukan pencatatan, peneliti mengorganisir semua data yang diperoleh dari hasil wawancara berdasarkan subjek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dan pihak lain dalam memeriksa ketepatan

langkah-langkah yang telah diambil dan memungkinkan data tersusun rapi, sistematis dan lengkap.

f. Melakukan analisis terhadap data yang diperoleh, setelah sebelumnya dilakukan pengkodingan terhadap data yang telah diorganisir.


(42)

E. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai alat utama untuk mengumpulkan data. Wawancara dilakukan kepada key informan yang direkam dalam kaset dengan menggunakantape recorder.

Poerwandari (1998), mengatakan bahwa wawancara adalah usaha untuk mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan yang dilakukan antara pencari informasi dengan sumber informasi. Wawancara dilakukan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai berbagai hal terkait seperti misalnya pengalaman, perasaan maupun pikiran individu.

Model wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi terstruktur dengan mengacu pada panduan yang telah dibuat sebelumnya. Panduan ini dimaksudkan agar wawancara lebih terfokus pada permasalahan dan menghindari kemungkinan terlupakannya hal-hal yang hendak diungkap.

Dalam penelitian ini akan dilakukan wawancara terhadap para mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang sedang mengerjakan skripsi. Untuk mencari subjek penelitian, peneliti melakukan beberapa hal berikut:

a. Mencari tiga mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang mengerjakan skripsi secara acak tanpa kriteria atau karakter tertentu..

b. Menghubungi secara langsung calon subjek penelitian yang telah dipilih untuk meminta kesediaannya diwawancara.


(43)

Pengalaman-pengalaman yang diungkap dalam wawancara dengan mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang sedang mengerjakan skripsi meliputi hal-hal sebagai berikut:

Tabel 1 Panduan Wawancara

No Pengalaman Deskripsi Fokus

1. Hambatan Faktor-faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi laju perkembangan skripsi

Hambatan yang dialami Sumber hambatan

2. Motivasi Energi yang mendorong baik dari dalam maupun luar diri individu

Sumber motivasi

3. Strategi pemecahan masalah

Alternatif cara yang dipilih untuk mengatasi hambatan yang muncul

Cara mengatasi

hambatan

Sebelum melakukan wawancara, peneliti mempersiapkan beberapa hal yang diperlukan.

a. Panduan wawancara

b. Alat untuk merekam atau recorder dengan kaset kosong dengan durasi 60 menit. Setiap melakukan wawancara, peneliti mempersiapkan 1 buah kaset kosong dan 1 kaset kosong sebagai


(44)

cadangan. Selain itu peneliti juga mempersiapkan 2 buah baterai untuk mengoperasikan alat perekam dengan 2 cadangan baterai. c. Kertas atau alat tulis untuk mencatat hal-hal penting yang akan

ditanyakan kepada subjek untuk menggali informasi lebih dalam dan sekiranya perlu dicermati dalam proses pengorganisasian data nantinya.

Tabel 2

Pelaksanaan Wawancara

No Subjek Tanggal Waktu Tempat

1. LW Kamis, 11 Februari 2009 22.00 – 02.30 WIB Kos LW

2. AM Senin, 06 April 2009 12.15 – 17.30 WIB Pemancingan

3. EY Minggu, 07 Juni 2009 20.00 – 22.20 WIB Kos EY

F. Metode Analisis Data

Pengolahan atau analisis data dapat dimulai dengan mengorganisasi data dan koding. Highlen dan Finley (dalam Poerwandari, 1998), mengatakan bahwa organisasi data bertujuan untuk:

a. Memperoleh kualitas data yang baik.

b. Mendokumentasikan analisis yang dilakukan.

c. Menyimpan data dan analisis yang berkaitan dalam penyelesaian penelitian.


(45)

Organisasi data dilakukan untuk memudahkan peneliti dan pihak lain dalam memeriksa ketepatan langkah-langkah yang telah diambil dan data yang telah ada tidak akan tercampur aduk. Organisasi data memungkinkan data tersusun dengan rapi, sistematis dan selengkap mungkin (Poerwandari, 1998).

Langkah selanjutnya yang juga penting sebelum melakukan analisis adalah koding. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasikan dan mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari. Fokus topik yang akan dipelajari diantaranya adalah hambatan, motivasi, dan strategi pemecahan masalah.

Definisi dari fokus topik yang akan dipelajari adalah sebagai berikut: 1. Hambatan merupakan suatu keadaan yang tidak dikehendaki atau disukai

kehadirannya, menghambat perkembangan seseorang, menimbulkan kesulitan baik bagi diri sendiri maupun orang lain dan ingin atau perlu dihilangkan (Poerwandarminta, 1991)

2.Motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya (Beck, 1978).

3. Pemecahan masalah didefinisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan (Hunsaker dalam Lasmahadi, 2005),


(46)

Dengan melakukan koding dari setiap tema yang muncul diharapkan peneliti nantinya dapat menemukan makna dari data yang dikumpulkan (Poerwandari, 1998).

Langkah awal koding adalah menyusun verbatim atau catatan lapangan dan membuat kolom kosong di sebelah kiri dan kanan untuk menuliskan kode atau catatan tertentu. Langkah selanjutnya adalah pemberian nomor pada transkrip atau catatan lapangan. Langkah ketiga adalah pemberian nama pada masing-masing berkas dengan menggunakan kode tertentu. Poerwandari (1998), menjelaskan bahwa banyak peneliti yang memberikan usulan tentang prosedur dalam koding yang tidak sepenuhnya sama. Hal ini tidak menjadi masalah karena pada akhirnya peneliti adalah pihak yang berhak dan bertanggungjawab dalam memilih cara melakukan koding yang dianggapnya paling efektif bagi data yang diperolehnya.

