Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

paling tinggi pada tahun 2005 dengan tingkat rasio sebesar 39,35. Yang artinya hutang jangka panjang yang dimiliki oleh perusahaan nilainya lebih besar bila dibandingkan modal sendiri yang digunakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam membiayai kegiatan perusahaan PT. Kalbe Farma, Tbk menggunakan sumber dana dari pihak luar yang berwujud hutang. Sedangkan PT. Merck, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang memiliki struktur modal yang paling rendah pada tahun 2004 dengan nilai sebesar 1,87. Yang berarti bahwa perusahaan lebih cenderung menggunakan modal sendiri dalam membiayai kegiatan perusahaan ketimbang menggunakan hutang.

4.3. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

4.3.1. Hasil Pengujian Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah dengan menggunakan metode Kolmogorov- Smirnov Sumarsono, 2004 : 40. Dengan menggunakan program SPSS diperoleh nilai normalitas untuk setiap vaiabel tabel 4.5 dibawah ini : Tabel 4.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 30 30 30 30 21.471107495218 10.258879964160 19.491309817115 8.1622249619953 6.4224837078153 9.0404333626406 4.0220489845565 7.4675457180421 .110 .188 .076 .247 .110 .188 .070 .247 -.091 -.141 -.076 -.205 .605 1.032 .417 1.354 .858 .237 .995 .051 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Tangibility of Assets X1 Profitability X2 Firm Size X3 Struktur Modal Y Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai signifikansi adalah 0,051; yang lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data yang diolah memiliki distribusi data yang normal. 4.3.2 Hasil Pengujian Asumsi Klasik 4.3.2.1. Autokorelasi Asumsi penting model klasik adalah tidak terdapatnya autokorelasi atau kondisi yang berututan diantara residual. Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai Durbin-Watson 0,951. Pedoman model regresi untuk mendeteksi autokorelasi menurut besaran D-W Durbin Watson sebagai berikut : a. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif b. Angka D-W antara -2 sampai +2 berati tidak ada autokorelasi c. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi dapat dipenuhi karena nilai D-W sebesar 0,951 yang berada nilai antara –2 sampai +2. Seperti terlihat pada tabel 4.6 berikut ini : Tabel 4.6 Model Summary b .397 a .157 .060 7.239679760946150 .951 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Firm Size X3, Tangibility of Assets X1, Profitability X2 a. Dependent Variable: Struktur Modal Y b. Sumber : Lampiran 1

4.3.2.2. Multikolinieritas

Suatu model regresi dikatakan bebas multikolinieritas apabila besaran VIF Variance Inflation Factors dan TOLERANCE. Pembekalan varians atau Varians Inflation factor VIF yang diperoleh dengan meregresikan antara variabel bebas apabila nilai VIF 10, maka persamaan regresi linier tersebut tidak terkena multikolinier Tabel 4.7 Pengujian Multikorelasi VIF Variance Inflation Factor Coefficients a 24.82 8.376 2.963 .006 -.399 .212 -.343 -1.879 .071 -.346 .971 1.030 -.117 .152 -.142 -.770 .448 -.149 .959 1.043 -.353 .337 -.190 -1.049 .304 -.201 .984 1.016 Constant Tangibility of Assets X1 Profitability X2 Firm Size X3 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Partial Correl ations Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Struktur Modal Y a. Sumber : Lampiran 1 Dari tabel 4.7 di atas terlihat bahwa nilai VIF variabel X1=1,030; X2=1,043; dan X3=1,016 yang lebih kecil dari 10 sehingga tidak terjadi multikolinieritas yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi multikolinieritas pada variabel bebas penelitian dapat dipenuhi.

4.3.2.3. Heteroskedastisitas

Pengujian ini dilakukan untuk mencari tahu apakah terjadi kesamaan varian dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian diperoleh melalui SPSS, dapat dilihat pada tabel 4.8 untuk output secara keseluruhan lihat lampiran 2. Tabel 4.8 Pengujian Heterokedastisitas Koefisien Korelasi Rank Spearman Tingkat Signifikan Tangibility of Assets X1 Profitability X2 Firm Size X3 0,186 0,001 0,122 0,162 0,498 0,260 Sumber : Lampiran 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas pada nilai residual variabel bebas penelitian menunjukkan nilai signifikansi semua variabel 0,05; berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan demikian asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas dapat dipenuhi.

