Pelaksanaan Penelitian Pembahasan HASIL PENELITIAN

49

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 7 Februari sampai dengan 20 Februari 2017 pada pegawai Instansi X. Instansi X ini memiliki 3 departemen, yaitu perencanaan dan pengawas jalan, pelaksana jalan nasional dan pejabat pembuat komitmen. Penelitian ini dilakukan pada ketiga departemen tersebut. Jumlah keseluruhan pegawai yang bekerja di Instansi X sebanyak 120 orang. Penyebaran skala dilakukan dengan bantuan kepala seksi dari masing-masing departemen. Kemudian, melalui kepala seksi masing-masing departemen yang mendistribusikan skala kepada pegawai tetap dari masing-masing departemen yang ada di Instansi X. Jumlah skala yang diserahkan untuk pengambilan data sebanyak 120 eksemplar. Skala yang telah terisi dan dikembalikan ke peneliti sebanyak 85 eksemplar. Dari skala yang telah diterima peneliti, terdapat 5 skala yang tidak memenuhi syarat karena tidak memberi respon jawaban yang tidak lengkap. Oleh karena itu, total jumlah skala yang dapat dijadikan dan diolah sebagai data penelitian adalah 80 eksemplar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Deskripsi Penelitian

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data yang diperoleh dari 80 pegawai. Peneliti mendeskripsikan data demografis subjek berdasarkan jenis kelamin, usia dan lama bekerja. Tabel 4.1 Deskripsi data subjek berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin Frekuensi Presentase Laki-laki 60 75 Perempuan 20 25 Jumlah 80 100 Dari tabel 4.1 diketahui bahwa subjek penelitian didominasi oleh laki-laki yang berjumlah 60 orang dengan presentase 75. Disisi lain, jumlah subjek perempuan dalam penelitian ini sebanyak 20 orang dengan presentase 25. Tabel 4.2 Deskripsi data subjek berdasarkan usia Usia Frekuensi Presentase 20 – 25 tahun 1 1.3 26 – 30 tahun 11 13.8 31 – 35 tahun 13 16.3 36 – 40 tahun 17 21.3 40 tahun 38 47.5 Jumlah 80 100 Berdasarkan tabel 4.2 subjek yang berusia 20-25 tahun sebanyak 1 orang. Lalu subjek yang berusia 25-30 tahun sebanyak 11 orang dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI presentase 13.8. Selanjutnya subjek yang berusia 31-35 tahun sebanyak 13 orang dengan presentase 16.3. Kemudian subjek yang berusia 36-40 tahun sebanyak 17 orang dengan presentase 21.3. Subjek terbanyak dalam penelitian ini yang berusia 40 tahun sebanyak 38 orang dengan presentase 47.5. Dari data tersebut seluruh subjek berada pada penelitian ini termasuk subjek yang berada pada rentang usia produktif. Tabel 4.3 Deskripsi data subjek berdasarkan lama bekerja di Instansi Lama bekerja Frekuensi Presentase 3 – 13 tahun 42 52.5 14 – 23 tahun 22 27.5 24 – 33 tahun 16 20.0 Jumlah 80 100 Berdasarkan data 4.3 menunjukkan bahwa subjek terbanyak dalam penelitian ini yang bekerja selama 3 hingga 13 tahun sebanyak 42 orang dengan presentase 52.5. Kemudian subjek yang bekerja selama 14 hingga 23 tahun sebanyak 22 orang dengan presentase 27.5. Selanjutnya subjek yang bekerja selama 24 tahun hingga 33 tahun sebanyak 16 orang dengan presentase 20. Dari data tersebut menunjukkan bahwa subjek peneilitian ini telah memenuhi syarat pengalaman kerja minimal 3 tahun diasumsikan sudah mengalami kondisi sebelum dan sesudah instansi mengalami perubahan. Lamanya subjek terhitung sejak subjek diangkat menjadi pegawai negeri sipil dan bekerja di instansi tersebut sehingga menunjukkan kesenjangan antara umur dengan lama bekerja pada pegawai. Hal ini dikarenakan sebagian besar subjek awalnya bekerja menjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pegawai honorer. Setiap pegawai honorer membutuhkan waktu sekitar 1 - 5 tahun untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil.