Peneliti melakukan koding yang sedikit berbeda dengan yang disampaikan oleh Poerwandari. Setelah melakukan proses wawancara, peneliti menyusun verbatim. Untuk proses koding, peneliti membuat 2 buah kolom yang berisikan kolom kiri untuk verbatim dan kolom kanan untuk membuat kode atau catatan tertentu. Peneliti kemudian menemukan beberapa tema sementara yang muncul dari proses koding.

Setelah melakukan pengorganisasian data dan koding, maka peneliti mulai melakukan analisis data. Smith (dalam Poerwandari, 1998), menjelaskan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk analisis data, yaitu sebagai berikut:


(47)

1. Membaca transkrip untuk mendapatkan pemahaman tentang suatu masalah dan menuliskan interpretasi sementara yang muncul pada bagian yang kosong.

2. Menuliskan tema atau kata kunci yang dapat ditangkap yang mencerminkan isi dari teks tersebut pada bagian atau sisi lain yang kosong.

3. Mendaftar tema-tema yang muncul pada lembar lain dan mencari hubungan diantara tema-tema tersebut.

4. Menyusun daftar tema-tema atau kategori-kategori sehingga menampilkan pola hubungan antar kategori bukan lagi sebagai kasus tunggal (cross cases).

G. Keabsahan Data atau Verifikasi Data

Setelah tahap-tahap analisis data maka perlu dilakukan verifikasi data yaitu dengan membagikan salinan deskripsi kepada subjek agar subjek dapat memberikan masukan atau tambahan masukan atau pembetulan. Kemudian dari situ peneliti dapat merevisi lagi pernyataan sintesisnya. Setelah verifikasi selesai, maka peneliti merevisi kembali pernyataan sintesisnya. Proses ini disebut

intersubjective validity, yaitu menguji kembali (testing out) pemahaman peneliti dengan pemahaman subjek melalui interaksi sosial timbal balik (back-and-forth)


(48)

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Subyek

Subyek 1 bernama LW, asal dari Jakarta. Ia pernah tinggal di daerah Babarsari, Jogjakarta, akan tetapi pada pertengahan tahun 2008 ia memutuskan untuk pindah kos ke wilayah sekitar kampus. Pernah bekerja sebagai operator warung internet di daerah Paingan, Maguwoharjo selama 1 tahun. Pendidikan Strata 1-nya sebagai mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma dimulai tahun 2003. Periode kedua tahun ajaran 2006/ 2007 ia memutuskan untuk mengambil mata kuliah skripsi. Sampai dengan pengambilan data (11 Februari 2009), ia telah menulis skripsi selama 5 semester. Jenis penelitian yang subyek pilih adalah penelitian studi deskriptif dengan tema prokrastinasi akademik. Proses menulis skripsi subyek sekarang telah sampai pada analisis data.

Subyek 2 bernama AM. Ia berasal dari Jogjakarta. Disini ia tinggal dengan kedua orangtua dan 4 orang saudara kandung. Rumah subyek terletak hanya sekitar 2 kilometer dari kampusnya. Sekitar 2 tahun yang lalu subyek pernah bekerja di sebuah perusahaan IT (Information Technology) di Jogjakarta selama kurang lebih 3 tahun. Ia memutuskan untuk keluar dari tempat kerja dengan tujuan untuk fokus ke studi. Terkadang ia diminta untuk membantu salah satu yayasan di Jogjakarta sebagai fasilitator freelance untuk kegiatan outing. Mulai masuk kuliah tahun 2002. Subyek 2 telah mulai mengambil mata kuliah skripsi semenjak 5 semester yang lalu. Pada waktu dilakukan wawancara (06


(49)

April 2009) perkembangan terbaru skripsi adalah sampai Bab 3. Jenis penelitian yang ia pilih adalah jenis penelitian eksperimen tentang pelatihan team building dalam pengaruhnya terhadap tingkat agresifitas remaja.

EY adalah mahasiswi psikologi Universitas Sanata Dharma angkatan 2004. Subyek 3 berasal dari Muntilan, Jawa Tengah. Tema penelitian yang EY usung adalah pendidikan. Tujuan penelitiannya ini adalah untuk melihat kaitan antara regulasi belajar dengan IPK mahasiswa. Ia mulai mengambil mata kuliah skripsi sejak 2 semester lalu sewaktu ia masih semester 8. Kegiatan sehari-hari subyek saat ini kuliah dan menjadi freelance di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang jasa.

Tabel 3

Deskripsi Subyek Penelitian

No Nama Usia Angkatan Jenis Penelitian

Lama Skripsi

Kemajuan Skripsi

1. LW 24 th 2003 Kualitatif 5 semester Analisis data

2. AM 26 th 2002 Eksperimen 5 semester Bab III

3. EY 23 th 2004 Kuantitatif 2 semester Pembahasan

B. Hasil Penelitian

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, penulis mencoba untuk membuat kategorisasi hasil penelitian. Hal ini dipergunakan untuk memudahkan cara membaca dan menganalisis hasil penelitian. Setiap aspek akan dilihat dari


(50)

hasil wawancara ketiga subyek penelitian. Pengkategorisasian hasil penelitian adalah mengelompokkan hasil penelitan dalam setiap aspek yang diteliti untuk setiap subyek.

Cara membuat tabel 3 dimulai dari proses koding dengan 1 kolom untuk verbatim dan 1 kolom lagi untuk kode (bisa dilihat di halaman lampiran). Dari pengkodean, muncul tema-tema sementara yang kemudian disusun untuk melihat keterkaitan dan pola hubungan antar tema.

Tabel 3 terdiri dari 5 kolom. Berikut ini penjelasan masing-masing kolom dan cara membacanya.

