Novel Kajian Pustaka .1 Pendidikan Karakter

Adapun teknik yang digunakan pengarang untuk menggambarkan sifat pada tokoh. Altenbernd Lewis Burhan, 2009:194 menyebutnya dengan teknik ekspositori dan teknik dramatik. a. Teknik Ekspositori Teknik ekspositori biasa juga disebut dengan teknik analitik adalah pelukisan tokoh cerita yang dilakukan dengan memberikan deskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsung. Pengarang menghadirkan tokoh secara langsung atau tidak berbelit-belit dengan disertai deskripsi berupa sikap, sifat, watak, tingkah laku atau bahkan ciri-ciri fisiknya Burhan, 2009:194. b. Teknik Dramatik Teknik dramatik ini dalam penggamabaran tokohnya, pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh. Akan tetapi pengarang membiarkan para tokoh cerita menunjukan kediriannya sendiri melalui aktivitas-aktivitas yang dilakukan baik secara verbal atau kata-kata maupun non verbal.atau tindakan dan tingkah laku Burhan, 2009:198.

2.2.3.3 Penokohan

Sudjiman 1992:23 penokohan merupakan penyajian watak tokoh dan penciptaan cerita tokoh. Jones dalam Nurgiyantoro 2007:165 mengemukakan penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Waluyo 1994: 164-165 mengemukakan penokohan dan perwatakan mempunyai hubungan yang erat. Penokohan berhubungan dengan cara pengarang memilih dan menentukan tokok-tokohnya, perawatakan berhubungan dengan karakteristik watak dari tokoh-tokohnya dalam cerita. Istilah penokohan lebih luas pengertiannya dari tokoh dan perwatakan sebab ia sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca Nurgiyantoro, 2007:166. Ada beberapa metode penokohan. Pertama menurut Hudson dalam Sugihastuti dan Suharto 2010:50, yaitu metode analitik atau metode langsung. Pengarang melalui narator memaparkan sifat-sifat, hasrat, pikiran dan perasaan tokoh. Kedua menurut Panuti Sudjiman dalam Sugihastuti dan Suharto 2010:51, yaitu metode tidak langsung yang disebut juga metode ragaan atau metode dramatik. Watak tokoh dapat disimpulkan pembaca dari pikiran, cakapan dan lakuan tokoh yang disajikan pengarang narator. Ketiga menurut Kenney dalam Sugihastuti dan Suharto 2010:51, yaitu metode konstektual. Melalui

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

3 47 21

NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA BERMUATAN NILAI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

18 208 180

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL PADANG BULAN NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SEMIOTIK.

1 0 12

PENDAHULUAN NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SEMIOTIK.

0 5 20

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN RELEVANSINYA TERHADAP NILAI ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN RELEVANSINYA TERHADAP NILAI PENDIDIKAN SD ISLAM KRADENAN TAHUN 2

0 2 12

Nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata dan relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II.

0 3 154

Aspek Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan Karakter Novel-novel Karya Andrea Hirata serta Relevansinya dengan Pembelajaran Apresiasi Prosa.

0 0 17

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SEBELAS PATRIOT KARYA ANDREA HIRATA DAN RELEVANSINYA PADA PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA SISWA SMA KELAS XII.

0 0 15

NOVEL DWILOGI PADANG BULAN DAN CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA (Kajian Psikologi Sastra, Nilai Pendidikan Karakter, dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra).

1 1 1

NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA (KAJIAN STRUKTURAL DAN NILAI MORAL)

0 1 160