4.3.2. Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda

Dengan analisis yang dilakukan terhadap variabel data dengan program SPSS lampiran 1 dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS dapat diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 24,82 – 0,399X 1 – 0,117X 2 – 0,353X 3 Sumber : Lampiran 1 Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Konstanta a = 24,82 menunjukkan besarnya nilai Struktur Modal Y, apabila Tangibility of Assets X 1 , Profitability X 2 , dan Firm Size X 3 adalah konstan atau nol. b. Tangibility of Assets X 1 = -0,399 menyatakan bahwa setiap penambahan X1 sebesar satu satuan akan menurunkan Y sebesar 0,399. Namun perlu diperhatikan bahwa secara statistik X1 tidak signifikan, yang berarti sebetulnya tidak ada pengaruh X1 terhadap variabel Y c. Profitabilitas X 2 = -177, menyatakan bahwa setiap penambahan X2 sebesar satu satuan akan menurunkan Y sebesar 0,117. Namun perlu diperhatikan bahwa secara statistik X2 tidak signifikan, yang berarti sebetulnya tidak ada pengaruh X2 terhadap variabel Y. d. Firm Size X 3 = -0,353, menyatakan bahwa setiap penambahan X3 sebesar satu satuan akan menurunkan Y sebesar 0,353. Namun perlu diperhatikan bahwa secara statistik X3 tidak signifikan, yang berarti sebetulnya tidak ada pengaruh X3 terhadap variabel Y. Pada kolom R terlihat angka 0,397, angka ini menunjukkan nilai koefisien korelasi yang berarti hubungan seluruh variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 0,397 atau 39,7. Pada kolom Adjusted R Square memiliki nilai signifikan sebesar 0,060 yang berarti 6 variabel bebas mampu mempengaruhi variabel terikat sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak ikut diteliti. Seperti terlihat pada tabel 4.9 dibawah ini : Tabel 4.9 Model Summary b .397 a .157 .060 7.239679760946150 .951 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Firm Size X3, Tangibility of Assets X1, Profitability X2 a. Dependent Variable: Struktur Modal Y b. Sumber : Lampiran 2

4.3.3. Uji Hipotesis

4.3.4.1.Uji F uji kesesuaian model Dari hasil uji kesesuaian model menunjukkan nilai F hitung sebesar 1,618 lebih kecil dari F tabel 2,975154 dengan signifikansi = 0,209. Oleh karena probabilitas jauh lebih besar dari 0,05, maka model regresi tidak cocok dan tidak dapat digunakan untuk memprediksi Struktur Modal Y. Hasil dapat dilihat pada tabel 4.10 : Tabel 4.10 ANOVA b 254.426 3 84.809 1.618 .209 a 1362.737 26 52.413 1617.163 29 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, Firm Size X3, Tangibility of Assets X1, Profitability X2 a. Dependent Variable: Struktur Modal Y b. Sumber : Lampiran 2 4.3.4.2.Uji t Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada variabel Tangibility of Assets X 1 terhadap Struktur Modal Y diperoleh hasil t hitung adalah -1,879 dengan signifikan 0,071. Karena probabilitas lebih besar dari 0,05, maka variabel Tangibility of Assets berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Struktur Modal. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada variabel profitability X 2 terhadap Struktur Modal Y diperoleh hasil t hitung y adalah -0,770 dengan signifikan 0,448. Karena probabilitas lebih besar dari 0,05, maka variabel Profitability berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Struktur Modal. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada variabel Firm Size X 3 terhadap Struktur Modal Y diperoleh hasil t hitung yang diperoleh adalah -1,049 dengan signifikan 0,304. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka variabel Firm Size berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Struktur Modal. Seperti terlihat pada tabel 4.11 berikut ini : Tabel 4.11 Coefficients a 24.82 8.376 2.963 .006 -.399 .212 -.343 -1.879 .071 -.346 .971 1.030 -.117 .152 -.142 -.770 .448 -.149 .959 1.043 -.353 .337 -.190 -1.049 .304 -.201 .984 1.016 Constant Tangibility of Assets X1 Profitability X2 Firm Size X3 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Partial Correl ations Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Struktur Modal Y a. Sumber : Lampiran 1

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

0 22 115

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIC DI Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Industri Makanan Dan Minuman Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 13

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Industri Makanan Dan Minuman Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005-2007.

0 1 10

ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN–PERUSAHAAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 1 89

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN TAMBANG YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Abstrak Azrul Hidayat

0 0 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 16