1. Kolom pertama untuk nomor fokus penelitian

2. Kolom kedua untuk fokus penelitian (hambatan (Hmbt) internal (Int) dan eksternal (Eks), motivasi (Mtv) intrinsik (Int) dan ekstrinsik (Eks), strategi pemecahan masalah (Strg)) dan tema-tema sementara yang muncul (malas (Mls), tidak fokus (Fks), bingung (Bgg), mabuk (Mbk), keuangan (Keu), pekerjaan (Pkj), lingkungan (Lkg), referensi buku (Bk), pacar (Pcr), ingin cepat lulus (Lls), kepercayaan diri (Pd), tanggungjawab (Tggjwb), banyak teman yang sudah lulus (Ol), dukungan dari keluarga (Ol), dukungan dari orang lain (Ol), keuangan (Keu), lingkungan (Lkg), mencari bantuan dari orang lain (Bnt), komitmen/ target pribadi (Jnj), membagi waktu (BgWkt), berhenti bekerja (BB), bekerja (Bkj), memprediksi kesulitan (Prd), dan mencari sumber pustaka di luar kampus (Ref)).


(51)

3. Kolom ketiga, keempat, dan kelima berisi deskripsi, alasan, penyebab, dan dampak dari kolom kedua. Kolom ketiga untuk subyek 1 (LW), kolom keempat untuk subyek 2 (AM), dan kolom kelima untuk subyek 3 (EY).

Tabel IV

Kategorisasi Hasil Penelitian

No Kategori Subyek 1 (LW) Subyek 2 (AM) Subyek 3 (EY)

1. Hambatan (Hmbt)

a. Internal (Int) 1. Malas (Mls)

2. Tidak fokus (Fks)

Cemas dan takut mengulang apa yang sudah dikerjakan

-Tidak suka

membaca jadi sulit merumuskan antara teori dengan penelitian

Kesulitan membagi waktu antara skripsi dengan kerja

Tidak tahu apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu sehingga menunda

Kesulitan membagi waktu antara skripsi dengan kerja


(52)

3. Bingung (Bgg)

4. Mabuk (Mbk)

b. Eksternal (Eks)

1. Keuangan (Keu)

2. Pekerjaan (Pkj)

3. Lingkungan (Lkg)

4. Referensi buku (Bk)

-Bayar kos dan kuliah sendiri

-Lingkungan kos suka judi, masuk diskotek, mabuk

Sulit mendapat buku untuk dasar teori

Mencari metode yang tepat

Bangun siang

Untuk biaya penelitian

Masuk dalam

manajemen perusahaan

-Tidak tahu yang dikerjakan

-Untuk memenuhi kebutuhan hidup, mandiri

-Sulit mendapat buku untuk dasar teori


(53)

5. Pacar (Pcr) Pacaran jarak jauh kemudian putus

-

-2. Motivasi (Mtv) a. Internal (Int) 1. Ingin cepat

lulus (Lls)

2. Kepercayaan diri (Pd)

3. Tanggung jawab (Tggjwb)

b. Eksternal 1. Banyak teman

yang sudah lulus (Ol)

2. Dukungan

IPK cukup bagus

Merasa mampu, cerdas

Keluarga

Malu

-Menghilangkan beban/ tekanan sosial

Merasa mampu

Diri sendiri

Malu

Dukungan dana,

Target wisuda November

Pembuktian diri

Diri sendiri dan keluarga


(54)

keluarga (Ol)

3. Dukungan orang lain selain keluarga (Ol)

4. Keuangan (Keu)

5. Lingkungan tempat tinggal (Lkg)

Pacar baru, teman kampus, dosen

Tidak ingin terbeban karena orangtua sudah tidak mengirimi uang kuliah dan kos

Kos baru dekat kampus dan teman kos banyak anak psikologi

janji akan diberi pekerjaan

Mantan pacar, orangtua mantan pacar, teman, dosen

-Tinggal bersama keluarga

hadiah liburan gratis, syukuran keluarga

Pacar, teman, dosen


(55)

-3. Strategi (Strg) 1. Mencari

bantuan dari orang lain (Bnt)

2. Komitmen/ target pribadi (Jnj)

3. Membagi waktu (BgWkt)

4. Berhenti bekerja (BB)

5. Bekerja (Bkj)

6. Memprediksi

Teman diskusi

Kaul jalan kaki Jogja-Tugu, target pengerjaan

Kerja dan skripsi

-Mengatasi kesulitan keuangan

-Teman diskusi

Membuat target lulus, target pengerjaan dan pengumpulan

Main dan skripsi

Ingin fokus studi

-Dana untuk

Teman diskusi

Membuat target lulus, target pengerjaan dan pengumpulan

Kerja dan skripsi

Kerja part time

Mengatasi kesulitan keuangan


(56)

-kesulitan (Prd)

7. Mencari referensi pustaka di luar

kampus (Ref)

Ke Universitas lain, internet

penelitian

Internet Ke Universitas

lain, internet

1. Hambatan a. Internal

Setiap subyek mempunyai hambatan internal yang berbeda-beda. Ada beberapa hambatan yang kurang lebih sama atau mirip saja. Hambatan internal yang terjadi dalam diri setiap subyek adalah rasa malas. Rasa malas ini disebabkan oleh banyak faktor. Menurut subyek 1, rasa malas yang muncul dikarenakan rasa takut untuk mengulang yang telah ia kerjakan sejak lama. Skripsi yang ia tulis sekarang merupakan lanjutan dari beberapa mata kuliah sebelumnya, seperti Pengukuran Skala Psikologi dan Seminar (LW/Hmbt/Int/Mls/12-17, 21-24). Hambatan rasa malas bagi subyek 2 dikarenakan ketidaksukaannya dalam membaca buku dan pergi ke perpustakaan

(AM/Hmbt/Int/Mls/92-95). Hal ini mengakibatkan ia mengalami hambatan dalam merumuskan banyak hal yang berhubungan dengan teori dan daftar pustaka. Ia cenderung untuk mencari materi atau wacana dengan media internet. Untuk kondisi saat wawancara (awal


(57)

April 2009), subyek sedang kebingungan dalam menentukan metode penelitian yang tepat untuk penelitiannya (AM/Hmbt/Int/Bgg/89-90). Kebingungan subyek 3 untuk mengerjakan apa yang sebaiknya dikerjakan lebih dahulu membuat ia malas untuk menulis skripsi

(EY/Hmbt/Int/Bgg/12-16, 88). Menurut subyek 3, rasa malas yang muncul membuat kecenderungan untuk menunda mengerjakan skripsi semakin besar (EY/Hmbt/Int/Mnnd/10-11).

