dan kemudian secara berkala mendiskusikan kemajuan karyawan tersebut terhadap sasaran.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka metode penilaian performansi kerja yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
graphic rating scale
. Peneliti menggunakan metode ini dikarenakan metode tersebut sesuai dengan metode yang digunakan oleh instansi penelitian.
6. Penilai Kerja
Penilai kerja dalam penilaian performansi kerja adalah Riggio, 2008 a.
Supervisor Appraisals
Kebanyakan penilaian kinerja dilakukan oleh supervisor. Hal tersebut dikarenakan melakukan penilaian rutin kinerja karyawan
dianggap sebagai salah satu dari fungsi pengawasan yang paling penting. Penilaian supervisor sangat umum karena supervisor
biasanya cukup memiliki pengetahuan tentang persyaratan pekerjaan,
seringkali dalam
posisi untuk
memberikan penghargaan untuk performansi yang efektif dan saran untuk
perbaikan kinerja di bawah standar. Kelebihan dari penilaian atasan adalah memiliki realibitas yang lebih tinggi dibandingkan
dengan penilaian performansi peer atau subordinate, akan tetapi memiliki keterbatasan perspektif pada performansi pegawai.
b.
Self Appraisals
Self appraisals biasanya digunakan oleh berbagai perusahaan, biasanya berhubungan dengan supervisor appraisals. Self appraisals
cenderung lebih lunak dan lebih fokus pada usaha yang diberikan bukan pada prestasi kerja. Salah satu keuntungan dari perbedaan
supervisor appraisals dengan self appraisals adalah adanya kemungkinan perbedaan persepsi bawahan dengan atasan sehingga
dapat menyebabkan dialog yang terbuka. Self appraisals juga bermanfaat dalam mendorong pegawai lebih berkomitmen untuk
menunjukkan perfomansi yang berkaitan dengan tujuan organisasi. c.
Peer Appraisals
Peer Appraisals cukup jarang digunakan oleh organisasi- organisasi, akan tetapi jika dikaitkan dengan supervisor appraisals
akan menimbulkan kesepakatan yang baik. Hal tersebut dikarenakan atasan dan rekan kerja memiliki kesempatan untuk secara langsung
mengamati pegawai saat bekerja. Disisi lain, adanya potensi konflik antara pegawai yang mengevaluasi satu sama lain.
d.
Subordinate Appraisals
Subordinate Appraisals digunakan untuk menilai efektivitas seseorang dalam posisi pemimpin. Penilaian ini penting karena
bawahan memberikan perspektif yang berbeda pada performansi kerja atasan atau pemimpin. Kelebihan dari penilaian ini adalah
adanya umpan balik dari bawahan dan atasan pada saat bersamaan. e.
Customer Appraisals
Bentuk penilaian performansi untuk pegawai yang bekerja di bagian
customer service
yang dibuat oleh pelanggan. Penilaian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelanggan biasanya tidak dianggap sebagai metode penilaian performansi kerja, mereka dapat menawarkan perspektif yang
menarik pada apakah jenis tertentu pekerja penjual dan operator telepon melakukan pekerjaan yang baik. Evaluasi pelanggan
mengenai performansi pegawai yang paling tepat ketika pegawai dan pelanggan memiliki signifikan hubungan, berkelanjutan, seperti
pelanggan mengevaluasi pemasok, perwakilan penjualan, agen real estate, pialang saham, atau sejenisnya.
f.
360-degree feedback
Bentuk komprehensif penilaian performansi kerja dengan mengumpulkan penilaian dari semua tingkatan. Penilaian ini
dikumpulkan dari atasan, bawahan, rekan kerja, pelanggan dan
supplier
jika ada. Keuntungan dari 360-degree feedback adalah peningkatan realibilitas pengukuran karena evaluasi yang
multiple
, adanya perspektif mengenai performansi kerja yang lebih beragam,
keterlibatan anggota organisasi dalam proses evaluasi dan umpan balik, dan meningkatkan komunikasi organisasi. 360-degree
feedback juga digunakan sebagai alat pengembangan manajemen, bukan hanya digunakan sebagai sistem penilaian kinerja.
Berdasarkan penjelasan tersebut penilai dalam penilaian performansi kerja yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
self appraisals
. Peneliti menggunakan
self appraisals
dikarenakan dapat dijadikan informasi mengenai persepsi pegawai terhadap performansi dirinya sendiri
dan adanya keterbatasan waktu penelitian sehingga tidak dapat menggunakan metode-metode lainnya.
B. Komitmen Organisasi