9. Cinta Tanah Air
Novel ini mengangkat nilai cinta tanah air diantaranya tampak pada tokoh Ikal. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut.
110 “Tak lain kesia-siaan yang nyata Inilah sebabnya, kita ini sudah
merdeka, tapi masih macam orang terjajah. Karena, anak-anak muda kita tak becus Tak ada rasa hormat sama sekali pada para proklamator”
Andrea, 2010: 152.
Kutipan di atas menunjukkan bahwa tokoh Ikal menyindir anak-anak muda zaman sekarang. Anak muda yang tidak menjaga kemerdekaan negara. Mereka
tidak menghargai pengorbanan para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaa. Hal ini menunjukkan adanya nilai pendidikan karakter cinta tanah air
dalam diri Ikal.
10. Menghargai Prestasi
Nilai pendidikan menghargai prestasi diantaranya tampak pada tokoh Ikal. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut.
111 Secara aneh, Aku terpikat pada Enong yang besar untuk belajar dan
hobinya yang tak biasa: bahasa inggris, terutama bagi seorang perempuan pendulang timah yang tak lagi muda. Enong, digaris bawahi, adalah
sebuah inspirasi Andrea, 2010: 125.
Kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Ikal kagum dengan Enong yang ingin belajar bahasa Inggris. ikal terinspirasi akan semangat dan prestasi
Enong. Hal ini menunjukkan bahwa Ikal memiliki nilai pendidikan karakter menghargai prestasi.
11. Komunikatif
Novel ini mengangkat nilai pendidikan komunikatif diantaranya tampak pada tokoh Ikal. Ia mencoba menjelaskan kepada detektif M. Nur untuk
menyusun rencana selanjutnya. Hal tersebut ditunjukkan pada kutipan berikut. 112
Kepada Detektif M. Nur dijelaskan detail rencana D itu. Termasuk soal bagaimana Ninochka Stronovsky akan mengajariku main catur. Aku
tahu bahwa setiap buah dan kotak-kotak dipapan catur memiliki kode, namun Aku belum paham mengenai itu. Kusampaikan pula pada Detektif
soal komunikasi dengan Nochka melalui internet dan hal ini haruslah bersifat rahasia. Andrea 2010: 155.
Kutipan di atasmenunjukan sikap proaktif antara ikal dan detektif M. Nur. Sikap terbuka sehingga tercipta suatu komunikasi dan kerja sama yang lancar. Ikal
menjelaskan apa saja yang akan dilAkukan dengan rencana D kepada detektif M. Nur. Hal ini menunjukkan adanya nilai pendidikan komunikatif dalam diri tokoh
Ikal.
12. Gemar Membaca
Nilai pendidikan gemar membaca dalam novel ini diantaranya tampak pada tokoh Enong. Tokoh Enong selalu menyempatkan waktu untuk membaca kamus
bahasa Inggris untuk membangkitkan semangatnya. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut.
113 Jika, lelah, ia membuka lagi
kamus Basa Inggris Satu Miliar Kata
peninggalan ayahnya itu. Aneh, kamus itu selalu mampu meledakkan semangatnya. Ia sering menandai kata yang sangat asing baginya, yang
belum pernah diajarkan Bu Nizam, misalnya
sacrifice, honestty
, dan
freedom
Andrea, 2010: 59. Kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Enong meluangkan waktu
untuk membaca kamus bahasa Inggris. ia menjadikan membaca kamus menjadi
salah satu penyemangatnya saat lelah. Hal ini menunjukkan adanya nilai pendidikan karakter gemar membaca pada tokoh Enong.
13. Peduli Sosial
Novel ini mengandung nilai peduli sosial, di antaranya tampak pada tokoh Paman. Tokoh Paman memnberikan nasehat-nasehat kepada Ikal, keponakannya.
Hal itu dapat di lihat pada kutipan berikut. 114
Terpesona Aku. Baru kusadari, jika berada di dekat Paman dalam keadaan ia tenang, sesungguhnya banyak mutiara yang dapat digali
darinya. Kata-katanya lembut, penuh empati dan pengertian. Percakapan antara Paman dan keponakan itu berlanjut ke soal nasib malangku dalam
hal hubungan pria-wanita Andrea, 2010: 228.