Bagi subyek 2 dan subyek 3, pekerjaan mereka membuat fokus menulis skrispi menjadi terpecah. Mereka merasa kesulitan untuk membagi waktu dan energi mereka antara pekerjaan dengan menulis skripsi (AM/Hmbt/Int/Fks/45-49), (EY/Hmbt/Int/Fks/55-60). Sementara subyek 1 tidak begitu bermasalah dengan pekerjaannya. Sewaktu bekerja, ia bisa sambil mengerjakan skripsi atau mencari wacana dan dasar teori bagi kepentingan penulisan skripsi

(LW/Hmbt/Int/Fks/330-331, 333-336).

Kebiasaan subyek 2 mabuk-mabukan menurut ia cukup menghambat proses menulis skripsi. Kecenderungan untuk bangun siang setelah mabuk membuat subyek 2 terhambat untuk pergi ke kampus (AMHmbt/Int/Mbk/155-156).

b. Eksternal

Keuangan merupakan hal umum yang dialami oleh ketiga subyek. Kondisi ekonomi keluarga yang sedang tidak stabil membuat


(58)

subyek 1 memutuskan untuk bekerja. Keluarga meminta subyek untuk bisa membayar biaya kuliah dan biaya kos sendiri. Untunglah untuk biaya makan sehari-hari subyek masih mendapat support dana dari orangtua (LW/Hmbt/Eks/Keu/86-88). Subyek 3 merasakan hal yang sama pula dengan masalah keuangan. Ia memutuskan untuk bekerja karena ia mempunyai keinginan untuk mandiri dan tidak tergantung sama sekali kepada orangtua dalam hal keuangan. Ia mencoba bertahan dengan pendapatannya sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari (EY/Hmbt/Eks/Keu/34-39). Subyek 2 bekerja karena ia merasa ingin belajar dan mempunyai pengalaman kerja sehingga saat ia lulus ia sudah mempunyai dasar yang cukup. Subyek 2 dan subyek 3 merasa bahwa kemampuan membagi waktu mereka masih kurang baik sehingga terkadang mereka harus memilih salah satu diantara kedua pilihan itu. Apalagi saat subyek 2 sudah mulai masuk dalam manajemen di tempat kerjanya (AM/Hmbt/Eks/Pkj/45-49). Ia harus fokus dengan jabatan baru karena beban dan tanggungjawabnya pun menjadi semakin besar.

Situasi kos lama subyek 1, daerah Babarsari, menurut subyek sangat tidak kondusif untuk mengerjakan skripsi. Hampir setiap hari ia mabuk-mabukan, main Play Station dan pergi ke diskotek

(LW/Hmbt/Eks/Lkg/38-42). Semangat menulis skripsinya semakin menghilang saat pacar subyek sudah bekerja di Jakarta yang kemudian berdampak pada memburuknya hubungan mereka berdua. Pada


(59)

akhirnya mereka memutuskan untuk tidak berpacaran lagi dengan alasan komunikasi yang tidak lancar (LW/Hmbt/Eks/Pcr/76-77). Selain beberapa hambatan yang muncul diatas, subyek 1 juga mengalami kendala pada waktu mencari referensi buku yang ia butuhkan sebagai dasar teori. Ia mencari ke beberapa perpustakaan dan akhirnya ia berhasil menemukan buku yang ia maksudkan akan tetapi buku tersebut tidak bisa dipinjam keluar (LW/Hmbt/Eks/Bk/271-275).

2. Motivasi a. Internal

Merasa bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan keluarga menjadi persamaan motivasi internal ketiga subyek. Menurut mereka, motivasi terbesar untuk mengerjakan skripsi dan menyelesaikan studi berasal dari hal tersebut. Kepercayaan diri dan merasa mampu untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan studi dirasakan oleh semua subyek (LW/Mtv/Int/Tggjw/245-251), (AM/Mtv/Int/Pd/97-98), (EY/Mtv/Int/Pd/97-98), (EY/Mtv/Int/Pd/116). Ketiga subyek merasa yakin bahwa kemampuan dan target-target pengerjaan skripsi mereka akan dapat terealisasikan sesuai rencana. Subyek 1 dan subyek 2 merasa bahwa keinginan untuk cepat lulus membuat mereka tidak lagi peduli tentang nilai ujian skripsi yang akan didapat. (LW/Mtv/Int/Lls/300-301), (AM/Mtv/Int/Lls/17-20).


