Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah definisi yang diberikan suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti-arti menspesifikasi kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Struktur Modal sebagai variabel terikat Y, sedangkan Tangibility of Assets X 1 , Profitability X 2 dan Firm Size X 3 sebagai variabel bebas. Definisi operasional masing-masing variabel tersebut dijelaskan sebagai berikut: a. Variabel Bebas X 1. Tangibility of Assets X 1 Tangibility of Assets atau biasa disebut sebagai Collateral Value of Assets nilai jaminan dari aktiva adalah merupakan bagian jaminan dari keseluruhan aktiva, dimana merupakan sumber jaminan yang paling diterima oleh bank ketika perusahaan akan meminjam uang. Tangibility of Assets diukur dengan menggunakan rasio aktiva tetap terhadap total aktiva. Skala pengukurannya adalah skala rasio dan dinyatakan dalam persentase. 37 Tangibility of Assets = s TotalAsset Assets Fixed X 100 Santi, 2003 : 247 2. Profitability X 2 Profitability adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Profitability diukur dengan menggunakan rasio Return on Investment. Return on Investment ROI merupakan rasio laba rugi setelah pajak terhadap total aktiva. Skala pengukurannya adalah skala rasio dan dinyatakan dalam persentase. Profitability = Assets Total EAT X 100 Riyanto, 2001 : 336 3. Firm Size X 3 Ukuran perusahaan Firm Size dalam penelitian ini diukur dengan logaritma penjualan perusahaan. Firm Size = { log Sales } Santi, 2003 : 248 b. Variabel Terikat Y Struktur Modal Y Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal diukur dengan menggunakan Long Term Debt to Equity Ratio yang merupakan rasio total hutang jangka panjang terhadap total modal sendiri. Skala pengukurannya adalah skala rasio dan dinyatakan dalam persentase. Long Term Debt to Equity Ratio menunjukkan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang jangka panjang. Long Term Debt to Equity Ratio = Equity Total Debt Term Long Total X 100 Moeljadi, 2006 : 52 3.2.Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi Pada penelitian ini semua anggota dari populasi diteliti. Populasi disini adalah keseluruhan perusahaan yang menjadi objek penelitian sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Farmasi yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 sejumlah 8 perusahaan.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah sampel harus merupakan representatif dari sebuah populasi Sumarsono, 2004 : 44. Sedangkan teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sample. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Adapun kriteria pemilihan sampel perusahaan yang dipakai adalah : 1. Perusahaan Farmasi yang Go Publik dan masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai tahun 2008. 2. Yang telah menerbitkan Ringkasan Laporan Keuangan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008. 3. Perusahaan Farmasi yang mempunyai profitabilitas selama 5 tahun berturut-turut dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008. Sedangkan data yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah data dari 6 perusahaan selama 5 tahun yang telah memenuhi kriteria pemilihan sampel diatas, yaitu : 1. PT. Kalbe Farma, Tbk. 2. PT. Merck, Tbk. 3. PT. Darya – Varia Laboratia, Tbk. 4. PT. Indofarma, Tbk. 5. PT. Tempo Scan Pacific, Tbk. 6. PT. Kimia Farma, Tbk. Teknik analisis ini digunakan untuk mencari pemecahan masalah penelitian secara serempak atau simultan dan secara individu atau parsial. Penggunaan teknik analisis ini dilakukan dengan alasan karena penelitian berusaha untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara beberapa variabel bebas dengan variabel terikat, karena secara teoritis keduanya mempunyai hubungan fungsional. 3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

0 22 115

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIC DI Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Industri Makanan Dan Minuman Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 13

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Industri Makanan Dan Minuman Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005-2007.

0 1 10

ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN–PERUSAHAAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 1 89

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN TAMBANG YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Abstrak Azrul Hidayat

0 0 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 16