Kutipan di atas menggambarkan kepedulian Paman kepada Ikal. Ia empati akan kisah cinta ikal dan memberikan naserhat ketika ikal memutuskan untuk ke
Jakarta. Hal tersebut menunnjukkan adanya nilai pendidikan karakter peduli sosial dalam diri tokoh Paman.
14. Tanggung Jawab
Dalam novel ini, nilai tanggung jawab tampak pada tokoh detektif M. Nur. Ia bertanggung jawab akan tugasnya. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut.
115 Seisi pasar tahu kejalan itu dan makin senang menggunjingkannya.
Detektif M. Nur bekerja di bawah tekanan dan merasa bertanggung jawab moral pada kliennya, Moi Kiun, yang kian terpojok sampai tak
berani ke pasar Andrea, 2010: 42
Kutipan tersebut menunjukkan bahwa detektif M. Nur berusaha menyelesaikan tugasnya. Sebagai detektif yang selalu berusaha bertanggung
jawab menyelesaikan kasus kliennya. Seperti pada kutipan di atasdetektif M. Nur berusaha menyelesaikan kasus Moi Kiun agar si klien dapat menjalani kehidupan
sehari-harinya. Hal itu menunjukkan adanya nilai pendidikan karakter tanggung jawab dalam diri tokoh detektif M. Nur.
15. Toleransi
Nilai pendidikan toleransi dalam novel ini tampak pada tokoh Ikal. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut.
116 Sesungguhnya kalimat itu amat konyol, mana mungkin A Ling, orang
Tionghoa tulen dan beragama konghucu akan belajar menyanyikan lagu “Rukun Islam”. Aku pasti sangat gugup waktu itu
Andrea, 2010: 239 Kutipan di atas menggambarkan toleransi beragama. Ikal dan A Ling saling
mencintai walaupun mereka berbeda agama dan kebudayaan. Jika pelajaran kebudayaan dan agama Ikal sering mengajarkan pada A Ling hal yang tidak
diketahui. Hal itu menunjukkan adanya nilai karakter toleransi dalam diri Ikal.
16. Nasionalisme
Novel ini mengandung nilai nasionalisme yang tampak pada tokoh Ikal. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut.
117 Aku terhenyak dan merasa makin meranga. Kapal keruk adalah
tempat ayahku dan ayah-ayah kamu---anak-anak melayu---dulu bekerja. Memotong-motongnya sama dengan memotong-motong kebudayaan
kami. Tsunami telah melanda sejarah budaya dan
industrial Archeology
dikampung kami. Perasaan seni dan estetika telah menemui jalan yang gelap dan sempit di kantor-kantor birokrasi semakin lama semakin
sempit, lalu buntu Andrea, 2010: 227.
Kutipan di atas menunjukkan secara tersirat kekecewaannya. Kapal keruk yang seharusnya bisa menjadi sejarah budaya Indonesia dimusnahkan tanpa
adanya pertanggung jawaban. Ikal menunjukkan semangatnya untuk menjaga kebudayaan bangsa indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Ikal memiliki nilai
pendidikan karakter nasionalisme.
4.4 Relevansi Hasil Penelitian sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMA
Pembelajaran sastra merupakan salah satu media yang relevan dan baik untuk karakter siswa yang berbudaya. Pada umumnya pembelajaran sastra
sangatlah bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya di SMA. Di dalam pembelajarannya, sastra dapat memberikan banyak sekali pengajaran bagi siswa
tentang kehidupan-kehidupan yang terjadi salah satunya di dalam novel. Selain itu menurut Rahmanto 2005: 27
– 28 mengklasifikasikan tiga aspek penting dalam memilih pengajaran sastra, yaitu: pertama dari segi bahasa, kedua dari segi
kematangan jiwa psikologi, dan ketiga dari segi latar belakang kebudayaan para siswa.
Novel
Padang Bulan
karya Andrea Hirata dapat dijadikan bahan ajar
pembelajaran di SMA kelas XI karena memenuhi tiga aspek penting yang dijelaskan berikut.