(1)

98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149

mau kayak yang di awal yaa udah cari ajah bahan di awal. Jadi sempet tu bimbingan pertama bab satu terus aku ngeloos lamaaa banget gitu kan. Ngga ngerjain. Sebenernya motivasi hii hii ngerjain skripsi tu menggebu-gebunya lebih lama tapi cuma omong ajah hahaha… Menggebu-gebu.... Eeh menggebu-nggebu karena mungkin oh seneng nii karena materiku sudah bisa maksudnya sudah bisa kulanjutin gitu kan. Tapi ternyata pada perjalanan proses waktu yang ada ya itu tadi ada kendala ibarat oooh jalanku harus gini. Tetapi ternyata aku sendiri mungkin tidak konsekuen dengan apa yang harus kuputuskan. Seharusnya aku sudah senang oooh aku sudah mengambil penulisan skripsi gitu kan. Tahap pertama. Tetapi ternyata tetapi ternyata aku tidak menggunakan waktuku dengan sebaik-baiknya gitu kan. Padahal waktu itu ndilalah aku kerja sampai akhir desember gitu kan. Dan itu sudah deadline (desember). Lah motivasi itu ee luntur gitu yaa pertama yaa. Sori yaaa… hehehe… masalah pacar. Masalah pacar. Hehehe… masalah pacar waktu itu tu masalahnya ehm waktu itu masalahnya aku tu termotivasi banget karena waktu itu tu pacarku tu mau pergi... Gitu kan. Dan aku tu pengen banget. Pengen nunjukin ke dia bahwa kamu pergi aku ngerjain. Aku bisa gitu looh. Ternyata wes… ternyata e ternyata, ternyata justru aku ngga ngerjain ngerjain. Hahahaha.... Iya kan? Aku sibuk dengan kegiatanku. Kebetulan ee ada kegiatan-kegiatan baru yang membuatku tergoda untuk ya melakukan banyak hal di situ jadinya. Yaaa… aku si mikirnya ya udahlah aku rehat dulu aku melakukan aktivitasku dan aku kembali lagi kalo aku udah puas dengan aktivitasku. Teruuus awal januari. Awal januari boleh dibilang eee aku mulai lagi yaaa mencoba untuk sedikit-sedikitlah kerjain bab satu dua. Dan ternyata, puji Tuhan, apa lumayan lancar, lumayan lancar dalam arti eee apa cukup beberapa kali aku mengadakan pertemuan sampai akhirnya akhir januari tu bab tiga. Permasalahan lagi, ternyata aku sudah sampai pada tahap mau ke item gitu, eee ternyata dosenku itu mau cuti nglahirin. Yaaa salahku juga sii soalnya dosenku dah pesen kalo aku,ee kalo aku kalo bisa secepatnya kamu bisa ambil data jadi kamu bisa bimbingan di rumah. Tapi kondisinya ternyata tidak seperti yang kuharapkan karena dosenku nggak bisa, cuti eee ngga bisa bimbingan di rumah aku loos lagi tiga bulan. Los lagi tiga bulan yaa terus aku memang ngga ngerjain. Tiga bulan itu ngga ngerjain. Ngga ngapa-ngapain, aku malah sibuk beraktifitas di luar. Naah ternyata tekanan demi tekanan muncul gitu kan? Dari saudara. Dari orang tua. Dari kakak. Dari teman-teman. Teman-teman lebih ke support yaa. Tapi kalo tekanan itu lebih muncul kayak kapan lulus. Biasa lah seperti itu. Dan ndilalah waktu itu kan di sisi lain ikut kegiatan juga ada unsur cari duit sii. Lumayan kan? Nah di saat pas bener-bener aku, ngga ada duit, terus tiba-tiba ada tawaran gitu kan ya udah aku ambil ajah. Yaa tekanannya waktu itu mungkin mereka mengharapkan aku kalo dengan aku cepat lulus aku bisa kerja, tetap dan aku bisa paling tidak mandiri dengan cari duit sendiri gitu kan. Waktu itu aku merasa motivasiku bukan karena orang-orang disekitarku maksudnya dari luar siih. Tapi ternyata, waktu itu, waktu itu heee… seperti itu tu aku masih ngga tergoyahkan gitu looh. Masih ngga tergoyahkan bahwa aku harus segera menyelesaikan tapi ngga tau kenapa eee setelah

EY/Mtv/Int/Pd/116


(2)