2. Deskripsi Data Penelitian

Pada sub bab ini, peneliti akan memaparkan deskripsi dari data yang diperoleh dari 80 subjek. Tabel 4.4 Deskripsi Statistik Data Penelitian Deskripsi Statistik Empiris Teoritis One sample t-test Variabel N Mean SD Mean SD p Performansi Kerja 80 56.86 5.645 50.00 10.000 .000 Komitmen Organisasi 80 56.31 6.385 45.00 9.000 .000 Sikap terhadap Perubahan Organisasi 80 61.04 6.552 52.50 10.500 .000 Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa skor mean empiris pada variabel performansi kerja sebesar 56.86, sedangkan skor mean teoritis performansi kerja sebesar 50.00. Hal tersebut menunjukkan bahwa skor mean teoritis performansi kerja lebih kecil dari skor mean empiris, dan dari hasil uji one sample t-test diketahui nilai signifikansi pada perbedaan mean empiris dan mean teoritis adalah 0.000 p ≤ 0.05. Dapat disimpulkan bahwa pegawai Instansi X memiliki performansi kerja yang cenderung tinggi dan signifikan. Lalu, pada variabel komitmen organisasi sebesar 56.31, sedangkan skor mean teoritis komitmen organisasi sebesar 45.00. Hal tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menunjukkan bahwa skor mean teoritis komitmen organisasi lebih kecil dari skor mean empiris, dan dari hasil uji one sample t-test diketahui nilai signifikansi pada perbedaan mean empiris dan mean teoritis adalah 0.000 p ≤ 0.05. Dapat disimpulkan bahwa pegawai Instansi X memiliki komitmen organisasi yang cenderung tinggi dan signifikan. Kemudian, pada variabel sikap terhadap perubahan organisasi sebesar 61.04, sedangkan skor mean teoritis sikap terhadap perubahan organisasi sebesar 52.50. Hal tersebut menunjukkan bahwa skor mean teoritis sikap terhadap perubahan organisasi lebih kecil dari skor mean empiris, dan dari hasil uji one sample t-test diketahui nilai signifikansi pada perbedaan mean empiris dan mean teoritis adalah 0.000 p ≤ 0.05. Dapat disimpulkan bahwa pegawai Instansi X memiliki sikap terhadap perubahan organisasi yang cenderung tinggi dan signifikan.

C. Analisis Data Penelitian

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang digunakan terdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan metode analisis Kolmogorov-Smirnov . Asumsi normalitas terpenuhi apabila nilai Asymp. Sig 2-Tailed ≥ 0.05. Berikut tabel hasil uji normalitas: Tabel 4.5 Uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Asymp. Sig. 2-Tailed N Komitmen organisasi 0.119 80 Sikap terhadap perubahan organisasi 0.113 80 Performansi kerja 0.110 80 Berdasarkan dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. 2-Tailed pada komitmen organisasi sebesar 0.119, sikap terhadap perubahan organisasi sebesar 0.113, dan performansi kerja sebesar 0.110. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh data memiliki nilai Asymp. Sig. 2-Tailed 0.05, sehingga dapat disimpulkan data dari setiap variabel tersebut memiliki distribusi yang normal.

b. Uji Linearitas

Uji asumsi selanjutnya adalah uji linearitas, yang digunakan untuk melihat apakah hubungan antar variabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak Santoso, 2010. Peneliti menggunakan metode test for linearity . Asumsi linearitas terpenuhi apabila nilai signifikansinya 0.05. Tabel 4.6 Uji Linearitas ANOVA Table Sig. Keterangan N Performansi kerja – Komitmen organisasi 0.002 Linear 80 Performansi kerja – Sikap terhadap perubahan organisasi 0.004 Linear 80 Tabel 4.6 menunjukkan hasil nilai signifikansi dari hubungan performansi kerja dengan komitmen organisasi sebesar 0.002, dan signifikansi untuk hubungan performansi kerja dengan sikap terhadap perubahan organisasi sebesar 0.004. Kedua nilai signifikansi tersebut menunjukkan bahwa hubungan antar variabel bersifat linear, dikarenakan nilai signifikansinya 0.05.