1. Bahasa
Bahasa merupakan aspek yang paling penting dalam berkomunikasi, begitu pula dalam pembelajaran sastra. Tingkat penguasaan kosa kata anak SD
dan SMA akan berbeda. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan faktor-faktor seperti: cara penelitian yang dipakai pengarang, ciri-ciri karya sastra pada waktu
penelitian karya itu, dan kelompok pembaca yang ingin dijangkau pengarang. Dalam novel
Padang Bulan
bahasa yang digunakan mudah dipahami. Hal tersebut dikarenakan apabila pengarang menggunakan bahasa yang sulit
dimengerti, siswa akan sulit dalam memahami novel tersebut. Pengarang menggunakan Bahasa Inggris dalam novelnya. Namun kata dalam Bahasa Inggris
merupakan kata-kata yang mudah untuk dipahami. Berikut kutipan tidak langsung yang mendukung pertanyataan bahwa bahasa yang digunakan mudah dipahami.
118 Dalam perekonomian kami,
demand
sering kali lebih besar daripada
supply
. Akibat langsung dari keadaan itu adalah perangai juragan toko sering kali buruk. Mereka berdagang sesuka-suka hati saja Andrea,
2010:102 119
Ia bercerita bahwaia telah menjadi pecatur profesional dan berhasil meraih gelar
grand master
perempuan. Ketika kam
i chatting
itu, ia sedang bersiap-siap untuk pergi ke Helsinki, mewakili Georgia pada
turnamen internasional catur perempuan Andrea, 2010:141 120
Lantaran seluruh pendidikan, seluruh
training
, dan mentalitas yang kudapatkan selama masa dewasAku tidak membantuku untuk terjun ke
dalam profesi-profesi semacam itu Andrea, 2010151.
Berikut pernyataan dengan menggunakan kalimat langsung. 121
“
Mothe
r artinya ibu,
father---
ayah,
daughte
r---anak perempuan,
son---
anak laki- laki.” Kawan-kawannya tertawa melihatnya menjelaskan
penjelasan bahasa Inggris pada seorang kuli tambang. Bu Nizam tersenyum
getir melihat
semangat Enong
dan mendengarkan
pengucapannya kAku Andrea, 2010: 22 122
“Makan dua kali sehari saja, tak apa-apa, Pak,” kata perempuan kecil
drop out
kelas 6 SD itu dengan lugu. Ia malah kena hardik Andrea, 2010: 36.
Dari berbagai kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa juga dapat memberikan warna baru dalam novel. Kata-kata Bahasa Inggris yang
digunakan mudah dipahami. Kutipan 118, 119 sampai 120 kalimat dengan menggunakan kata bahasa Inggris dengan kalimat tidak langsung, sedangkan
kutipan 121 dan 122 menggunakan kalimat langsung.
2. Kematangan Jiwa Psikologi
Setiap orang pasti mengalami perkembangan psikologi. Hal ini juga harus diperhatikan karena akan berpengaruh pada kemampuan berpikirnya, kesiapan
bekerja sama, dan kemungkinan dalam memecahkan suatu masalah. Novel
Padang Bulan
terdapat merupakan novel yang relevan dengan materi
pembelajaran pada siswa SMA kelas XI karena memenuhi aspek psikologi. Pada bab II telah dijelaskan bahwa siswa kelas XI masuk pada tahap operasional formal
11-12 tahun ke atas. Bacaan pembelajaran yang relevan dengan tahap operasional formal dapat berupa buku yang di dalamnya memuat suatu konflik
dan siswa diajak untuk berfikir kritis, bacaan yang menampilkan alur cerita ganda, bacaaan yang unsur intrinsik dan ekstrinsiknya lebih komplek.
Membaca novel
Padang Bulan
dapat membantu siswa mengetahui permasalahan-permasalahan yang kemungkinan terjadi pada kehidupan nyata.
Dengan demikian diharapkan siswa mempunyai minat untuk menemukan nilai- nilai pendidikan karakter dengan menganalisis masalah-masalah yang ada di
dalam novel
Padang Bulan
meliputi nilai religius, jujur, mandiri, toleransi, nasionalisme, cinta tanah air, peduli sosial, gemar membaca, komunikatif,
tanggung jawab, demokratis, rasa ingin tahu, kreatif, disiplin, kerja keras dan menghargai prestasi.