150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201

dosenku itu masuk (ngajar) gitu kan. Dan apa ya, ya udah rasanya tu aku pengen cepet selesai. Pengen cepet selesai karena aku mikirnya ditawarkan kepada dosenku bahwa kalo kamu ngga cepet selesai sekarang kamu bakalan mundur agustus dan itu nanti akan jadi mepet tapi kalo kamu mau ambil wisuda novemberkayak gitu. Dan terus ya mungkin dimotivasi oleh ibu bapak. Pengen aku cepet selesai karena mungkin kakakku udah selesai dan pingin ada unsur kata pengen syukuran bareng gitu kan Kamu taun ini harus selesai dan sebagainya. Jadi kamu bisa bikin bapak ibu seneng. Kalo kamu udah selesai kamu bisa kerja, wes mandiri semua. Teruus motivasi yang buat aku lebih besar sebenarnya datang dari pacar. Selama ini dia menggerogotiku... Eeh… menggerogoti dengan apa dia selalu menanyakan masalah skripsi skripsi skripsi dan skripsi. Sudah sampe mana. Sudah sampe mana. Sudah sampe mana. Kayak gitu lama-lama gimana yaa, yaa waktu itu aku tersadarkan juga si waktu aku disidang oleh dosen-dosenku itu bersama mas eko. Tapi waktu itu tu aku mikirnya tu nanti dulu nanti dulu Eeh,,, sante. Sampai suatu ketika ada sebuah omongan seperti ini eee ketika aku sudah mau berusaha ma masku, pacarku dia cuman bilang satu kata. Aku tu dibilang cuman aku omong tok. Ngomong tok, mana buktinya dan sebagainya gitu kan. Waktu itu jujur saja aku tu sakit hati. Sakit hatinya karena ee giliran aku mau bersemangat dalam arti aku sudah menyadari bahwa aku harus selesai tapi tiba-tiba aku dibegitukan. Nah waktu itu aku sempet sakit hati tapi ngga tahu kenapa sejak saat itu aku ngedril diriku sendiri untuk aku bener kata mas eko gitu kan bahwa aku harus aku harus selesai, aku harus cepet gitu looh karena bu titik juga pernah bilang ke aku, dosen pembimbingku kalo, kalo kamu kayak gini terus kamu akan selesai. Kalo kamu bekerja cari duit yang ada kamu ngga akan pernah selesai. Terus diingatkan lagi oleh mas eko kalo udah dibilang dia udah mulai keras sama aku untuk hal itu. Sangat menyadari bahwa apa yang dia katakan itu adalah benar dan itu baik buat aku. Nah sejak saat itu akhirnya aku memutuskan untuk yaa apaling tidak dia cuman bilang bahwa kamu harus kerja keras, gitu, paling tidak seperti itu. Yaa udah aku kerja keras. Ya udah itu sebenarnya motivasi, motivasi yang bisa dibilang orang-orang sebenernya memotivasiku banyak, temen-temen, sahabat gitu kan, keluarga, pacar, banyak. Tetapi apa yaa untuk bisa mengangkat diriku sendiri untuk sampai pada tahap kesadaran bahwa oh ya memang bahwa aku harus seperti ini ternyata tidak mudah. Jadi motivasi internal itu asalnya dari luar juga yaa...Yaaa kebanyakan seperti itu. Kalo hambatan dari dosen si sebenarnya ketika di awal-awal gitu yaa mungkin kalo sistemnya dosenku itu, dia lebih banyak eee dit ini diganti coba kamu cari bahan ini. Ee jadi aku sendiri waktu itu tu bingung. Jujur karena apa aku tu sistemnya masukin (ke loker). Masukin terus ketika ngembaliin ya udah ngembaliin gitu looh. Jadi bisa dibilang tidak ada komunikasi dua arah ato bisa dibilang diskusi tu ngga ada ketika di awal-awal. Jadi aku menangkap dengan persepsiku sendiri, dan mungkin maksudnya dosenku ngga kaya gitu gitu looh... Dan aku akhirnya kebingungan sendiri. Dan karena aku kebingungan tapi aku tidak berusaha menanyakan kepada dosenku nah jujur saja aku modelnya rada mundur-mundurnya kenapa. Aku merasa ketika aku belum mengerjakan benar, itu tu aku belum mau

EY/Mtv/Eks/Ol/149-152


(3)

202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253

ngasih ke ke dosenku. Eeh ngga cukup percaya diri. Eee kayak merasa apa yaa, ya itu tadi apa ketakutan, aduh ini bener ngga yaa, bener ngga yaa. Tapi ternyata pernah ada yang ngomong sama aku tiba-tiba anak fakultas lain temenku namanya Widya. Anak farmasi. Tiba-tiba dia bilang, dit, ya udah, kamu yang penting kerjain, toh juga besok-besok selalu ada revisi terus gitu. Yang penting masukin, nanti masalah di revisi kan kamu tinggal ganti lagi, paling tidak kamu tahu letak kesalahanmu dimana supaya besok-besok kan bisa kamu ganti, revisi lagi. Kupikir-pikir bener juga yaa. Akhirnya aku mulai menekatkan diri, nah dari situ kan progres lumayan. Tapi ya itu, dengan kendala akhirnya mungkin ee beliau ketika melahirkan kemudian caesar yang awalnya kita mempunyai kesepakatan bahwa kita bisa bimbingan di rumah sesambi aku bisa ambil data. Dan ternyata kondisi dosenku itu sendiri tidak memungkinkan. Akhirnya ya sudah aku menunggu beliau dan yaa setelah melahirkan itu boleh dibilang aku diminta progress yang sangat cepat gitu, setiap hari aku bimbingan dan setiap hari aku harus ada progres untuk ditunjukkan ke dia. Eksternal dulu itu misalkan aku bermasalah karena masalah ekonomi. Awalnya kayak kemaren aku tu aku tu sebenarnya kepikiran. Kepikiran banget. Karena prinsipnya aku tu ngga mau tergantung sama orang tua. Sebisa mungkin aku cari sendiri. Jujur bahkan beberapa minggu kemarin aku sempet down lagi hanya cuman karena aku kehabisan uang untuk diriku sendiri gitu looh. Karena kemaren-kemaren aku tu sempet cukup merasa bahwa dengan aku bekerja sedikit-sedikitlah aku paling tidak bisa mencukupi diriku sendiri tetapi ternyata setelah aku ngga kerja yaaa apapun itu yaa eee apa kalo udah ngga ada duit sedangkan orang tuaku juga tidak bisa membantuku, aku jadi down, aku harus gimana. Sempet waktu itu aku bilang ke masku, ke pacarku bahwa mas aku mau kerja, apapun itu lah. Tapi masku ngga ngebolehin aku karena kalo aku udah kerja terus aku jadi lupa waktu. Aku ngga mau ngerjain skripsiku padahal di saat itu aku jadi termotivasi bahwa aku harus selesai, harus selesai kan boleh dibilang aku diminta bulan juli tu sudah pendadaran. Nah terus waktu itu akhirnya aku merasa kaya useless gitu looh. Aku ngga ada artinya. Aku ngga berguna. Tapi aku disadarkan oleh masku bahwa justru kamu berguna tapi dengan cara kamu menunjukkan bahwa kamu harus cepet selesai. Seperti itu. Dan akhirnya langkah yang aku buat ato strategi yang aku buat untuk itu ya udah aku bener-bener ngerjain ato fokus sama skripsiku. Boleh dibilang aku maraton ato cepet yaa... Ya ngejar, istilahnya seperti itu. Jadi yang dari try out, dari ambil data, sekarang sampai akhirnya aku bisa paling tidak sampai ke pembahasan itu dalam waktu kemarin terhitung mulai tangga sebelas mei, empat belas aku try out, ambil datanya tanggal akhir-akhir mei kurang lebih seminggu akhir mei juni aku olah dan ya udah sampai sekarang ya itu kan dan itu dia strateginya mungkin yaa meskipun, meskipun aku tidak harus setiap hari ngerjain tapi paling tidak eee apa namanya... eee ada progress trus yang kedua aku mengerem untuk hal-hal yang berbau mungkin aku kegiatan apa ato mungkin aku diajak kemana gitu aku mencoba ngerem bahwa oke aku fokus dulu sama skripsiku meskipun yaa aku ngga harus setiap hari ngerjain. Paling tidak. Ya paling ngga dalam waktu jangka beberapa hari tu aku harus ngumpul ato apa gitu. Kayak gitu, jadi