2. Uji Hipotesis

Dari uji asumsi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa data penelitian ini memiliki data yang terdistribusi normal dan hubungan antar variabel memiliki hubungan yang linear. Uji hipotesis yang akan dilakukan menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson untuk kedua hipotesis dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis korelasi setiap hipotesisnya: Hipotesis 1: Terdapat hubungan positif antara Komitmen organisasi dengan Performansi kerja Tabel 4.7 Hasil analisis korelasi Komitmen organisasi dengan Performansi kerja Correlations PERFORMANSI KOMITMEN PERFORMANSI Pearson Correlation 1 .323 Sig. 1-tailed .002 N 80 80 KOMITMEN Pearson Correlation .323 1 Sig. 1-tailed .002 N 80 80 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Tabel 4.6 menunjukkan hasil korelasi antara komitmen organisasi dengan performansi kerja memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0.323 dan nilai signifikansi sebesar 0.002. Hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan positif yang signifikan antara komitmen organisasi dengan performansi kerja. Hal ini menunjukkan semakin tinggi komitmen organisasi yang dimiliki pegawai maka semakin baik performansi kerjanya. Sebaliknya, semakin rendah komitmen organisasi yang dimiliki pegawai maka semakin buruk performansi kerjanya. Hipotesis 2: Terdapat hubungan positif antara Sikap terhadap perubahan organisasi dengan Performansi kerja Tabel 4.8 Hasil analisis korelasi Sikap terhadap perubahan organisasi - Performansi kerja Correlations PERFORMANSI SIKAP PERFORMANSI Pearson Correlation 1 .318 Sig. 1-tailed .002 N 80 80 SIKAP Pearson Correlation .318 1 Sig. 1-tailed .002 N 80 80 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Tabel 4.8 menunjukkan hasil korelasi antara sikap terhadap perubahan organisasi dengan performansi kerja memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0.318 dan nilai signifikansi sebesar 0.002. Hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan positif yang signifikan antara sikap terhadap perubahan organisasi dengan performansi kerja. Hal ini menunjukkan semakin positif sikap terhadap perubahan organisasi yang dimiliki pegawai maka semakin baik performansi kerjanya. Sebaliknya, semakin negatif sikap terhadap perubahan organisasi yang dimiliki pegawai maka semakin buruk performansi kerjanya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan berdasarkan ketertarikan peneliti untuk meneliti apakah komitmen organisasi, sikap terhadap perubahan organisasi memiliki hubungan dengan performansi kerja. Dari hasil analisis korelasi pada hipotesis pertama terdapat hubungan positif yang signifikan antara komitmen organisasi dengan performansi kerja dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.323 dan nilai signifikansi sebesar 0.002. Hal ini menunjukkan semakin tinggi komitmen organisasi yang dimiliki pegawai maka semakin baik performansi kerjanya. Sebaliknya, semakin rendah komitmen organisasi yang dimiliki pegawai maka semakin buruk performansi kerjanya. Hubungan pegawai secara individual dengan organisasi juga merupakan hal yang penting Vakola Nikolaou, 2006. Dimana pegawai yang merasa menjadi anggota organisasi akan lebih mau untuk terlibat dalam berbagai kondisi di organisasi. Penelitian Khan, Ziauddin, Jam Ramay 2010 juga menunjukkan adanya pengaruh komitmen organisasi terhadap performansi kerja. Organisasi yang menginginkan adanya peningkatan performansi kerja pegawai salah satunya dengan merangsang komitmen pegawai. Pegawai yang memiliki komitmen organisasi tinggi juga dapat bertanggungjawab terhadap pekerjaannya dan dapat bekerja sesuai dengan dapat melakukan fungsi kerjanya. Selain itu, pegawai tersebut akan terus berada dalam organisasi karena adanya keterikatan terhadap organisasi yang mempengaruhi pegawai untuk