Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

akhirnya Enong harus kembali ke kampung dan bekerja sebagai pendulang timah. Hal tersebut tampak pada kutipan berikut. 7 Enong tahu, beberapa anak perempuan tetangga sesama keluarga pendulang telah berangkat ke Tanjong Pandan untuk bekerja sebagai penjaga toko, tukang cuci dirumah orang kaya, atau buruh pabrik. Ia brusaha meyakinkan ibunya bahwa ia bisa bekerja seperti itu. Apa susahnya menjaga toko? Katanya Andrea, 2010: 25. 8 Namun, tak semudah sangkanya. Juragan menyuruhnya pulang dan kembali ke sekolah. Banyak yang mengusirnya dengan kasar. Ketika ditanya ijasah, ia hanya bisa menjawab bahwa ia hampit tamat SD. Ia pun ditampik untuk pekerjaan rumah tangga atau pabrik karemna tampak sangat kurus dan lemah. Penolakan ini ia alami berkali-kali, selama berhari- hari Andrea, 2010: 33. 9 Sampai di rumah, ia mengambil pacul dan dulang milik ayahnya dulu, lalu segera kembali ke danau. ia menyingsingkan lengan baju, turun kebantaran dan mulai menggali lumpur. Ia terus menggali dan menggali. Ia berkecipak seperti orang kesurupan. Keringatnya betrcucuran, tubuhnya berlumur lumpur. Ia mengumpulkan galiannya kedalam dulang, mengisinya dengan air, dan mengayak-ayaknya. Sore itu, pendulang timah perempuan timah pertama di dunia ini, telah lahir Andrea, 2010: 49

4. Tikaian

Tikaian terjadi ketika Enong mampu mendulang timah walau hasilnya jauh dari penghasilan pendulang yang lain. Segerombolan laki-laki pendulang timah merasa iri dan tidak suka terhadap Enong. Hal tersebut tampak pada kutipan berikut. 10 Enong melompat-lompat girang. Ia berputar dan menari. Ia menyanyikan If you’re happy and you knowit, clap your hand, dan ia bertepuk tangan, sendirian, di tengah hutan. Beban yang amat berat di pundaknya dirasakannya terlepas seketika. Akhirnya, ia menggenggam timah, akhirnya ia menggenggam harapan Andrea, 2010: 61 11 Bersemangat setelah mendapatkan timah pertama, Enong semakin giat bekerja. Ia tidak tahu, di pasar, di balik gelapnya subuh, pria-pria bermata jahat di tempat juru taksir itu telah bersiap membuntutinya. Mereka ingin mengintai lokasi Enong mendapat timah Andrea, 2011: 71 12 Salak anjing meraung- raung. Enong diburu seperti peladuk. Ia berlari sekuat tenaga karena takut diperkosa berdarah karena duri dan pokok kayu yang tajam. Malangnya, ia tidak dapat berlari lebih jauh karena didepannya mengadang tebing yang curam. Dibawah tebing itu mengalir sungai yang berjeram-jeram. Enong menoleh ke belakang. Anjing-anjing pemburu sudah dekat. Ia berlari menuju tebing dan tanpa ragu ia meloncat. Tubuh kecilnya melayang, lalu berdentum dipermukaan sungai. Ia tenggelam bak batu, tak muncul lagi Andrea, 2010: 72.

5. Rumitan

Situasi semakin menegangkan ketika A Ling ternyata sudah bersama lelaki lain dan Ikal merasa kecewa. Ikal berusaha menemui laki-laki itu. Zinar namanya, lelaki yang tampan dan seorang atlit yang serba bisa. Di sisi lain rumitan juga terjadi pada Enong yang kebingungan mencari kata bahasa inggris yang dikirim oleh sahabat penanya Yang dikenalnya lewat katalog. Hal tersebut pada kutipan berikut 13 Selidik punya selidik, soal seorang pria menjemput A Ling itu rupanya telah beberapa kali terjadi. Informasi itu ku dapat dari Detektif M.Nur Andrea, 2010: 78. 14 Beberapa hari kemudian,sungguh mengejutkan, melalui jaringan penggosip warung kopi, kudengar kabar angin yang merisaukan bahwa lelaki itu akan melamar A Ling. Skandal pun dimulai Andrea, 2010: 79. 15 Diluar pertimbangan itu, Aku pun sesungguhnya ingin bertemu dengan Zinar. Sungguh Aku ingin tahu, bagaimana muka orang yang telah membuat A Ling mabuk kepayang. Macam mana pula muka orang yang telah membuatku sengsara Andrea, 2010: 99. 16 Setelah dua jam bersepeda, Aku sampai. Aku berbelok ke sebuah jalan di seberang bioskop lama. Nun di ujung sana di pojok, nampak sebuah toko. Seperti gambaran Detektif M.Nur, itulah toko Zinar. Aku makin tergesa mengayuh. Emosi telah sampai ke ubun-ubun Andrea, 2010: 100. 17 Kening Enong berkerut. Agaknya ia tak berhasil menemukan kata yang ia cari. Ia meletakkan kamus itu Iatas meja loket, lalu mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya. Ia membuka buku yang kumal itu, mencari-cari halaman tertentu, dan menemukannya. Ia mengeja sebuah kata yang tertulis disitu seakan menyakinkan dirinya agr tidak salah melihat rangkaian hurufnya, kemuIan melu mencari-cari lagi didalam kamus tadi Andrea, 2010: 119.

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

3 47 21

NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA BERMUATAN NILAI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

18 208 180

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL PADANG BULAN NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SEMIOTIK.

1 0 12

PENDAHULUAN NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SEMIOTIK.

0 5 20

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN RELEVANSINYA TERHADAP NILAI ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN RELEVANSINYA TERHADAP NILAI PENDIDIKAN SD ISLAM KRADENAN TAHUN 2

0 2 12

Nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata dan relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II.

0 3 154

Aspek Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan Karakter Novel-novel Karya Andrea Hirata serta Relevansinya dengan Pembelajaran Apresiasi Prosa.

0 0 17

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SEBELAS PATRIOT KARYA ANDREA HIRATA DAN RELEVANSINYA PADA PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA SISWA SMA KELAS XII.

0 0 15

NOVEL DWILOGI PADANG BULAN DAN CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA (Kajian Psikologi Sastra, Nilai Pendidikan Karakter, dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra).

1 1 1

NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA (KAJIAN STRUKTURAL DAN NILAI MORAL)

0 1 160