(4)

254 555 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305

bener-bener kerja cepat untuk karena target sebenarnya tu juni bisa pendadaran.. Juni pendadaran. Maksudnya januari saya harus sudah selesai bab satu terus bab, februari bab dua. Iya siih, jadi apa namanya jadi dulu tu sebenarnya kita bikin kesepakatan bersama, sama dosenku, bu titik itu, bahwa ketika awal aku bimbingan beliau mengatakan aku ingin selesai berapa lama? Aku bilang enam bulan. Oke enam bulan gitu kan. Ketika enam bulan ternyata berlalu, ee aku sempat loos beberapa bulan. Bu titik selalu menanyakan kepada aku, kenapa? Kembali lagi aku bilang saya kerja. Waktu bu titik bilang, seperti itu yang tadi aku katakan, kalo kamu kayak gini terus kamu ngga selesai. Oke kamu target kapan gitu kan. Aku ngerti kondisimu dan dit kalo kamu sampe agustus belum kelar-kelar gitu kan. Kamu akan tambah sulit lagi gitu kan... Terus akhirnya waktu itu sebenernya yaaa, waktu itu kalo memang sesuai rencana aku ditargetkan mei untuk pendadaran. Kalo waktu itu aku sesuai dengan targetnya bu titik. Dan targetku yang sudah kita sepakati. Oke, januari kamu selesein bab tiga, februari kamu ambil data dan mengolahnya. Mungkin harapannya bu titik, bu titik selesai cuti. Kalo ngga mei juni kurang lebih aku sudah harus pendadaran. Itu target awal. Tapi ternyata yaaa aku harus mundur tapi yaaa sudah tidak apa-apa. Akhirnya aku sangat-sangat ini sudah ngga ada, sudah ngga ada toleransi buat diriku sendiri ya. Lah ini tadi factor internal yaa... Cara aku untuk mengatasi factor internalku yang hambatan tadi ya wes dengan cara wes ngga ada toleransi buat diriku sendiri gitu looh. Kalo kemarin-kemarin aku masih nanti lah, nanti lah ato apalah masih mau ini dulu, tapi kalo aku sekarang mencoba tegas sama diriku sendiri bahwa dit sudah ngga ada toleransi buat kamu gitu kan. Bahwa kalo ini juni bisa selesai juli kamu bisa pendadaran. Karena jujur ajah, kan bentar lagi mau bayar UKT tuh, naah, aku ngejarnya supaya itu lah supaya ngga bayar UKT lagi... Hahaha... Pusing eee... Jadi strateginya kalo ke internal ya lebih ke aku. Tegaas. Tapi kalo untuk factor eksternalnya ya aku lebih bener-bener ngerem untuk ngga beraktifitas dulu. Sementara inilah. Itu mereka (teman-teman, saudara, orangtua) memotivasi. Oooh. Kalo pertanyaannya dari orang tua. Doa dalam bentuk doa, beliau itu cuman selalu bilang, ibu doain kamu supaya kamu sekolahnya lancar. Terus kalo dari bapak ya yang pasti juga sama. Satu hal... Motivasi yang menurutku sungguh ee ngga lucu si tapi yaa sedikit membahagiakanku. Kenapa? Pertama kakakku. Pertama kakakku karena apa, ee ternyata kita sama keluarga sudah merencanakan planning buat bulan juli agustus September dan sebagainya. Ada beberapa hal rencana keluarga yang di kita yang buat aku bener juga ya kalo memang aku harus cepet selesai supaya aku bisa begini, begini, begini, dan begini. Paling tidak membantu orang tuaku dengan rencana yang sudah kita bahas. Tapi kalo kakakku motivasinya gampang, dit kalo kamu bisa juli bisa selesai, kamu bisa ke bali, tak bayarin. Katanya begitu siiih. Jadi termotivasi.Hahaha.... Kan aku belum pernah ke bali jadinya kan hasrat ingin ke sana kan besar. yaaa.. Oke ketunjukkan. Lah terus mungkin kalo orang tua kan lebih pada ke support kan dalam arti ee mereka bilang bahwa aku biasa kerja keras jadi mereka percaya bahwa aku bisa sampai di situ. Eee dan orang tuaku juga tanya, selalu telepon, udah sampe mana. Bapakku udah nanyain piye prosesmu dan sebagainya. Yaa meskipun


(5)

