9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Performansi Kerja
Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai performansi kerja sebagai berikut:
1. Definisi Performansi Kerja
Campbell dalam Jex Britt, 2008 menjelaskan performansi merupakan perilaku pegawai yang terlibat dalam pekerjaan yang memiliki
kontribusi pada tujuan organisasi. Selaras dengan pengertian tersebut Murphy dalam Sudarmanto, 2009 menyatakan bahwa performansi
merupakan seperangkat perilaku yang relevan dengan tujuan organisasi atau unit organisasi tempat orang bekerja. Menurut Mohrman, et al dalam
Sudarmanto, 2009 performansi adalah sesuatu yang secara aktual orang kerjakan dan dapat diobservasi, dalam pengertian ini, performansi kerja
mencakup tindakan-tindakan dan perilaku yang relevan dengan tujuan organisasi. Bernadin Beatty dalam Viswesvaran Ones, 2000
menyatakan performansi sebagai catatan hasil sekumpulan perilaku yang diperoleh dari fungsi pekerjaan atau aktivitas yang sesuai dengan tujuan
organisasi dalam jangka waktu tertentu. Colquitte, Le Pine Wesson 2015 mendefinisikan performansi sebagai nilai dari sekumpulan perilaku
pegawai yang berkontribusi baik positif atau negatif untuk pencapaian tujuan organisasi. Pengertian tersebut meliputi perilaku yang berada dalam
kendali pegawai, tetapi dalam batas perilaku yang relevan dan tidak relevan dengan performansi kerja.
Sedangkan menurut Szilagyi Wallace 1980 performansi merupakan fungsi dari perilaku karyawan dan perilaku yang secara
bersama-sama ditentukan oleh level usaha dan kemampuan pegawai. Selain itu, Campbell dalam Landy Conte, 2013 mengatakan bahwa
performansi adalah tindakan atau perilaku yang relevan dengan tujuan organisasi dan dapat diukur dalam hal kemampuan individu masing-masing.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, performansi kerja adalah perilaku pegawai dalam melakukan pekerjaanya yang relevan dengan tujuan
organisasi dan dapat diukur secara individual.
2. Dimensi Performansi Kerja
Bernardin Russel dalam Sudarmanto, 2009 menyampaikan 6 dimensi untuk mengukur performansi kerja pegawai yaitu :
a.
Quality
, terkait dengan proses atau hasil mendekati sempurnaideal dalam memenuhi maksud atau tujuan
b.
Quantity
, terkait dengan satuan jumlah atau kuantitas yang dihasilkan c.
Timeliness
, terkait dengan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan aktivitas
d.
Cost-effectiveness
, terkait dengan tingkat penggunaan sumber-sumber organisasi orang, uang, material, teknologi dalam mendapatkan atau
memperoleh keuntungan tertinggi atau pengurangan kerugian dari setiap unit atau penggunaan sumber daya
e.
Need for supervision
, terkait dengan pegawai dapat melaksanakan pekerjaan tanpa perlu meminta bantuan atau petunjuk dari atasan
f.
Interpersonal impact
, terkait dengan kemampuan individu dalam meningkatkan perasaan harga diri, keinginan baik, kerjasama diantara
sesama pegawai dan anak buah Berdasarkan dimensi yang telah disebutkan di atas, penelitian ini
menggunakan dimensi
quality
,
quantity
,
timeliness
,
need for supervision
dan
interpersonal impact
. Dimensi-dimensi tersebut digunakan dikarenakan sesuai dengan pengukuran yang dipakai oleh instansi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Performansi Kerja