Nilai-nilai karakter pada novel ini dapat dijadikan pedoman untuk siswa menemukan jati diri dan mendewasakan diri sehingga dapat membentuk karakter
manusia yang berbudaya dan dapat mengubah tingkah laku yang kurang baik menjadi baik dengan nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel ini.
3. Latar Belakang Budaya
Pengajaran sastra dapat membantu meningkatkan keterampilan bahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, serta
membantu pembentukan watak siswa. siswa akan lebih tertarik dengan karya- karya sastra yang mempunyai hubungan erat dengan latar belakang kehidupan
mereka. Dengan demikian, guru juga harus bisa memahami apa yang diminati oleh para siswa sehingga dapat menyajikan suatu karya sastra yang tidak terlalu
menuntut gambaran di luar jangkauan kemampuan pembayangan yang dimiliki oleh para siswanya. Berikut kutipan mengenai pengetahuan budaya yang terdapat
di dalam novel, khususnya kebudayaan Melayu bagaimana tradisi orang Melayumengenai pemikiran-pemkiran kebudayaan mereka.
123 “Apa
Yahnong
takkan bekerja?”
Yahnon
g, singkatan untuk ayah bagi anak tertua merea, Enong. Kebiasaan orang Melayu menyatakan sayang pada anak tertua dengan
menggabungkan nama ayah dan nama anak tertua itu Andrea, 2010: 2 124
Selain menggabungkan nama ayah dan nama ayah dan nama anak tertua, orang Melayu udik biasa pula menamai anak tertua, orang
Melayuudik biasa pula menemani anak dengaan bunyi senada seirama. Jika nama anak tertua Murad, misalnya, tujuh orang adik di bawahnya
adalah Munazir, Munaf, Muntaha, Munawaroh, Mun”im, dan Munmun. Lantaran anak sangat banyak, hal itu kerap menimbulkan kekacauan.
Sering kali nama itu tertukar Andrea, 2010: 9
125 Lalu, ada pula kebiasaan yang unik. Anak muda sering di panggil
Boi.
Ini tak ada hubungannya dengan
Boy
dalam bahasa Inggris sebab anak perempuan pun sering dipanggil
Boi
Andrea: 2010: 9 Dari beberapa kutipan di atas bisa disimpulkan bahwa masyarakat Melayu
memiliki kebudayaan panggilan terhadap anak-anaknya.. Kutipan 123, 124 dan 125 menjelaskan bahwa adanya panggilan-panggilan khusus yang biasa
digunakan masyarakat Melayu untuk anak-anaknya.
4. Novel
Padang Bulan
sebagai Bahan Pembelajaran
Novel
Padang Bulan
merupakan novel yang relevan dengan bahan pembelajaran sastra di SMA, khususnya siswa kelas XI semester genap pada SK
15. Memahami buku biografi, novel dan hikayat, dengan KD 15.1 Memahami buku biografi, novel dan hikayat. Selain itu, novel
Padang Bulan
memenuhi tiga
aspek yang telah dibahas yaitu aspek bahasa, psikologi dan latar belakang budaya.
Pada proses pembelajaran, sebelum guru memberikan materi pada siswa, guru diharuskan membuat RPP terlebih dahulu untuk dijadikan pedoman proses
pembelajaran sastra yang dapat menentukan tujuan akhir yang akan dicapai siswa setelah membaca novel. Guru harus memberikan tugas kepada siswa terlebih dulu
untuk membaca novel
Padang Bulan
untuk dijadikan tugas minggu berikutnya. Berikut ini dipaparkan silabus dan RPP yang sesuai dengan analisis nilai-nilai
pendidikan karakter dalam novel
Padang Bulan
karya Andrea Hirata.
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas Semester : XI II
Standar Kompetensi : Membaca 15.
Memahami buku biografi, novel dan hikayat
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Nilai Budaya Dan Karakter
Bangsa Kewirausahaan
Ekonomi Kreatif Kegiata
Pembelajaran Indikator
Pencapaian Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
Bahan Alat
15.1 Mengungkapkan hal-hal yang
menarik dan 1.
Pengertian -novel
-alur Kreatif
Bersahabat komunikatif
Keorisinilan Kepemimpinan
Menjelaskan pengertian
novel, unsur- Mampu
mendefinisikan pengertian
Jenis Tagihan: tugas individu
penilaian 1X2jp
KBBI 2008
Novel