306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 345 346 347 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 367

kadang, aduuuh ditanya-tanya tapi yaa aku seneng ketika aku udah ini, bu aku udah ini, bu pak, paling ngga mereka cukup lega dengan prosesku gitu looh. Itu. Kalo dari pacar, kalo pacar itu, itu tadi. Waah... itu, hehe... Ketika dia jauh pun, Ketika dia tugas jauhpun, dia juga selalu memantauku gitu looh. Piye skripsimu, piye dan piye dan piye dan piye gitu kan. Selalu mereka seperti itu dan ngga hanya dalam bentuk kata-kata. Dia kan orangnya lebih banyak ee semangat yaa ato mungkin selamat berproses, selamat berjuang, kerja keras. Ee dia menuntutku untuk, aku harus kerja keras gitu looh.. Karena dia tau impianku apa dan dia mengharapkan bahwa kalo aku cepet selesai eee kamu bisa mewujudkan impian kamu itu. Gitu looh dan boleh dibilang orang yang terkeras, yaaa selama ini yang, kerasnya itu tapi keras yang menjadi sebuah motivasi positif buat aku yaa pacarku itu. Ngga hanya lewat sms, kata-kata ato apa, bahkan sampe detik-detik terakhirpun dia selama ini masih memantau bagaimana perkembanganku. Bahkan kadang-kadang eee dia menyindir-nyindirku seperti itulah intinya masalah skripsi, ah kok progressmu cuman baru sampe situ ato apa. Tapi di sisi lain juga dia menjadi teman diskusiku walaupun sebenarnya dia juga ngga tau banget si masalah kuantitatif gitu yaa. Tapi, ya lumayanlah walaupun dia cuma bilang, ya makanya baca buku ato makanya ini. Dan dengan supaya aku ngga tergantung oleh siapapun. Paling ngga aku usaha sendiri dulu. Terus motivasi yang ketiga pasti dari sahabat. Sahabat. Sahabat-sahabatku. Yang selalu aku tempat aku jadi curhatanku dan selalu laporan tentang apa yang kulakukan tu ada satu mba, namanya mba Ndol. Siapa itu, sahabatku yang selalu mendengarkanku dengan apa yang kulakukan, dengan apa yang kualami ya. Dia orang pendengar sejati lah, yang pokoknya yang sumpah baik banget deh orangnya. Hehehe. Jadi kalo misalnya eee bantuan tu dari sahabat tu lebih ke masalah sharing, curhat gitu ya... Tentang skripsi. Tapi kalo misalnya dari sahabat itu memberikan bantuan-bantuan yang lain ngga selain sekedar mensupport ato menurunkan tegangan itu, ya silakan.. Yaaa. Kalo itu juga ada yang lain juga. Ada yang berupa bantuan diskusi. Misal ada temen yang namanya Beni. Jadi kita temen seperjuangan. Nah, kalo sama dia pun juga kita selalu bertukar pikiran gitu looh. Dit piye, Dit gimana gitu kan. Dan yaaa itu aku cukup terbantu banget gitu kan terus ada temen-temenku yang lain juga gitu kan, entah erol, entah anggit, entah temen-temen mungkin siapapun juga di luar temen-temen cewek juga, ada Feni ato siapapun itu kan, mereka temen-temen yang belum mengkritisi hasil aku ya. Eee paling tidak dengan seperti itu aku cukup terbuka pikiranku juga. Maya juga, maya selama ini sudah bantu aku banyak, dalam proses maupun teknis. Si Endul juga maupun dari segi apa masukan gitu kan. Karena yaa, bantuannya lebih banyak ke masalah diskusi. Mas Dian ato mas Diancuk itu juga membantu pengolahan data dan sebagainya. Pokoknya kalo temen-temen mungkin banyak yaa banyak yang ngga tersebutin satu persatu tapi pasti buat aku itu sangat membantuku karena aku sendiri juga mungkin pernah si kebingungan untuk masalah kemarin, piye nih gimana ngolah data ato mungkin…. ato mungkin piye nih aku harus ngerjain bab empat ato apa tapi bab tiga, bab dua, bab satu itu eee mereka sangat memberikan sebuah masukan kepadaku, ada yang juga bantu mentranslete, ada juga yang


(6)

368 369 360 371 372 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396

mentranslete aitemku mbak Tiwuk ato siapapun sangat-sangat membantu selama prosesku dari awal sampai sejauh ini. Yaaa. Selain aku baca buku ato paling ngga litertatur ato mungkin cari-cari di internet, aku butuh bantuann temen kenapa? Soalnya aku sebenarnya orangnya bingungan gitu... Sumpah. Bingungan. Maksudnya aku merasa bahwa kadang aku tahu bahwa ini ada yang kurang tapi terkadang aku ngga ngerti gitu, dimananya gitu loo. Ternyata dengan aku diskusi ke temen-temen, aduh aku gini, aduh materiku gini, aduh seperti ini ternyata banyak masukan yang mereka lontarkan ke aku. Dan aku memang mau dan pengen bercerita ke mereka yang bisa kuajakin untuk ngobrol kenapa karena aku selalu membutuhkan. Bukan berarti terus aku eee malas dalam arti ngga berusaha sendiri engga tapi lebih kepada diskusi ato masukan-masukan pendapat-pendapat yang bikin aku terbuka matanya gitu lo. Ooh ternyata aku masih kurang ini yaa. Ooh ternyata aku harus nambahin ini. Ato ternyata oh nah ketika hasil diskusi itu aku diskusikan lagi dengan dosen pembimbingku jadi boleh dibilang setelah progress ini, aku dan dosenku tu lebih banyak diskusi jadi eee buu kemarin aku mendapat masukan seperti ini, kira-kira gimana ya bu ya. Ternyata lebih interaktif aja gitu loo dan bu Titik mulai terbuka bahwa oh itu maksudmu dit gitu loooh. Ya udah. Kalo kemaren-kemaren bu Titik cuman satu arah dalam arti Dit kamu sendiri tapi sekarang bu Titik berusaha menengahi juga dalam arti oh maksudmu ini. O ya udah gini gini gini ajah gitu kan seperti itu. Dan ngga lupa aku juga minta tolong dosen gitu kan, kalopun misalkan aku merasa bener-bener ngga dong sama beberapa hal aku juga menanyakan ke beberapa dosen tertentu. Jadi diskusinya ngga cuman sama dosen pembimbing ajah. Beberapa dosen yang aku mintai pendapat. Terutama pas kemarin masalah statistic sih, aku menanyakan kepada pak Agung seperti itu....