meningkatkan performansi kerjanya. Hal tersebut juga akan berdampak pada kemajuan organisasi Fitriastuti, 2013. Hasil pengujian korelasi pada hipotesis yang kedua juga menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara sikap terhadap perubahan organisasi dengan performansi kerja dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.318 dan nilai signifikansi sebesar 0.002. menunjukkan semakin positif sikap terhadap perubahan organisasi yang dimiliki pegawai maka semakin baik performansi kerjanya. Sebaliknya, semakin negatif sikap terhadap perubahan organisasi yang dimiliki pegawai maka semakin buruk performansi kerjanya. Menurut pendapat El-Farra Badawi 2012 untuk dapat merespon perubahan organisasi tergantung pada perubahan itu sendiri, individu, proses perubahan dan konteks organisasi. Whelan-Berry, Gordon Hinings dalam Bercovitz Feldman, 2008 juga berpendapat bahwa kemauan individu untuk menyesuaikan diri dengan norma, rutinitas dan perilaku yang suportif dapat mendukung kemampuan organisasi dalam menghadapi perubahan. Selain itu, pegawai yang menunjukkan sikap dan perilaku yang mendukung adanya perubahan akan menganggap perubahan sebagai hal yang akan menguntungkan. Melalui sikap tersebut pegawai akan melakukan perubahan dan performansi dengan meningkatkan kompetensi dan efektivitas kerja. Sikap positif terhadap perubahan dan performansi akan memfasilitasi organisasi untuk mencapai tujuan organisasi Khatoon Farooq, 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan uji hipotesis, hasil korelasi antara komitmen organisasi dengan performansi menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan. Hal ini menandakan semakin tinggi komitmen organisasi yang dimiliki pegawai maka semakin baik performansi kerjanya. Sebaliknya, semakin rendah komitmen organisasi yang dimiliki pegawai maka semakin buruk performansi kerjanya. Selain itu, hasil korelasi antara sikap terhadap perubahan organisasi dengan performansi kerja menunjukkan bahwa adanya hubungan positif yang signifikan. Dengan demikian, hal ini mengindikasikan semakin positif sikap terhadap perubahan organisasi yang dimiliki pegawai maka semakin baik performansi kerjanya. Sebaliknya, semakin negatif sikap terhadap perubahan organisasi yang dimiliki pegawai maka semakin buruk performansi kerjanya.

B. Kelemahan Penelitian

Peneliti sangat menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan. Kekurangan tersebut yaitu skala performansi yang dibuat oleh peneliti masih terlalu umum dan menggunakan self appraisals sehingga data yang dihasilkan memungkinkan adanya good faking . Kemudian, sedikitnya jumlah subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Adanya penelitian lebih

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL Hubungan Antara Komitmen Organisasi Dengan Persepsi Terhadap Disiplin Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL Hubungan Antara Komitmen Organisasi Dengan Persepsi Terhadap Disiplin Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil.

0 2 19

PENDAHULUAN Hubungan Antara Komitmen Organisasi Dengan Persepsi Terhadap Disiplin Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil.

0 2 7

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Semangat Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEDISIPLINAN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Kedisiplinan Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP DISIPLIN KERJA HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL.

0 0 15

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL.

0 0 8

DAFTAR PUSTAKA HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL.

0 0 5

Hubungan antara komitmen organisasi, sikap terhadap perubahan organisasi dan performansi kerja pada Pegawai Negeri Sipil.

0 0 114

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL - Unika Repository

0 0 17